Selamat Datang Sobat, Jangan Lupa Tinggalkan Jejak ya... ^_^
Monarch Butterfly 2

Jumat, 26 April 2013

Kejujuran Hati

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggfCB9QwjtsrpbsTNtOqAU-05hZne3JiMB_8LmXpRWvhZxLNEh_fWX6N-1B30Pek8V8Jp9M8mbdjCxynCxEnROdSaolFl1M9-a6_Zv19bv56YfoDHPA7s7CPpj2yHQQdNVZ0CMRayFn8Q/s1600/Chihayafuru+-+05+-+Large+11.jpg        
            Winda berjalan menyusuri koridor sekolah , pagi ini di sambutnya dengan penuh gembira . Setiap orang yang ia kenal di sapanya dengan senyuman yang menurut orang manis . Rambutnya yang hitam panjang tergurai dimainkan angin . Winda memasuki ruang kelasnya dan ia segera duduk di kursi depan tepat berhadapan dengan papan tulis kemudian meletakan tasnya di atas kursi .
            “Ada apa …. Kelihatannya lagi bahagia ?” Tanya Maya teman sebangku sekaligus sahabatnya
            “hm …. Yoga ngajak aku ngedate !!” Jawab WInda dengan senyumnya yang merekah
            Mereka memang tak menyadari di bangku belakang tepat dengan dinding , seseorang memperhatikan mereka . Dia Ardi , siswa berprestasi di sekolah itu namun ia sangat pendiam .
            “Wah …. Berita bagus !Setahu aku  selama satu tahun jadian dia belum pernah ngajak kamu ngedate !!” Ucap Maya
            Winda mengangguk
            “Dia … terlalu sibuk dengan tim sepak bolanya , kelakuannya selama ini seperti tidak pernah menganggap aku sebagai pacarnya !” Keluh Winda
            “Ya … sudah , yang penting sekarang dia mulai memperhatikan kamu , ngajak ngedate pula !!” Maya menghibur.   
                 Bel Masuk berbunyi dan aktifitas belajarpun di mulai .
            Jam pertama adalah Matematika , sebagian besar penghuni kelas tak bersemangat untuk mengikuti pelajaran . Karena bagi mereka pelajaran angka membuat kepala terasa mau pecah . Beda halnya denga Ardi , dia sangat serius memperhatikan pelajaran dan tak dapat di pungkiri hasil tesnya pun selalu mendapat nilai tertinggi .
            Setelah beberapa pelajaran terlewati , Bel istirahat merupakan saat-saat yang dinanti siswa . Tak perlu banyak berharap keinginan itupun terjadi . Seluruh penghuni kelas berhambur keluar melepas penat .

            “Winda …. Ke kantin yu !!” ajak Maya
            “hm …. Tapi aku males banget !!” Winda menolak
            “Ya … sudah  aku ke kantin ya ….!” Maya pun berlalu dari hadapannya
            Rasanya ia semakin jenuh berada di kelas sendiri , tapi ketika melihat Ardi yang duduk sendiri di kursinya dan asyik dengan bukunya . Winda pun memanggil Ardi untuk menjadi teman ngobrol agar ia tidak jenuh . Ardi pun menghampiri dan duduk di sebarang kursi Winda .
            “Lagi baca apa ? Kayanya seru banget !!” Tanya Winda ingin tahu
            “ Cuma baca buku sastranya Kahlill Gibran …” Jawab Ardi
            “Wah … kamu suka sastra dan puisi , berarti kamu orangnya romantis !! Winda meledek
            “ Tidak juga …!” Elak Ardi
            Ketika mereka sedang asyik bicara , tiba-tiba Yoga memanggil Winda di luar kelas . Winda segera menghampiri Yoga yang sedang menunggunya  berdiri di balkon depan kelas III- IPA  , kelas Winda .
            “Ada apa Yoga ?” Tanya Winda
            “Nanti pulang sama siapa ?” Tanya Yoga
            “ Biasa …. Sama Maya !”
            “Pulang bareng aku ya …?”
            Winda menampakan mimik heran , tak biasanya Yoga mau pulang bersamanya
            “Apa kamu tidak latihan ?”
            Yoga menggelang “ Lagi males !!!”
            “Sang Kapten …. malas latihan bagaimana dengan anak buhanya”
            “Sudah … jangan meledek , mau pulang bareng ga’?”
            Winda mengangguk tersenyum “tapi nanti aku bilang dulu sama Maya”
            Yoga setuju
            Dari dalam kelas Ardi yang menyeksikan pemandangan itu , tak mampu Manahan hatinya yang mungkin terluka . Winda terlihat bahagia bersama Yoga , namun Ardi tak akan mampu melakukan sesuatu . Mungkin jika ia ungkapkan perasaan yang di pendamnya selama tiga tahun , kejadiannya tak akan  seperti saat ini . Ardi telah kalah pada Yoga yang satu tahun lalu berhasil merebut hati Winda .
            Waktu pulang petang , ketika jam dinding di depan kelas mengarah ke angka 3 . Semua penghuni kelas merapikan setiap buku serta peralatannya dan bergegas kembali pulang .
            “May … hari ini Yoga ngajak pulang bareng” Ucap Winda
            “Oh … ya sudah !” Jawab singkat Maya
            “Nanti kamu sama siapa ?” Tanya Winda
            “Ya… ampun Winda aku bukan anak kecil , aku bisa pulang sendiri ! Lagi pula banyak anak-anak lain …” Maya tersenyum
            “maaf ya … aku jadi seperti melalaikanmu” Sesal Winda
            “Kenapa minta maaf , wajar kalau Yoga mau jalan pulang sama pacaranya . Selama ini memang tidak pernah kan?”
            “Terima kasih ya May … kamu memang sahabat terbaik aku”
            Kelas sudah mulai sepi , merekapun melangkah keluar tapi ketika melewati mading mereka bertemu Ardi .
            “Di ... kamu bawa motor kan ?”  Tanya Maya
            “ Iya …” Jawab Ardi
            “Aku pulang sama kamu ya ?” pinta Maya
            “Ya … sudah , tapi agak lama sepuluh menit karena aku harus mengurus mading”
            “Ya …sudah aku tunggu kamu di parkiran aja ya?”
            Ardi mengangguk setuju
            “Tidak usah khawatir , nanti aku pulang sama Ardi “ ucap maya kepada Winda
            Mereka berjalan beriringan ke arah parkir , di sana Yoga sudah menunggu
            “May … aku duluan ya …!” Pamit Winda melambaikan tangan dari atas motor yang di kendarai Yoga
            Kini tinggal Maya menunggu sekitar tujuh menit lagi kedatangan Ardi .
            “ Sory May… sudah nunggu lama !!” Ucap Ardi
            “Nggak apa-apa kok !” Jawab Maya
            Sepeda motor milik Ardi pun melaju memecah jalan Jakarta menuju rumah Maya , sekitar sepuluh menit mereka sudah tiba di depan gerbang rumah Maya
            “Terimakasih ya Ardi ….!” Ucap tulus Maya
            “Sama-sama ….” Jawab Ardi yang kemudian menstarter motornya dan berlalu
            Ardi menerawang , malam ini matanya sulit terpejam . Pikirannya tertuju pada Winda , seseorang yang sangat di sukainya selama bertahun-tahun tanpa ia mampu mengungkapkannya .
            Pagi di sekolah , Para siswa sudah sibuk mencari contekan tugas Fisika yang di berikan kemarin . Beda halnya dengan Ardi , dia tetap sibuk dengan buku yang sedang di bacanya .
            “Winda …. Kenapa tampang kamu hari ini kusut banget ?” Tanya Maya
            “Yoga …. Dia bohong lagi ! sabtu malam nanti dia ada rapat tentang tim-nya yang akan bertanding minggu depan !!!” Jawab Winda lesu
            “Jadi …. Kalian berdua batal ngedate ?!” Maya terkejut
            Winda mengangguk
            “Ya … sudah ! kamu harus sabar mungkin ini resiko kamu berpacaran dengan anak tim sepakbola , kapten pula !!” Maya memperingatkan “Oh , ya … apa kamu sudah selesai mengerjakan PR ?” Tanya Maya
            Winda menggeleng “ Aku males !!!”
            “Winda …. Kamu tahu kan bagaimana galaknya Pak Yanto ?” Maya memperingatkan
            “Aku ga’ bilang akan mengikuti pelajarannya hari ini !”
            “Maksudnya kamu mau bolos ?”
            Winda mengngguk pasti
            Tiba-tiba Ardi sudah berdiri dihadapan mereka tepat berdiri di depan meja
            “Win … kamu boleh melihat jawabanku !” Ucap Ardi sambil menyerahkan buku tugasnya
            “Ardi ….” Winda terkejut
            “Aku ga’ suka  melihat ada yang bolos dan ketinggalan pelajaran …” Ucap Ardi dan berlalu dari hadapan mereka setelah meletakan bukunya di atas meja Winda
            Winda masih terlihat heran dengan sikap Ardi
            “Sudah … cepat kerjain , masih ada waktu ! Pak Yanto nasuk jam ke tiga ko …” Maya membuyarkan rasa heran Winda
            “Tapi … kenapa Ardi ?”
            “ Entahlah , dia kayanya perhatian banget sama kamu !! jangan-jangan dia suka sama kamu Win ….” Maya menerka
            “Ih … apaan sih , aku kan sudah punya Yoga !!!” Winda mulai tersenyum
            Bel pulang yang di nanti sejak beberapa waktu lalu akhirnya berbunyi juga , wajah lesu siswa seketika berubah cerah dan berhambur dari kelas masing-masing .
            “Winda …” Panggil Yoga yang ternyata sudah menunggu di depan kelas III-IPA
            “Yoga …”
            “hm … kamu ga’ marah kan sama aku ? Maafin aku , guru Pembina memaksaku untuk berkonsentrasi keTim …apalagi minggu depan kami bertanding” ucap Yoga dengan wajah memelas
            “Ga’ apa-apa kok ! ya sudah , kamu harus konsentrasi ke pertandingan minggu depan … kamu harus menang !” Winda mendukung
            “Terima kasih … kamu memang pengertian sama aku , tapi maaf hari ini ….” Ucapan Yoga terpotong
            “Aku tahu … kamu ga’ bisa pulang bareng kan ? ga’ apa-apa aku pulang sama Maya Ko !” Winda meninggalkan Yoga tanpa mau di temani ke depan gerbang sekolah menemui Maya yang sudah menunggu
            Sabtu malam ini , Maya bermain ke rumah Winda menemaninya melewati malam panjang yang kecewa karena batalnya janji bersama Yoga .
            “Win … jalan yu , nonton atau terserah kamu lah !!” ajak Maya
            “Aku lagi males May …” tolak winda
            “Ya … sudah jangan di tekuk begitu mukanya , nanti cantiknya hilang loh !!” Maya menggoda
            “Ah … rese !!” Winda pun tersenyum kembali
            “Win … aku punya info yang mungkin bisa buat kamu terkejut !!” Ucap Maya penuh misteri
            “Info apaan ?” Tanya Winda penasaran
            “Waktu aku pinjem buku catatan Ardi , tanpa sengaja aku nemuin sepucuk surat tentang isi hatinya , bahwa selama tiga tahun ini dia memendam perasaannya sama kamu !!” Ucap Maya
            “Sudah …jangan bohong , mana mungkin dia meletakan sesuatu yang sangat pribadi sembarangan” Winda tak percaya
            “Mungkin dia lupa … Karena aku meminjam catatannya setengah memaksa , jadi dia ga’ sempat memeriksanya lagi …” Maya menjelaskan
            Di tempat lain dalam waktu bersamaan , Ardi terkejut menyaksikan pemandangan di hadapannya , pasalnya ia melihat Yoga duduk berdua bersama seorang wanita dengan rambut sebahu berkulit putih . Meski ragu akhirnya Ardi mendekati tempat Yoga dan sang wanita duduk .
            “Yoga … “ panggil Ardi
             Yoga berpaling menghadapkan wajahnya ke arah suara
            “Lo siapa ? apa gue kenal Lo ?” Tanya Yoga bingung
            “Gue Ardi yang satu sekolah dengan Lo , kelas III IPA sekelas dengan pacar Lo , Winda” Jawab Ardi tegas
            “Pacar ? jadi … kamu menduakan aku !!!” Si wanita berdiri dan menyiram wajah Yoga dengan air jeruk di hadapannya
            “Putri ….” Panggil Yoga menarik tangan wanita itu
            Kemudian wanita bernama  putri itu mengempaskan tangannya dari genggaman Yoga
            “Hey … Lo sudah terlalu jauh ikut cmpur dengan urusan gue , lihat saja Lo akan merasakan akibatnya !!!” ancam Yoga
            Winda duduk sendiri dikursinya , kemudian Ardi mengahampiri Winda yang sibuk menggerakan tangannya dengan tulisan .
            “Winda …. Sedang apa ?” Tanya Ardi gugup
            “Sedang menulis kutipan sajak-sajak puisi ….” Jawab Winda tetap ramah
            “hm …. Apa kamu sayang sama Yoga ?”
            “Kenapa tiba-tiba kamu nanya itu ?” Tanya Winda heran berhenti dari aktifitas yang di lakukannya “ Tentu saja aku sayang banget sama dia ! memangnya kenapa ?” lanjutnya
            “Bagaimana perasaanmu jika tahu yoga menduakan kamu ?”
            “Yoga …!! itu ga’ mungkin !!!” Winda tak percaya
            “Tapi … sabtu malam kemarin aku melihat Yoga bersama seorang wanita dan ternyata wanita itu juga pacar Yoga !!!” jelas Ardi
            “Maksud kamu apa sih bicara ini ? apa kamu berniat mengahncurkan hubunganku dengan Yoga ? Kamu picik … akau tahu sudah sejak lama kamu suka sama aku tapi bukan seperti ini caranya ….” Winda kesal dan meninggalkannya
            “Oh … rupanya kamu juga suka dengan Winda , tapi sayang rasa itu tidak terbalas !!” Suara Yoga dan ternyata sosoknya sudah ada di hadapan Ardi
            Ardi yang hendak ingin ke luar di dorong ke dalam hingga terjatuh , kelas yang sepi memberi kesempatan Yoga menghajar Ardi , tapi meski kesakitan ia tetap bisu tak mau mengadukannya pada siapapun .
            “Ardi … maafkan aku , kamu benar rupanya Yoga mengkhianati aku !” sesal Winda saat pertandingan Yoga berlangsung
            “Bagaimana kamu bisa bilang bahwa ia mengkhianatimu ?” Tanya Ardi
            “Maya … juga melihatnya semalam di toko kaset bersama seorang wanita …”
            “Lalu apa yang akan kamu lakukan ?” Tanya Ardi
            “Aku ingin putus … tapi aku sayang banget sama dia !” Winda terisak “Ardi aku ingin ke luar dari stadion ini , aku ingin ketenangan ….”
            “Tapi … bagaimana dengan pertandingannya ?”
            “ Perasaanku sedang tidak enak , maukah kamu antar aku ke pantai , aku ingin suasana yang tenang” Mereka pun meninggalkan stadion dan pertandingan
            Selang beberapa hari kemudian , Ardi ingin menemui Winda di rumahnya tetapi alangkah terkejutnya ia ketika melihat Yoga sudah berada di teras rumah bersama Winda.
            “Win … aku minta maaf banget sama kamu !! aku nyesel sudah mengabaikan pacar sebaik kamu !!” sesal Yoga
            “Aku benci sama kamu !!! kamu sudah mengkhianati aku …” Winda kesal
            Yoga menggenggam tangan Winda
            “Win … aku tahu aku salah , apa yang harus kulakukan agar bisa menebus kesalahanku ? ternyata wanita yang selalu membuat cerah kehidupanku hanya kamu Winda ….” Ucap Yoga
            Hati Winda pun luluh dan memaafkan kesalahan Yoga , di sisi lain Ardi yang menyaksikan itu  merasa bahagia meski tak dapat memiliki seseorang yang sangat di sukainya .
            “ Aku bahagia Win …. Meski kamu tak bisa menjadi milikku , yang penting kamu sudah jujur pada perasaanmu” Bisik hati Ardi dan berlalu pergi dari tempat persembunyiannya.
* TAMAT *

Tidak ada komentar: