Winda berjalan menyusuri koridor sekolah , pagi ini di sambutnya dengan penuh gembira . Setiap orang yang ia kenal di sapanya dengan senyuman yang menurut orang manis . Rambutnya yang hitam panjang tergurai dimainkan angin . Winda memasuki ruang kelasnya dan ia segera duduk di kursi depan tepat berhadapan dengan papan tulis kemudian meletakan tasnya di atas kursi .
“Ada apa …. Kelihatannya lagi
bahagia ?” Tanya Maya teman sebangku sekaligus sahabatnya
“hm …. Yoga ngajak aku ngedate !!” Jawab
WInda dengan senyumnya yang merekah
Mereka memang tak menyadari di
bangku belakang tepat dengan dinding , seseorang memperhatikan mereka . Dia
Ardi , siswa berprestasi di sekolah itu namun ia sangat pendiam .
“Wah …. Berita bagus !Setahu
aku selama satu tahun jadian dia belum
pernah ngajak kamu ngedate !!” Ucap Maya
Winda mengangguk
“Dia … terlalu sibuk dengan tim
sepak bolanya , kelakuannya selama ini seperti tidak pernah menganggap aku
sebagai pacarnya !” Keluh Winda
“Ya … sudah , yang penting sekarang
dia mulai memperhatikan kamu , ngajak ngedate pula !!” Maya menghibur.
Bel Masuk berbunyi dan aktifitas belajarpun di mulai .
Bel Masuk berbunyi dan aktifitas belajarpun di mulai .
Jam pertama adalah Matematika ,
sebagian besar penghuni kelas tak bersemangat untuk mengikuti pelajaran .
Karena bagi mereka pelajaran angka membuat kepala terasa mau pecah . Beda
halnya denga Ardi , dia sangat serius memperhatikan pelajaran dan tak dapat di
pungkiri hasil tesnya pun selalu mendapat nilai tertinggi .
Setelah beberapa pelajaran terlewati
, Bel istirahat merupakan saat-saat yang dinanti siswa . Tak perlu banyak
berharap keinginan itupun terjadi . Seluruh penghuni kelas berhambur keluar
melepas penat .
“Winda …. Ke kantin yu !!” ajak Maya
“hm …. Tapi aku males banget !!”
Winda menolak
“Ya … sudah aku ke kantin ya ….!” Maya pun berlalu dari
hadapannya
Rasanya ia semakin jenuh berada di
kelas sendiri , tapi ketika melihat Ardi yang duduk sendiri di kursinya dan
asyik dengan bukunya . Winda pun memanggil Ardi untuk menjadi teman ngobrol agar
ia tidak jenuh . Ardi pun menghampiri dan duduk di sebarang kursi Winda .
“Lagi baca apa ? Kayanya seru banget
!!” Tanya Winda ingin tahu
“ Cuma baca buku sastranya Kahlill
Gibran …” Jawab Ardi
“Wah … kamu suka sastra dan puisi ,
berarti kamu orangnya romantis !! Winda meledek
“ Tidak juga …!” Elak Ardi
Ketika mereka sedang asyik bicara ,
tiba-tiba Yoga memanggil Winda di luar kelas . Winda segera menghampiri Yoga
yang sedang menunggunya berdiri di
balkon depan kelas III- IPA , kelas
Winda .
“Ada apa Yoga ?” Tanya Winda
“Nanti pulang sama siapa ?” Tanya
Yoga
“ Biasa …. Sama Maya !”
“Pulang bareng aku ya …?”
Winda menampakan mimik heran , tak
biasanya Yoga mau pulang bersamanya
“Apa kamu tidak latihan ?”
Yoga menggelang “ Lagi males !!!”
“Sang Kapten …. malas latihan
bagaimana dengan anak buhanya”
“Sudah … jangan meledek , mau pulang
bareng ga’?”
Winda mengangguk tersenyum “tapi
nanti aku bilang dulu sama Maya”
Yoga setuju
Dari dalam kelas Ardi yang
menyeksikan pemandangan itu , tak mampu Manahan hatinya yang mungkin terluka .
Winda terlihat bahagia bersama Yoga , namun Ardi tak akan mampu melakukan
sesuatu . Mungkin jika ia ungkapkan perasaan yang di pendamnya selama tiga
tahun , kejadiannya tak akan seperti
saat ini . Ardi telah kalah pada Yoga yang satu tahun lalu berhasil merebut
hati Winda .
Waktu pulang petang , ketika jam
dinding di depan kelas mengarah ke angka 3 . Semua penghuni kelas merapikan
setiap buku serta peralatannya dan bergegas kembali pulang .
“May … hari ini Yoga ngajak pulang
bareng” Ucap Winda
“Oh … ya sudah !” Jawab singkat Maya
“Nanti kamu sama siapa ?” Tanya
Winda
“Ya… ampun Winda aku bukan anak
kecil , aku bisa pulang sendiri ! Lagi pula banyak anak-anak lain …” Maya
tersenyum
“maaf ya … aku jadi seperti
melalaikanmu” Sesal Winda
“Kenapa minta maaf , wajar kalau
Yoga mau jalan pulang sama pacaranya . Selama ini memang tidak pernah kan?”
“Terima kasih ya May … kamu memang
sahabat terbaik aku”
Kelas sudah mulai sepi , merekapun
melangkah keluar tapi ketika melewati mading mereka bertemu Ardi .
“Di ... kamu bawa motor kan ?” Tanya Maya
“ Iya …” Jawab Ardi
“Aku pulang sama kamu ya ?” pinta
Maya
“Ya … sudah , tapi agak lama sepuluh
menit karena aku harus mengurus mading”
“Ya …sudah aku tunggu kamu di
parkiran aja ya?”
Ardi mengangguk setuju
“Tidak usah khawatir , nanti aku
pulang sama Ardi “ ucap maya kepada Winda
Mereka berjalan beriringan ke arah
parkir , di sana Yoga sudah menunggu
“May … aku duluan ya …!” Pamit Winda
melambaikan tangan dari atas motor yang di kendarai Yoga
Kini tinggal Maya menunggu sekitar
tujuh menit lagi kedatangan Ardi .
“ Sory May… sudah nunggu lama !!”
Ucap Ardi
“Nggak apa-apa kok !” Jawab Maya
Sepeda motor milik Ardi pun melaju
memecah jalan Jakarta menuju rumah Maya , sekitar sepuluh menit mereka sudah
tiba di depan gerbang rumah Maya
“Terimakasih ya Ardi ….!” Ucap tulus
Maya
“Sama-sama ….” Jawab Ardi yang
kemudian menstarter motornya dan berlalu
Ardi
menerawang , malam ini matanya sulit terpejam . Pikirannya tertuju pada Winda ,
seseorang yang sangat di sukainya selama bertahun-tahun tanpa ia mampu
mengungkapkannya .
Pagi di sekolah , Para siswa sudah
sibuk mencari contekan tugas Fisika yang di berikan kemarin . Beda halnya
dengan Ardi , dia tetap sibuk dengan buku yang sedang di bacanya .
“Winda …. Kenapa tampang kamu hari
ini kusut banget ?” Tanya Maya
“Yoga …. Dia bohong lagi ! sabtu
malam nanti dia ada rapat tentang tim-nya yang akan bertanding minggu depan
!!!” Jawab Winda lesu
“Jadi …. Kalian berdua batal ngedate
?!” Maya terkejut
Winda mengangguk
“Ya … sudah ! kamu harus sabar
mungkin ini resiko kamu berpacaran dengan anak tim sepakbola , kapten pula !!”
Maya memperingatkan “Oh , ya … apa kamu sudah selesai mengerjakan PR ?” Tanya
Maya
Winda menggeleng “ Aku males !!!”
“Winda …. Kamu tahu kan bagaimana
galaknya Pak Yanto ?” Maya memperingatkan
“Aku ga’ bilang akan mengikuti
pelajarannya hari ini !”
“Maksudnya kamu mau bolos ?”
Winda
mengngguk pasti
Tiba-tiba Ardi sudah berdiri
dihadapan mereka tepat berdiri di depan meja
“Win … kamu boleh melihat jawabanku
!” Ucap Ardi sambil menyerahkan buku tugasnya
“Ardi ….” Winda terkejut
“Aku ga’ suka melihat ada yang bolos dan ketinggalan
pelajaran …” Ucap Ardi dan berlalu dari hadapan mereka setelah meletakan
bukunya di atas meja Winda
Winda masih terlihat heran dengan
sikap Ardi
“Sudah … cepat kerjain , masih ada
waktu ! Pak Yanto nasuk jam ke tiga ko …” Maya membuyarkan rasa heran Winda
“Tapi … kenapa Ardi ?”
“ Entahlah , dia kayanya perhatian
banget sama kamu !! jangan-jangan dia suka sama kamu Win ….” Maya menerka
“Ih … apaan sih , aku kan sudah
punya Yoga !!!” Winda mulai tersenyum
Bel pulang yang di nanti sejak
beberapa waktu lalu akhirnya berbunyi juga , wajah lesu siswa seketika berubah
cerah dan berhambur dari kelas masing-masing .
“Winda …” Panggil Yoga yang ternyata
sudah menunggu di depan kelas III-IPA
“Yoga …”
“hm … kamu ga’ marah kan sama aku ?
Maafin aku , guru Pembina memaksaku untuk berkonsentrasi keTim …apalagi minggu
depan kami bertanding” ucap Yoga dengan wajah memelas
“Ga’ apa-apa kok ! ya sudah , kamu
harus konsentrasi ke pertandingan minggu depan … kamu harus menang !” Winda
mendukung
“Terima kasih … kamu memang
pengertian sama aku , tapi maaf hari ini ….” Ucapan Yoga terpotong
“Aku tahu … kamu ga’ bisa pulang
bareng kan ? ga’ apa-apa aku pulang sama Maya Ko !” Winda meninggalkan Yoga
tanpa mau di temani ke depan gerbang sekolah menemui Maya yang sudah menunggu
Sabtu malam ini , Maya bermain ke
rumah Winda menemaninya melewati malam panjang yang kecewa karena batalnya
janji bersama Yoga .
“Win … jalan yu , nonton atau
terserah kamu lah !!” ajak Maya
“Aku lagi males May …” tolak winda
“Ya … sudah jangan di tekuk begitu
mukanya , nanti cantiknya hilang loh !!” Maya menggoda
“Ah … rese !!” Winda pun tersenyum
kembali
“Win … aku punya info yang mungkin
bisa buat kamu terkejut !!” Ucap Maya penuh misteri
“Info apaan ?” Tanya Winda penasaran
“Waktu aku pinjem buku catatan Ardi
, tanpa sengaja aku nemuin sepucuk surat tentang isi hatinya , bahwa selama
tiga tahun ini dia memendam perasaannya sama kamu !!” Ucap Maya
“Sudah …jangan bohong , mana mungkin
dia meletakan sesuatu yang sangat pribadi sembarangan” Winda tak percaya
“Mungkin dia lupa … Karena aku
meminjam catatannya setengah memaksa , jadi dia ga’ sempat memeriksanya lagi …”
Maya menjelaskan
Di tempat lain dalam waktu bersamaan
, Ardi terkejut menyaksikan pemandangan di hadapannya , pasalnya ia melihat
Yoga duduk berdua bersama seorang wanita dengan rambut sebahu berkulit putih .
Meski ragu akhirnya Ardi mendekati tempat Yoga dan sang wanita duduk .
“Yoga … “ panggil Ardi
Yoga berpaling menghadapkan wajahnya ke arah
suara
“Lo siapa ? apa gue kenal Lo ?”
Tanya Yoga bingung
“Gue Ardi yang satu sekolah dengan
Lo , kelas III IPA sekelas dengan pacar Lo , Winda” Jawab Ardi tegas
“Pacar ? jadi … kamu menduakan aku
!!!” Si wanita berdiri dan menyiram wajah Yoga dengan air jeruk di hadapannya
“Putri ….” Panggil Yoga menarik
tangan wanita itu
Kemudian wanita bernama putri itu mengempaskan tangannya dari
genggaman Yoga
“Hey … Lo sudah terlalu jauh ikut
cmpur dengan urusan gue , lihat saja Lo akan merasakan akibatnya !!!” ancam
Yoga
Winda duduk sendiri dikursinya ,
kemudian Ardi mengahampiri Winda yang sibuk menggerakan tangannya dengan
tulisan .
“Winda …. Sedang apa ?” Tanya Ardi
gugup
“Sedang menulis kutipan sajak-sajak
puisi ….” Jawab Winda tetap ramah
“hm …. Apa kamu sayang sama Yoga ?”
“Kenapa tiba-tiba kamu nanya itu ?”
Tanya Winda heran berhenti dari aktifitas yang di lakukannya “ Tentu saja aku
sayang banget sama dia ! memangnya kenapa ?” lanjutnya
“Bagaimana perasaanmu jika tahu yoga
menduakan kamu ?”
“Yoga …!! itu ga’ mungkin !!!” Winda
tak percaya
“Tapi … sabtu malam kemarin aku
melihat Yoga bersama seorang wanita dan ternyata wanita itu juga pacar Yoga
!!!” jelas Ardi
“Maksud kamu apa sih bicara ini ?
apa kamu berniat mengahncurkan hubunganku dengan Yoga ? Kamu picik … akau tahu
sudah sejak lama kamu suka sama aku tapi bukan seperti ini caranya ….” Winda
kesal dan meninggalkannya
“Oh … rupanya kamu juga suka dengan
Winda , tapi sayang rasa itu tidak terbalas !!” Suara Yoga dan ternyata
sosoknya sudah ada di hadapan Ardi
Ardi yang hendak ingin ke luar di
dorong ke dalam hingga terjatuh , kelas yang sepi memberi kesempatan Yoga
menghajar Ardi , tapi meski kesakitan ia tetap bisu tak mau mengadukannya pada
siapapun .
“Ardi … maafkan aku , kamu benar
rupanya Yoga mengkhianati aku !” sesal Winda saat pertandingan Yoga berlangsung
“Bagaimana kamu bisa bilang bahwa ia
mengkhianatimu ?” Tanya Ardi
“Maya … juga melihatnya semalam di
toko kaset bersama seorang wanita …”
“Lalu apa yang akan kamu lakukan ?”
Tanya Ardi
“Aku ingin putus … tapi aku sayang
banget sama dia !” Winda terisak “Ardi aku ingin ke luar dari stadion ini , aku
ingin ketenangan ….”
“Tapi … bagaimana dengan
pertandingannya ?”
“ Perasaanku sedang tidak enak ,
maukah kamu antar aku ke pantai , aku ingin suasana yang tenang” Mereka pun
meninggalkan stadion dan pertandingan
Selang beberapa hari kemudian , Ardi
ingin menemui Winda di rumahnya tetapi alangkah terkejutnya ia ketika melihat
Yoga sudah berada di teras rumah bersama Winda.
“Win … aku minta maaf banget sama
kamu !! aku nyesel sudah mengabaikan pacar sebaik kamu !!” sesal Yoga
“Aku benci sama kamu !!! kamu sudah
mengkhianati aku …” Winda kesal
Yoga menggenggam tangan Winda
“Win … aku tahu aku salah , apa yang
harus kulakukan agar bisa menebus kesalahanku ? ternyata wanita yang selalu
membuat cerah kehidupanku hanya kamu Winda ….” Ucap Yoga
Hati Winda pun luluh dan memaafkan
kesalahan Yoga , di sisi lain Ardi yang menyaksikan itu merasa bahagia meski tak dapat memiliki
seseorang yang sangat di sukainya .
“ Aku bahagia Win …. Meski kamu tak
bisa menjadi milikku , yang penting kamu sudah jujur pada perasaanmu” Bisik
hati Ardi dan berlalu pergi dari
tempat persembunyiannya.
* TAMAT *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar