Pernahkah Anda bertanya-tanya, sejak kapan tradisi memakai cincin kawin muncul? Tradisi ini sudah menyebar ke seluruh dunia, bahkan di Indonesia. Mengapa ada tradisi melempar bunga? Mengapa pengantin wanita barat memakai tudung pernikahan yang cantik itu? so Guy's..Check these out!
1. Sejarah Cincin Pernikahan Abadi
Pada masa Roma Kuno, pengantin pria akan
mengirimkan sebuah cincin yang terbuat dari besi kepada pengantin wanita.
Cincin tersebut menjadi simbol ikatan yang tidak akan berakhir. Tetapi sejarah
juga mencatat bahwa Warga Mesir Kuno adalah yang pertama memakai cincin
pernikahan dalam rangkaian upacara pernikahan. Tradisi ini mulai menyebar ke
seluruh dunia pada abad ke 17 hingga sekarang.
2. Awal Mula Musik Pengiring Pernikahan
Musik pernikahan Mendelssohn's Wedding March
pertama kali dipakai pada sebuah pernikahan di tanggal 2 Juni 1847. Musik
tersebut mengiringi pernikahan Dorothy Carew dan Tom Daniel di Inggris.
Musik ini menjadi sangat terkenal setelah kembali
dipakai pada pernikahan putri Victoria dan putra mahkota Frederick dari Prussia
pada tanggal 25 Januari 1858. Hingga sekarang Mendelssohn's Wedding March
menjadi musik pengiring pernikahan paling populer di dunia.
3. Simbol Kesucian Kerudung Pengantin
Pengantin wanita akan semakin cantik saat memakai
kerudung pernikahan atau tudung pernikahan. Lihat saja para putri di Eropa,
mereka masih memakai tradisi ini, Kate Middleton misalnya. Tradisi ini dimulai
pada masa Roma Kuno. Di masa itu, tudung pernikahan pengantin wanita berwarna
merah, yang menandakan bahwa pengantin wanita telah menjadi milik pengantin
pria. Sedangkan di masa Yunani Kuno, kerudung pernikahan berwarna kuning dan
menutupi seluruh tubuh pengantin wanita. Hal itu menjadi simbol kesucian dan
keluguan seorang wanita. Seiring berjalannya waktu, kerudung putih menjadi
simbol bagi para wanita sebagai tanda sucinya sebuah pernikahan.
4. Serunya Tradisi Lempar Bunga Pengantin
4. Serunya Tradisi Lempar Bunga Pengantin
Tradisi melempar bunga atau buket pengantin
dimulai di negara Amerika Utara. Awalnya, sang pengantin wanita lebih memilih
melempar bunga itu kepada sahabatnya, agar segera menikah dan hidup bahagia.
Seiring berjalannya waktu, agar lebih adil dan mengurangi efek pilih kasih,
pengantin perempuan akan membelakangi tamu undangan (biasanya wanita), lalu
melempar buket pengantin ke arah belakang. Tradisi seru ini memang manis, tetapi sering
berakhir 'heboh'. Beberapa wanita yang terobsesi dengan pernikahan bisa saling
jambak saat memperebutkan buket pengantin.
Di jam-jam awal setelah resmi menjadi suami
istri, pasangan yang baru menikah akan menikmati masa-masa romantis. Momen ini
dimanfaatkan untuk melakukan dansa pertama, dengan lagu yang romantis. Tradisi
ini dimulai dari masa Tribes Kuno. Pada masa itu, di sebuah pesta pernikahan,
akan ritual dimana ada pemuda yang akan berdansa bersama gadis pilihannya.
Tetapi sekarang, sang mempelai yang akan berdansa
di depan semua tamu dan keluarga. Momen ini seringkali membuat calon pengantin
sibuk memilih lagu atau musik yang paling cocok untuk dansa pertama mereka
setelah menikah.
Sumber
: www.vemale.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar