hari ini saya ingin berbagi kebahagian, pasalnya setelah sekian lama berjuang dalam dunia kepenulisan, mengikuti berbagai kompetesi akhirnya karya saya pun mendapat apresiasi lulus seleksi dari ratusan naskah cerpen yang masuk dari EL-Nisa Publlisher.
wah..senangnya luar biasa, saya sendiri masih kurang percaya. Saya mesti berkali-kali mengecek catatan dari penerbit tersebut, ternyata benar adanya karya saya masuk dalam cerpen terpilih. Alhamdulillah ^_^
Awal Tertarik Menulis
Di suatu waktu, ketika saya berkunjung ke rumah salah seorang teman, saat itu saya masih duduk di bangku 4 Sekolah Dasar. Saya disodorkan sebuah buku kumpulan cerpen, jujur dari cover sebenernya kurang menarik tapi entah kenapa saya ingin membacanya. Dan itulah awal permulaan saya mencintai dunia baca, cerita-cerita yang disajikan dalam buku itu benar-benar menggugah saya dan membuat saya semakin haus akan dunia membaca. Buku itu berjudul Ketika Mas Gagah Pergi karya Helvy Tiana Rosa ( Saya pernah sautu kali berjumpa beliau di sebuah book fair, jujur saya tak mampu berkata dan bertindak lebih, gugup atau entahlah karena beliau merupakan salah seorang penulis favorite saya)
Semakin lama banyak bacaan yang saya lahap, sering sekali muncul sebuah imajinias dalam fikiran saya lalu saya menuangkannya dalam sebuah catatan buku. Ya..awal saya menulis adalah dengan buku tulis karena waktu itu komputer bagi kami masih barang yang cukup mahal, bahkan kerap kali almarhumah mamah jengkel dengan kelakuan saya karena entah sudah berapa banyak buku saya habiskan hanya untuk menulis yang memang bukan pelajaran sekolah. Tapi, memang saya agak membandel susah lepas rasanya jika imajinasi sedang berjalan dan di hentikan di tengah-tengah bisa-bisa cerita yang saya buat tidak bisa selesai.
Beberapa Kegagalan
Saya mulai berani mengirimkan cerita-cerita saya dan mengikuti berbagai kompetisi lomba ketika kelas 3 SMA. Dan ya, semua tidak selalu berjalan mulus, beberapa penolakan saya terima. awalnya saya memang sempat tergiur dengan hadiah yang ditawarkan namun kini hadiah bukan lagi menjadi tujuan utama saya menulis. Menulis adalah hobi, menulis adalah ungkapan rasa ketika mulut tak sanggup berkata.
Bisa berapresiasi dan mengeluarkan segala imajinasi itu sungguh menyenangkan ketika saya bisa terjun dan tenggelam pada dunia yang sedang saya tulis itu, membawa saya pada dimensi dunia yang saya buat dan tengah seakan bermain-main di kepala.
Menulis dan membaca tengah mampu mengusir rasa kesepian yang kerap kali saya rasakan, membawa saya pada alur cerita.Satu yang pasti menulis itu harus jujur, ungkapkan saja apa yang terbersit dalam kepala, eits..tapi tetap mengikuti aturan norma dan tidak mengandung sara.
Saya tak tahu pasti sudah berapa banyak naskah cerpen yang saya layangkan dalam kompetisi, tapi ya itu selalu saja gagal seleksi. Diantara cerpen-cerpen yang tersisa, ada didalam blog ini pada label My Cerpen, itu semua karya orisinil saya namun belum menjadi yang terbaik dari yang terbaik. Mengenai cerpen yang dahulu pernah saya buat entah hilang kemana,karena buku-buku tulis itu lenyap dan beberapa file yang dulu tersimpan rapi di folder komputer pun hilang karena komputer yang pernah digunakan terinfeksi virus. Secara jujur, ada beberapa karya saya yang memang hanya fiktif belaka tapi tidak sedikit juga kisah yang saya tulis terinspirasi dari kehidupan nyata saya maupun orang-orang terdekat saya.
Saya pernah mengimpikan suatu hari nanti akan mampu menerbitkan buku karya saya sendiri dan itu menjadi best seller, bermanfaat bagi pembaca. tapi, terkadang realita tidak selalu berpihak. Ingin mengukir sejarah, catatan yang bisa dikenang meskipun telah tiada.
2 komentar:
sukses ya sit
Amiiinnn..terima kasih ya sob ^_^
Posting Komentar