Bumi Pertiwi Kembali Menangis

Saya yakin, kita tentu sudah melihat dan mendengar entah melalui media cetak,televisi, radio atau bahkan internet yang sering kita akses bencana alam tengah meraja lela tidak usah jauh-jauh dulu lihatlah sekelilig kita bahwa ibu pertiwi tengah menangis dihantam banyak bencana. Inilah akibat ke egoisan manusia, ketamakan mereka yang tidak memiliki nurani demi ego semata yang kerap kali merusak alam. Bumi semakin tua, alam kian marah sudah saatnya bagi kita untuk berbenah diri sebelum semuanya terlambat.

- Jakarta

Ketika memasuki musim penghujan, warga Jakarta seperti biasa sudah harus bersiap diri menghadapi "musiman" satu ini ya, Banjir yang masih manjadi PR utama terkhususnya warga ibu kota. Ruang penyerapan air yang semakin sedikit dan curah hujan yang tinggi menyebabkan terjadinya banjir hampir diseluruh wilayah yang dulu dikenal dengan nama Batavia ini. Di beberapa kawasan sudah banyak warga yang harus mengungsi karena tempat tinggal mereka yang terendam,entah begitu banyak kerugian yang diakibatkan dari bencana satu ini. Jika saja warga lebih mau menjaga lingkungan atau ruang untuk penyerapan air lebih banyak setidaknya bencana banjir ini bisa di minimalisir.

 Sumber Gambar : www.merdeka.com

- Sumatera Utara

Kawasan dataran tinggi Karo, gunung Sinabung salah satu gunung api aktif di Indonesia meletus pada tanggal 15-09-2013 dan ribuan penduduk di sekitar sudah di evakuasi ke tempat yang lebih aman. Hingga saat ini erupsi dan letusan masih sering terjadi belum lagi hujan abu vulkanik yang dihasilkan telah banyak merusak rumah-rumah warga yang ditinggal pemiliknya. Bencana ini sudah semestinya memasuki skala bencana nasional, kepedihan masyarakat akibat bencana sudah seharusnya menjadi pertimbangan dan  perencanaan berbagai pihak.

Sumber Gambar : www.republika.co.id

- Manado, Sulawesi Utara

Banjir Bandang dan Longsor terjadi di Manado pada tanggal 15 Januari 2014, belasan warga meregang nyawa dan puluhan ribu warga mengungsi ke wilayah yang lebih aman.  Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, bencana tersebut dipicu kombinasi antara faktor alam dan antropogenik.

"Hujan deras dipicu oleh sistem tekanan rendah di perairan selatan Filipina yang menyebabkan pembentukan awan intensif. Selain itu juga adanya konvergensi dampak dari tekanan rendah di utara Australia sehingga awan-awan besar masuk ke wilayah Sulut," ujar Sutopo Purwo Nugroho.

Sumber Gambar : www.tribunnews.com

Ini hanyalah sebagian kisah pilu yang ter-ekspos, saya yakin di sudut suatu wilayah negeri inipun tengah menunggu bantuan tangan-tangan dermawan yang berharap akan adanya bantuan untuk kesulitan mereka.

Sahabat, akankah kita berdiam diri menyaksikan musibah ini ? hanya bersimpati dan tidak ber-empati dengan saudara-saudara kita yang tertimpa bencana di bumi pertiwi ini ?

Sisingkan lengan maju, bersama membantu meringankan kesulitan-kesulitan yang menimpa mereka. Setidaknya bisa berkontribusi dengan menyisihkan sebagian rezeqi yang kita miliki melalui lembaga-lembaga sosial penanggulangan bencana atau menjadi relawan. Sedikit bantuan akan sangat berharga bagi mereka yang membutuhkan.