Melanjutkan cerita sebelumnya, sebuah kisah dan perjalanan pasca lebaran yang akhirnya mempertemukan saya dengan teman-teman yang seru layaknya karib yang telah lama berkawan.
Menumpangi ojek, dimana satu motor di naiki tiga orang yakni tukang ojeknya beserta saya dan seorang teman. Menerobos jalan yang macet sekitaran Sawarna menuju Pulau Manuk. Sungguh kami dibuat takjub, betapa menawannya pantai biru di Banten (saya lupa bertanya nama pantai itu), dan kami di buat heran Banten itu memiliki tempat-tempat menarik jika dikembangkan namun sayang sepertinya kurang mendapat sentuhan dan perhatian dari pemerintah dan kehidupan masyarakatnya pun terlihat memprihatinkan terlihat dari rumah-rumah warga dan jalanan yang kebanyakan tak terawat alias rusak.
Akhirnya, kami tiba di Pulau Manuk lalu kemudian mencari tempat yang sekiranya cukup nyaman untuk negcamp dan bermalam kami. Tepat di samping sebuah warung kecil paling ujung, didirikanlah tenda. Untuk fasilitas, Pulau Manuk kurang memadai di banding Sawarna dan jujur tadinya saya memperkirakan keadaan bisa lebih tak nyaman di banding Sawarna.
Dan ternyata dugaan saya salah, kami semua ternyata cukup menikmatinya. Kebersamaan, tawa, senyum dan keceriaan tertuang bersama menikmati senja di Pulau Manuk. Setidaknya Pantai ini lebih damai dan tidak seramai di Sawarna.
Menjelang malam, kami tidak langsung tertidur. Berbicang dan saling berbagi cerita di depan tenda di keremangan malam. Hingga kemudian, salah seorang dari kami mengusulkan untuk saling share-ing di tepian pantai. DI gelarlah matras dan kami berbaring..iya..berbaring beratapkan lagit malam bersama deburan ombak pantai di malam hari dan satu hal yang pasti yang paling saya sukai adalah menatap bintang bersama-sama. Tujuan yang awalnya untuk saling berbagi kisah tapi justru menjadi ajang senda gurau hingga menjelang tengah malam.
Di ke esokan paginya, hari terakhir perjalanan kami. Sebelum bergegas untuk meninggalkan Banten kami mampir sebentar dimana disebutnya Karang Taraje, niat awal ingin menyaksikan moment sunrise di tempat yang berbeda namun gagal karena orang yang memberitahu kami salah perkiraan lokasi terbitnya matahari. Iya..diantara kami ada yang sangat kecewa,,tapi tak berlangsung lama semua tetap menikmati alam ciptaan Sang Kuasa, dibuatnya kami kagum akan hempasan ombak yang menerpa karang bebatuannya karena setelah di abadikan lewat kamera sungguh menawan hasilnya.
Di ke esokan paginya, hari terakhir perjalanan kami. Sebelum bergegas untuk meninggalkan Banten kami mampir sebentar dimana disebutnya Karang Taraje, niat awal ingin menyaksikan moment sunrise di tempat yang berbeda namun gagal karena orang yang memberitahu kami salah perkiraan lokasi terbitnya matahari. Iya..diantara kami ada yang sangat kecewa,,tapi tak berlangsung lama semua tetap menikmati alam ciptaan Sang Kuasa, dibuatnya kami kagum akan hempasan ombak yang menerpa karang bebatuannya karena setelah di abadikan lewat kamera sungguh menawan hasilnya.
Kami tidak dapat berlama-lama, sekitar jam 11 siang kami sudah bergegas, packing dan kembali ke Jakarta. Rencanaya kami ingin menggunakan transportasi kereta namun diluar dugaan informasi yang kami dapat bahwa kereta paling akhir ke jakarta adalah Jam 4 sedangkan kami baru tiba di terminal Lebak itu jam 4 sore, dan untuk ke stasiun rengas masih menepuh beberapa waktu lagi. Setelah di komunikasikan akhirnya pilihan jatuh untuk mengendarai bus ke arah Tg. Priok.Walau awalnya kami sempat khawatir akan terjadi arus balik yang bisa menjebak kami dalam kemacetan panjang.
Syukur Alhamdulillah, bus yang kami tumpangi melenggang cukup mulus sekitar jam 20.00 kami sudah berada di Jakarta. Iya.. saya dan yang lainnya harus berpisah di dalam bus karena yang lainnya harus turun di kawasan kebon jeruk sedangkan saya masih meneruskan perjalanan.
Sebuah cerita liburan yang meninggalkan kesan tersendiri. Bertemu dengan orang-orang yang memiliki kegemaran yang sama Travelling, dan jam terbang mereka yang cukup tinggi serta sudah banyak menyaksikan pemandangan indah di bumi menjadi pelengkap bahkan dengan kerendahan hati tak segan untuk berbagi segala tips dan kisah. Inilah perjalanan backpacker kami menikmati suasana lebaran di keindahan alam tanpa kemewahan namun terbaluti rasa kebersamaan dan suka cita.
2 komentar:
Pantai yang indah...suatu saat harus kesitu... :)
Wajib tau..akan sisi keindahan di sudut Indonesia yg lain :)
Posting Komentar