Sekelumit perjalanan cerita saat satu minggu pasca hunting libur lebaran dari Sawarna, kami mengadakan perjumpaan lagi. Hang out biasa hampir seharian, bertemu di Parkiran BNI dekat stasiun Kota pada sore hari, saya dan ke-tiga teman lainnya pun langsung cusss pergi jalan-jalan kuliner di Jembatan lima dekat dengan pasar Asemka.
Berkali-kali ke kawasan kota tua Jakarta saya baru kali itu menginjak jalan jembatan lima di mana berjejer aneka kuliner yang di dominasi penjual olah orang-orang Kalimantan singkawang. Kami menyinggahi salah satu rumah makan yang menjual bakso dengan olahan yang masih sangat tradisional (menurut Ci' Alank-salah satu diantara kami) teman yang merekomendasikan tempat tersebut. Ya..untuk sajiannya satu porsi agak berbeda dengan bakso pada umumnya, lebih lengkap begitupun daging sapinya cukup empuk. ditemani minuman jeruk asli Kalimantan (saya lupa namanya).
Setelah kenyang menyantap kuliner bakso, kami mampir juga ke beberapa penjual lain, seperti yang berjualan jajanan pasar hingga roti srikaya. Yang membuat takjub roti dan selai itu di olah sendiri tanpa pengawet atau sejenisnya, itulah yang membuat roti srikaya yang kami beli begitu lembut dan lezat.
Usai berwisata kuliner di Jembatan lima (ci' Alank) yang mengendarai mobil mengajak kami menikmati sunset di Pantai Mutiara, Pluit. Suasananya tidak terlalu jauh berbeda dengan pantai berbayar seperti Ancol, hanya di Pantai Mutiara itu suasana terasa lebih damai karena tidak terlalu banyak pengunjung. Yang masih di sedihkan masih banyak sampah berserakan di pinggiran Pantai, perilaku dari orang-orang tidak bertanggung jawab.
Matahari semakin tenggelam, gelap malam mulai menyelimuti. Setelah berputar-putar area pluit, akhirnya kami memutuskan untuk mencari makan sambil mengisi perut yang mulai lapar, pilihan pun jatuh ke Oceanic Cafe. Sebenarnya kami ingin memilih lokasi tempat duduk yang langsung berhadapan dengan pantai, namun karena sedang pasang kami hanya di izinkan di lokasi agak ke tengah.
Menikmati semilir angin pantai di malam hari, saling bersenda gurau dan berfoto-foto pastinya sampai kami hampir lupa waktu. Mobil di lajukan ke wilayah Selatan Jakarta dimana laptop (Ci' Alank) selesai di service. Berkeliling-keliling menembus malam jalanan Jakarta. Kami pun sempat balik lagi ke daerah Pluit karena mendapat rekomendasi tempat makanan seafood yang katanya lezat. Ternyata kami terlalu malam tiba di lokasi sehingga menu yang di idamkan teman-teman habis sudah.
Karena waktu sudah cukup malam dan saya khawatir tidak kebagian busway. Maka kamipun menyudahi hangout bersama hari itu. Wisata Kuliner dan melihat sudut lain wilayah Utara Jakarta, menembus malam-malam ibu kota dengan cerita dan kebersamaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar