Melanjutkan cerita sebelumnya, perjalanan berikutnya menyusuri keindahan alam gunung semeru.
Ranukumbolo - Oro Oro Ombo - cemoro Kandang
Dari Ranukumbolo tujuan ngecamp berikutnya adalah kalimati. Saat di Ranukumbolo sebaiknya menyiapkan air sebanyak mungkin, karena perjalanan yang akan di tempuh cukup memakan waktu. Mendaki bukit terjal dengan pemandangan yang sangat indah di belakang ke arah danau, di depan bukit terbentang padang rumput bernama oro-oro ombo dengan bunga ungu dimana banyak orang mengasumsikan sebagai lavender walau sebenarnya bunga-bunga itu bernama Verbena Brasiliensis berasal dari Amerika Selatan dan bersifat Invasif. Bunga ini sampai ke
Oro-oro Ombo bermigrasi dari Bromo.
Tak terlampau jauh dari oro-oro ombo berjarak kurang lebih 2,5 KM kami dan para pendaki lainnya memasuki wilayah yang dinamakan cemoro kandang Dari sini trek mulai variatif, melalui
jalan setapak dengan tanjakan panjang melintasi perbukitan cemara dan di beberapa
bagian naik turun. Banyak batang-batang pohon yang tumbang melintang jalur
pendakian. Justru bisa dimanfaatkan untuk tempat istirahat yang nyaman.
Jambangan
Setelah perjalanan kurang lebih 3 KM dari cemoro kandang tibalah kami di daerah Jambangan area padang rumput yang diselingi pohon cemara dan beberapa pohon edelweis namun sangat disayangkan sekali saat perjalanan kala itu tak ada satupun edelweis yang tumbuh dan mekar dengan cantik semua justru terlihat lebih gersang.
Dari tempat ini sudah terlihat gunung Mahameru
secara jelas menjulang tinggi dengan kepulan asap bertebangan ke angkasa
serta guratan/alur lahar pada seluruh tebing puncak yang mengelilinginya
berwarna perak, merupakan suatu panorama alam yang
menakjubkan.
Kalimati
Untuk menuju kalimati jika bernajak dari ranukumbolo diperkirakan memakan waktu 3 jam perjalanan lokasi ini biasa dijadikan tempat persingghan ngecamp berikutnya bagi para pendaki sebelum melakukan summit attack ke puncak mahameru. Asal muasal nama kalimati berasal dari nama sebuah sungai/kali yang tidak berair dan
terdapatnya aliran di sungai tersebut kecuali dimusim hujan yang menyatu
dengan alairan lahar Gunung Mahameru. Daerah ini merupakan daerah
padang rumput dengan tumbuhan semakseluas lebih
kurang 20 Ha, dikelilingi oleh kelompok hutan alam dan bukit-bukit
rendah. Fasilitas didaerah ini terdapat pondok
pendaki dan kebutuhan air untuk memasak bisa diambil dari sunber mata
air yang dikenal dengan Sumber Mani yang bisa dicapai dalam waktu 1 jam perjalanan pulang pergi.
Kalimati berada di ketinggian 2.700 mdpl, para pendaki umumnya mulai melakukan summit kisaran tengah malam. Beberapa lokasi yang di lewati sebelum mencapai puncak mahameru adalah Arcopodo dengan ketinggian sekitar 2.900 mdpl dengan trek yang cukup berpasir dan beberapa tanjakan. Entahlah, ada rasa sesal juga kecewa bahkan tak sempat menginjakan kaki hingga puncak gunung tertinggi di pulau Jawa tersebut setelah perjuangan yang tak mudah untuk bisa melakukan perjalanan ke Semeru. Pasalnya kegagalan itu bukan berasal atas kemauan saya pribadi sehingga saya mohon maaf tak bisa berbagi cerita banyak perihal perjalanan atau merasakan euforia kepuasan bisa mencapai puncaknya. Setidaknya saya sematkan beberapa gambar dari teman yang berhasil menyaksikan keindahan alam Mahameru.
Banyak kisah dan cerita yang mewarnai perjalanan kala itu, salah satunya adalah saat dimana salah seorang dari tim kami dari kelompok 1 tak jua kunjung tiba sedangkan teman-teman lain yang melakukan summit telah turun semua. Rasa khawatir, cemas, dan ketakutan-ketakutan mulai menyelimuti tim kami kala itu pasalnya di semeru terkenal dengan jurang blank 75 yang telah banyak memakan korban jiwa dan yang membuat kami khawatir kawan kami itu salah mengambil langkah.
Karena situasi dan kondisi yang diluar perencanaan tersebut, sehingga kami memutuskan untuk mendirikan tenda kembali ke Ranukumbolo sembari menanti kabar keadaan kawan kami tersebut setelah sebelumnya dibuat tim untuk melakukan pencarian kembali ke kisaran trek menuju semeru.
Alhamdulillah, setelah drama malam itu di ranukumbolo yang dingin kawan kami yang hilang, Purwo muncul seakan tanpa rasa dosa yang nyatanya dia ketiduran di jalur. Histeris, lega bercampur aduk saat itu terlihat diwajah teman-teman.
Kondisi alam dan cuaca semeru saat itu sungguh ekstrim, bahkan mencapai dibawah -5 derajat celcius dimana pada akhirnya tenda dan barang-barang kami yang terletak di luar tenda tak luput dari selimut frozen es.
Berikut foto-foto teman saat berada di puncak Mahameru :
Ceita tak berhenti sampai disitu, karena satu dan lain hal saya bersama beberapa teman dari kelompok 2 mengalami keterlambatan untuk sampai ke basecamp Tumpang. Perjalanan pulang sore itu di undur ke esokan siangnya setelah bermufakat dan melakukan kesepakatan transportasi yang akan di gunakan.
Tak ada rasa penyesalan sama sekali, justru disinilah saya melihat kesetia kawanan.menghadapi kesulitan bersama tanpa harus menyalahkan satu sama lain bahkan senyum dan tawa masih menghiasi hingga sepanjang perjalanan pulang kembali ke Jakarta.
Sebagaimana kata teman bahwa perjalanan ini adalah kita. One team One Adventure, thanks for all :
Pa'De Arsy, Syahid, Amir, Idris, Latif, Dede, Hady, Indra, Ari, Baron, Dimas, Purwo, Asok, Densus, Aldy, Arif, Dean, Ridwan, Anwar, Fadil, Jum,Fajar Maulana, Fajar Addana,Nival, Adi, Anggy, Nanda, Khaya, Resty, Nuy, Tya, Mae, Novi, Syafira, Manda.
Kalimati berada di ketinggian 2.700 mdpl, para pendaki umumnya mulai melakukan summit kisaran tengah malam. Beberapa lokasi yang di lewati sebelum mencapai puncak mahameru adalah Arcopodo dengan ketinggian sekitar 2.900 mdpl dengan trek yang cukup berpasir dan beberapa tanjakan. Entahlah, ada rasa sesal juga kecewa bahkan tak sempat menginjakan kaki hingga puncak gunung tertinggi di pulau Jawa tersebut setelah perjuangan yang tak mudah untuk bisa melakukan perjalanan ke Semeru. Pasalnya kegagalan itu bukan berasal atas kemauan saya pribadi sehingga saya mohon maaf tak bisa berbagi cerita banyak perihal perjalanan atau merasakan euforia kepuasan bisa mencapai puncaknya. Setidaknya saya sematkan beberapa gambar dari teman yang berhasil menyaksikan keindahan alam Mahameru.
Banyak kisah dan cerita yang mewarnai perjalanan kala itu, salah satunya adalah saat dimana salah seorang dari tim kami dari kelompok 1 tak jua kunjung tiba sedangkan teman-teman lain yang melakukan summit telah turun semua. Rasa khawatir, cemas, dan ketakutan-ketakutan mulai menyelimuti tim kami kala itu pasalnya di semeru terkenal dengan jurang blank 75 yang telah banyak memakan korban jiwa dan yang membuat kami khawatir kawan kami itu salah mengambil langkah.
Karena situasi dan kondisi yang diluar perencanaan tersebut, sehingga kami memutuskan untuk mendirikan tenda kembali ke Ranukumbolo sembari menanti kabar keadaan kawan kami tersebut setelah sebelumnya dibuat tim untuk melakukan pencarian kembali ke kisaran trek menuju semeru.
Alhamdulillah, setelah drama malam itu di ranukumbolo yang dingin kawan kami yang hilang, Purwo muncul seakan tanpa rasa dosa yang nyatanya dia ketiduran di jalur. Histeris, lega bercampur aduk saat itu terlihat diwajah teman-teman.
Kondisi alam dan cuaca semeru saat itu sungguh ekstrim, bahkan mencapai dibawah -5 derajat celcius dimana pada akhirnya tenda dan barang-barang kami yang terletak di luar tenda tak luput dari selimut frozen es.
Berikut foto-foto teman saat berada di puncak Mahameru :
Ceita tak berhenti sampai disitu, karena satu dan lain hal saya bersama beberapa teman dari kelompok 2 mengalami keterlambatan untuk sampai ke basecamp Tumpang. Perjalanan pulang sore itu di undur ke esokan siangnya setelah bermufakat dan melakukan kesepakatan transportasi yang akan di gunakan.
7 Orang yg Ketinggalan Kereta |
Sebagaimana kata teman bahwa perjalanan ini adalah kita. One team One Adventure, thanks for all :
Pa'De Arsy, Syahid, Amir, Idris, Latif, Dede, Hady, Indra, Ari, Baron, Dimas, Purwo, Asok, Densus, Aldy, Arif, Dean, Ridwan, Anwar, Fadil, Jum,Fajar Maulana, Fajar Addana,Nival, Adi, Anggy, Nanda, Khaya, Resty, Nuy, Tya, Mae, Novi, Syafira, Manda.
2 komentar:
ASTAGFIRULLAHALADZIM ,,
ALLAHUAKBAR !
MASYAALLAH
ane pengen kesono banget neng sumpah !!
Nah..makanya segera rancang rencana perjalanannya di jamin ga akan nyesel. Indonesia ini indah ^_^
Posting Komentar