Perdana di putar di seluruh bioskop-bioskop Indonesia, dan hingga saat ini beberapa bioskop masih setia menjadwalkan pemutaran film tersebut. Bagi penggemar film petualangan atau para pendaki gunung film ini telah lama dinantikan bahka tidak sedikit yang menontonnya hingga berkali-kali.
Film yang di adaptasi dari kisah nyata tragedi Everest pada tahun 1996 adalah Rob Hall seorang pendaki gunung asal New Zealand diperankan oleh (Jason Clarke), ia juga seorang guide bagi para wisatawan yang ingin merasakan bagaimana mendaki ke puncak Everest.
Pada akhir bulan Maret di tahun yang sama, Rob akan kembali menemui
Everest untuk membawa rombongan baru. Ia terpaksa meninggalkan istri
tercintanya (Keira Knightley) yang sedang mengandung buah hati pertama
mereka. Bersama rekan-rekannya dari penjuru dunia, Ang Dorjee (Ang Phula
Sherpa), Michael Groom (Thomas M. Wright), Harold (Martin Henderson),
Doug (John Hawkes), Yasuko (Naoko Mori), Beck Weathers (Josh Brolin),
masing-masing dari mereka membawa misi dan cita-cita sendiri terkait
pendakian yang dapat dikatakan ekstrim tersebut.
Perjalanan yang ditempuh sangat jauh, dan pada 30 Maret 1996, regu
mereka sudah sampai di pos utama Everest. Di sana, mereka mengatur
strategi dan tidak langsung mendaki. Para wisatawan yang ingin mendaki
gunung Everest diharuskan melakukan latihan fisik lebih dulu selama
beberapa hari, diiringi dengan perjalanan mereka ke pos-pos berikutnya.
Rob juga menargetkan supaya ia dan timnya tiba di puncak Everest pada 10
Mei 1996.
Dari pos satu dan pos lainnya, tidak ada kendala berarti yang ditemui
Rob. Bahkan 8 dari 10 orang yang dibawanya berhasil bersorak dan
menginjakkan kaki di puncak Everest. Ini adalah suatu kebanggaan
tersendiri bagi Rob sebagai pemandu. Pukul 2 siang di tanggal 10 Mei
1996, Rob dan regunya seharusnya sudah dalam perjalanan turun ke pos. Karena suatu ambisi dari seorang Doug, sebagai penanggung jawab dalam team Rob turut naik kembali menemani Doug untuk mencapai impiannya. Lantaran hal tersebut mereka telah menyalahi aturan dan masih berada di sekitar puncak lebih dari jam 2.
Badai salju datang menghantam keduanya. Di puncak Everest dengan ketinggian
8,848 m, Rob dan Doug harus bertahan hingga badai salju selesai. Bagi yang pernah mendengar kisah Rob Hall dan menonton film ini tentu sudah pada tahu akhirnya, di puncak selatan jasad Rob Hall terkubur abadi di Everest.
Sebuah film sad ending dan tentu saja menjadi hal nyata yang menyakitkan bagi mereka yang telah di tinggalkan. Pada ekspedisi kala itu hanya beberapa orang saja yang berhasil selamat dan kembali pada kehangatan keluarga.
Film ini menggambarkan sisi-sisi keindahan panorama Everest yang diselimuti salju abadi.Seluk beluk pendakian, mulai dari bandara di Nepal, Tibet, perencanaan
pendakian, motivasi para pendaki, perlengkapan mendaki, juga menelusuri
dari pos-pos pertama hingga puncak, terangkum lengkap di film Everest ini.
Sebuah quote yang kental dari film ini adalah :
‘Sehebat apapun seorang pendaki, tidak akan pernah bisa menaklukan gunung. Gunung akan selalu menang’. Sebagaimana hal yang dikatakan teman-teman saat melakukan sebuah perjalanan untuk sebuah pendakian, puncak bukanlah segalanya kembali pulang dengan selamat itu lebih utama.
wah kayaknay seruu banget nih film mbak hehehe
BalasHapusseru pastinya, ga sedikit teman sampai berkali-kali nonton karena suka dengan adegan dan tayangan film yang berbeda dari kebanyakan
Hapussaya jadi tertarik juga nih sama film ini, kayanya cukup seru deh, pernah denger juga sih tentang film ini, tapi baru sekarang saya tertarik untuk melihatnya.hehehe
BalasHapuskarena memang sangat menarik. lekas pesan tiket sebelum diberhentikan masa tayangnya :)
HapusSaya sudah nonton cuplikannya film ini di bioskop, seru banget tentunya film ini. Satu kata: perjuangannya tentu luar biasa :)
BalasHapusPerjuangan yang sangat luar biasa, bertahan antara hidup dan mati semi sebuah ambisi juga impian
Hapus