Moment 22 desember telah lama dikenal sebagai peringatan hari ibu, tak ayal lagi media social dipenuhi
dengan ucapan dan tagline ‘selamat hari ibu’ namun semoga keperdulian itu tak
hanya untuk dipandang orang lain dan pada kehidupan nyata justru kita telah
mengabaikan ibu. Naudzubillah
Ibu, dialah malaikat tanpa sayap yang telah memberi terang
kehidupan, yang rela dengan ikhlas
mengorbankan seluruh hidup dan nafasnya berjuang untuk kita sebagai anaknya. Jika
kasih anak sepanjang galah maka kasih seorang ibu sepanjang jalan tanpa tepi,
tiada akan mampu mengungkapkan hakikat kemuliaan seorang ibu meski dengan
torehan kata tinta seluas samudera.
Sosok ibu tangguh kini telah banyak di temui, terlebih
dimana ketika zaman emansipasi perempuan marak terikrar. Suatu pekerjaan atau kegiatan yang umumnya dilakukan seorang laki-laki pun kini sanggup di lakukan
seorang wanita bergelar ibu.
Satu hal kecil yang cukup istimewa, dalam sebuah penelitian
seorang ayah hanya sanggup menggendong anaknya dalam buaian tidak lebih dari
tiga puluh menit berbeda dengan seorang ibu bahkan ia mampu menggendong anaknya
bahkan menimang-nimangnya dalam waktu yang cukup lama. Alasannya karena seorang
ayah biasanya menggendong anaknya menggunakan kekuatan otot tangan dan lengan
sedangkan ibu melengkapinya dengan hati.
Meskipun kini ibu
kandung saya telah lama tiada, pada dasarnya tidak pernah menyurtkan rasa rindu
yang membuncah dalam sanubari. Boleh lah kiranya kini, melalui tulisan ini
sebagai ungkapan kerinduan saya akan hadir sosoknya.
Beliau telah menjadi ibu
yang menginspirasi bagi saya, guru
pertama yang saya kenal dalam kehidupan. Sosoknya sederhana dengan seyumnya
yang ramah kepada siapapun hingga tidak heran banyak yang menaruh segan
terhadapnya. Seluruh hidupnya ia abdikan untuk keluarga dengan menjadi istri
yang baik bagi ayah, serta ibu yang sempurna bagi saya dan adik-adik saya.
Dalam setiap doa-doa panjangnya saya sadar tak pernah henti
terucap nama kami dalam doanya, beliaulah sumber semangat dan kekuatan, pemberi
kehangatan dalam keluarga kami. Satu hal yang paling sangat saya kagumi dan
akui belum mampu menjadi sepertinya adalah jiwanya yang pemaaf. Entah, seberapapun
menyakitkannya seseorang pernah melukai hatinya, namun beliau tiada pernah menyimpan dendam berkepanjangan. Sikapnya
yang terlalu mudah iba terhadap kesulitan orang lain pun kerap dimanfaatkan
berbagai pihak. Ibu saya memang hanya seorang ibu rumah tangga biasa, namun tak
segan beliau pun membantu untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan kami dengan cara
yang halal pastinya.
Sebagai manusia biasa, diakui saya pun tak luput dari khilaf
yang mungkin saja tanpa disadari pernah melukai hatinya walau sebenarnya tak
pernah ada maksud sedikitpun mebuatnya terluka. Ibu tak pernah menunjukan
sedikitpun rasa kebencian, sebuah penilailan yang tak jarang keliru adalah
bentuk kasih sayang dan perhatian tulusnya.
Ibu kandung saya memang sudah tidak lagi bersama, meski raga
telah terpisah jauh namun kehangatan dan kasih sayangnya masih nyata terasakan.
Tahukah sebuah perpisahan yang paling menyakitkan adalah kematian sedalam
apapun kerinduan yang kita miliki tidak akan membawanya kembali. Segala garis
kehidupan telah Tuhan tentukan dengan sangat sempurna dan saya percaya Ibu saya
telah bahagia berada di sisi-Nya yang terindah, kerena Tuhan jauh lebih
menyayanginya dan menginginkannya untuk berada di dekat-Nya.
Ketika kepergiannya pernah ada masa tersulit yang dilalui
serasa separuh jiwa pun terbawa, ataukah hanya sebuah penyeselan merasa belum
mampu untuk membahagiaakannya. Saya bersyukur kepada Allah telah memberikan
ruang bagi saya untuk terlahir dari rahim wanita yang mulia bagi saya, kasih
sayang dan cinta yang dimilikanya tak akan pernah mampu tergantikan hingga
kapanpun.
Untuk itulah, selama masih ada kesempatan. tatap mata ibu
kalian, bersimpuh lah di kakinya,peluk tubuhnya yang hangat dimana akan kau temukan
sebuah kenyamanan. Karena tiada yang pernah mengetahui sampai kapan waktu yang
dimiliki untuk bersamanya.
Puluhan lagu telah tercipta untuk menggambarkan ke agungan
dan mulianya seorang ibu dan itu bukan bualan belaka. Karena seorang ibu akan
rela berjuang menghadapi segala rintangan demi anaknya
10 komentar:
Aku diblokir dari grup FB BRID. -,-
Lho?? Knp mba?
Turut berduka cita untuk ibunya. Ibu memang inspirasi tak bertepi.
Alfatihah untuk Ibunya Mbak Siethie..
Ibu memang segalanya ya mba, sumber inspirasi. Turut berduka ya mba, semoga ibu tenang di alam sana. Alfatihah :)
Terima Kasih banyak mba Leyla Hana
Iya mba darinya kita belajar bnyk hal. Terima kasih banyak, Amiiin yaa Robbal alamin
Amiin,amiin Yaa Robbalalamin
Terima kasih mba Irawati Hamid
Semoga ibunda mendapat tempat yang layak di sisi Nya ya Mba, amin.
Amiiin, Allahumma Aamiin
Terima kasih banyak teh Ani Berta
Posting Komentar