Festival kuliner dan kebudayaan traditional hadir kembali. Pagelaran
kali ke tiga ini bertempat di lapangan
parkir Dapur Solo, Jl. Danau Sunter Utara 7, Kawasan Astra. Acara yang diadakan
mulai tanggal 11-13 Desember 2015 ini mengangkat tema Gelar Cita Rasa Solo
menghadirkan 30 tenat lokal mulai dari jajanan hingga kerajinan tangan khas
kebudayaan nusantara khususnya pulau Jawa.
Dapur solo berawal dari cita rasa rumahan yang berkembang menjadi pusat makanan khas Solo di tengah ramai dan berkembangnya budaya serta aneka makanan barat yang beredar. Kedepannya restoran khas Solo yang di dirikan Ny. Swan ini memiliki harapan untuk tetap teguh memegang tradisi kulliner nusantara dan bisa menjadi tuan rumah di negara sendiri dengan menjadi top brand dan digemari masyarakat Indonesia pada umumnya.
Pertama kali didirikan pada tahun 1990 di beri nama rumah makan solo dengan konsep dan manajemen yang sederhana, perlahan tapi pasti kini telah berkembang pesat menjadi restaurant Dapur Solo dan telah banyak dikenal masyrakat, cabangnya sendiripun sudah cukup banyak terletak di beberapa wilayah kawasan Jakarta, hingga tidak akan kesulitan lagi bagi warga Jakarta dan sekitarnya yang merindukan santapan masakan nusantara untuk bertandang ke tempat ini.
Pertama kali didirikan pada tahun 1990 di beri nama rumah makan solo dengan konsep dan manajemen yang sederhana, perlahan tapi pasti kini telah berkembang pesat menjadi restaurant Dapur Solo dan telah banyak dikenal masyrakat, cabangnya sendiripun sudah cukup banyak terletak di beberapa wilayah kawasan Jakarta, hingga tidak akan kesulitan lagi bagi warga Jakarta dan sekitarnya yang merindukan santapan masakan nusantara untuk bertandang ke tempat ini.
Ide awal
konsep diadakannya Gelar Cita Rasa Solo muncul dari kerinduan pemilik Dapur
Solo akan budaya Jawa terutama di bidang Kuliner. Festival tematik pertama di Jakarta yang mengusung kuliner dan kebudayaan ini menjadi suatu cara Ny.Swan untuk
menggerakan hati pemerintah supaya kedepannya dapat terjadi sinergi antara
pemerintah, pengusaha dan petani lokal juga seluruh pihak yang mendukung dan
mencintai masakan nusantara.
Memasuki area festival disambut mba-mba ayu berbusana batik
di gapura berwarna ceria Gelar Cita Rasa Solo. Di dalam area banyak beberapa
stan menjajakan kuliner khas daerah-daerah yang beraneka rupa dan macamnya,
bahkan di sebuah sudut ada tempat khusus canting batik. Para pengunjung
berkesempatan untuk bisa belajar membatik dari talent profesional di sana.
Selain itu pengunjung pun di hibur oleh musisi yang memainkan alat-alat musik
jawa, semakin kental terasa nuansa jawa yang disajikan.
Sebelum berkeliling mencicipi aneka jajanan nusantara, saya
memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu di restoran Dapur Solo. Konsep
restoran yang nyaman, khas sekali dengan nuansa Jawa. Pelayanannya yang juga
ramah membuat betah berlama-lama menikmati makanan yang tersaji setelah di
pesan sebelumnya. Beraneka macam menu yang tersedia ada aneka sop, hidangan
nusantara, aneka kudapan dan-lain sebagainya.
Saya tertarik dengan hidangan nusantara dimana ada Nasi
gudeg Yogya, Nasi Ulam, Gado-gado, Nasi timbel sunda, Nasi liwet solo, Nasi
langgi special dan lain-lain. Sempat bingung memilih lantaran semuanya
menguggah selera, akhirnya saya memutuskan untuk memesan Nasi timbel sunda dan
kudapan serabi solo.
Setelah selesai makan, saya pun berkeliling mengunjungi
satu-per satu stan kuliner jajanan nusantara yang ada di Gelar Cita Rasa
Solo. Mencicipi kudapan yang sudah
jarang di temui sekarang-sekarang ini. Harga makanan di setiap stan rata-rata
di bandrol Rp 10.000, beberapa diantaranya ada lumpia semarang, Es Pudeng, Es
Dawet, Tahu petis Semarang, Tahu Acar Solo, kue cubit, cabuk rambak, kue
ranggi, kue serabi Solo, Berambang asem, wedang ronde, sate ayam, Nasi Ulam, lontong
balap bahkan kerak telor khas Jakarta pun ada. Karena perut tak sanggup
menampung akhirnya saya memutuskan untuk beberapanya di bungkus untuk
orang-orang di rumah.
Tujuan di adakannya Gelar Cita Rasa Solo adalah untuk
mengenalkan masyarakat dan lebih mencintai kuliner nusantara yang kelezatannya
memiliki khas tersendiri dan berbeda di setiap daerahnya. Diadakannya festival
semacam ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan terutama para generasi muda yang
kini lebih prioritas terhadap hal-hal yang bertema western.
Bisa hadir dan mendapat undangan dari Dapur Solo merupakan
sebuah kesenangan tersendiri, terlebih mengenai kualitas menu dan kebersihan
yang tidak dapat di ragukan lagi dan saya bisa lebih jauh mengenai kuliner
nusantara yang berneka rupa dan macamnya khususnya khas Jawa. Semoga festival
semacam ini akan terus ada dan semakin menuai sukses ke depannya.
10 komentar:
Wah, bikin ngiler. Selera saya nusantara banget, jadi memang doyannya ama masakan Indonesia :D
Ya ampun serabi solo nya itu.. kayanya enak bgt.. bbrp kali nyoba serabi solo di berbagai daerah tp sy justru blom pnh nyoba yg bener2 dr solo nya
mauu dong mau.. Kayanya asik banget tuh bisa datang ke pameran kuliner khas daerah gituh,,,
Wuaahhh keren .... Di Jakarta ada kaya ginian juga, ya? Kepanjen kapan nih? :(
Wah..pas datang ke acara event semacam ini :)
Yummyy mba, legit. cukup wuenaak di lidah saya
hahahah
asyikk pastinya, bisa mencicipi kuliner khas jawa dan lain2
ada mba. Festivalnya sudah berlalu, tapi setiap tahun suka ngadain sih kabarnya
wah lah ini makan" selalu jadi acara inti nan merekah hehe....
hahaha..karena makan-makan selalu jadi event paling mengasyikan :D
Posting Komentar