Pemanfaatan Teknologi Untuk Disabilitas

Siapa yang tidak mengenal Ludwig  Van Beethoven seorang komposer legendaris asal Jerman yang telah menghasilkan maha karya indah melalui gubahan musik yang dibuatnya. Namun, siapa yang menyangka bahwa karya-karya fenomenal itu justru di buat dari seorang tuna rungu, iya Beethoven mengalami pengurangan pendengaran saat usianya 26 tahun. Ia hampir depresi di buatnya lantaran tak ada satupun pengobatan yang mampu menyembuhkannya.

Sesungguhnya Tuhan menciptakan suatu keadaan manusia tiada yang sia-sia, justru di balik kekurangannya itu Beethoven mampu mendulurkan karya-karya terbaiknya yang masih dikenal hingga saat ini. Telah banyak terbukti orang-orang dengan keterbatan fisik misalnya telah menghasilkan banyak karya-karya luar biasa dan telah manjadi inspirasi bagi banyak orang.

Tetapi tak dapat dipungkiri, hingga saat ini kaum minoritas yang mengalami disabilitas masih terpinggirkan hak-haknya termasuk dalam teknologi. Di era perkembangan serba canggih dengan terobosan teknologi terbaru para disabilitas belum mendapat edukasi dan informasi secara menyeluruh yang mampu di sesuaikan oleh kemampuan mereka.

Disabilitas memiliki pengertian ketebatasan fisik sehingga menghambat suatu aktifitas  karena lemahnya struktur dan fungsi tubuh. Gejala disabilitas dapat dialami sejak lahir atau bahkan di tengah kehidupan seseorang.

Ada beberapa macam disabilitas yang umumnya di alami seseorang yakni :

- Disabilitas fisik

Gangguan tubuh yang membatasi fungsi motorik termasuk dan penurunan daya tahan fisik dan kerap kali mengganggu kegiatan sehari-hari. Contoh dalam hal ini adalah seseorang yang mengalami epilepsy, tuna rungu,tuna netra, dan lain-lain.

- Disabilitas Mental

Suatu kondisi yang mengganggu aktifitas seseorang karena emosi yang berlebihan dan tidak terkendali hal ini pun terkait pada masalah gangguan jiwa. Seseorang yang mengalami ini biasa di sebut bipolar, tuna grahita.

- Disabilitas Sensorik

Gangguan yang dialami seseorang terkait dengan terganggunya fungsi indera dalam tubuh seperti menurunnya daya penglihatan, pendengaran, maupun bicara serta indera lainnya.

Komunikasi merupakan hal mendasar yang penting dalam berkehidupan sosial, karena hal tersebut menjebatani  maksud seseorang kepada yang lainnya dalam menyampaikan suatu informasi maupun berita namun apa jadinya jika seseorang ingin mengatakan apa yang hendak disampaikan namun mimiliki keterbatasan seperti berkurangnya fungsi panca indera, pasti tidak semua orang mampu memahami. Untuk itulah perkembangan teknologi sangat diharapkan sebagai pelengkap agar para disabilitas terfasilitasi untuk berkomunikasi lebih mudah.

Seorang ilmuwan berhasil merancang sebuah alat untuk membantu orang-orang berkebutuhan khusus seperti di buatnya Visual sound mobile phone merupakan teknologi komunikas bagi tuna rungu  yang mampu mengubah input suara ke teks dan input teks ke suara . 

Desain ini memiliki dua pilar praktis yang gulir samping untuk mengekspos tampilan roll-out. Untuk berkomunikasi, para disabilitas cukup memasukkan teks ke dalam layar touch screen, yang akan dikonversi menjadi suara simulasi untuk orang di ujung telepon dan sebaliknya. Kendala yang mungkin dihadapi dalam penggunaan teknologi ini adalah efisiensi waktu karena akan banyak waktu delay saat visual sound mobile phone digunakan. 

Teknologi bermanfaat untuk membantu dan memudahkan manusia melaksanakan segala aktifitas. Dengan dirancangnya alat-alat yang dapat disesuaikan untuk para disabilitas itu merupakan perkembangan yang sangat baik, sehingga tak ada lagi batas, tak ada lagi perbedaan. Sehingga semua orang berhak untuk menggunakan dan memanfaatkan teknologi sebaik-baiknya.

Sesungguhnya seseorang yang mengalami disabilitas tentu tidak ingin dipandang berbeda, pada dasarnya mereka pun memiliki hak yang sama untuk berkehidupan secara normal dan baik. Teknologi yang memadai akan menjadikan mereka lebih mandiri dan mampu bersikap produktif sebagaimana kemampuan yang tersimpan di dalam dirinya.