Jum'at sore saat itu bertempat di Cafe Brewerkz - Senayan City saya berkesempatan menghadiri acara keren bersama komunitas Citizen6. Acara yang dihadiri sekitar 50 orang lebih tersebut tidak hanya berasal dari Jabodetabek, bahkan ada yang datang dari daerah Sukabumi dan Batam.
Mas Gawang selaku wakil pempimpin redaksi Liputan6.com membuka acara kopi darat tersebut, undangan yang hadir saat itu merupakan bagian dari pembaca liputan6.com dan para awak redaksi terkait. Beliau pun menuturkan mengenai pentingnya sebuah komunitas dalam kehidupan bersosial. Liputan6.com dan Citizen6 membuka kesempatan kepada siapapun untuk mengirimkan karya tulis, artikel dan video baik bertema wisata, informasi unik, kuliner, dan lain sebagainya.
Terakhir belakangan ini makin banyak komunitas bermunculan dari segala jenis macam dan kegemaran. Jika di telisik secara umum komunitas memiliki pengertian sebagai wadah atau suatu tempat perkumpulan dari beberapa orang yang membentuk suatu organisasi dimana memiliki hobi maupun minat yang sama untuk saling berbagi satu sama lain. Manfaat yang dapat di peroleh bila kita tergabung dalam suatu komunitas adalah :
- Memperluas networking dan bertambah banyak teman
- Update mengenai informasi terkini perihal minat dari komunitas yang kita ikuti
- bahkan bisa membuka kesempatan untuk mencari penghasilan
dan masih banyak lainnya.
Saya suka dunia kepenulisan dan blogging, saat ini pun sudah bernaung di beberapa komunitas kepenulisan wilayah domisili kota tinggal sebut saja Forum Lingkar Pena Jakarta. Bahkan untuk blogging beberapa komunitas yang saya ikuti yakni Blogger Reporter Id (BRID), Kumpulan Emak Blogger (KEB), Warung Blogger, Fun Blogging dan beberapa lainnya. Selain itu karena suka dengan dunia travelling saya pun tergabung dalam komunitas Backpacker Jakarta dimana membernya saat ini sudah mencapai ribuan orang dan tidak terikat hanya dikawasan Jakarta saja tapi pula mencakup daerah sekitarnya.
Dalam acara kopdar bersama Citizen6, menghadrikan narasumber yang nyentrik dan khas. Seorang wartawan senior dan sempat mencicipi tinggal di negara adidaya, Amerika sebagai perwujudan mimpinya ia adalah Iwan Setyawan. Pria asal kota Batu - Malang telah mendulurkan karya sebuah buku best seller dan sudah diterjemahkan ke beberapa bahasa bahkan sempat di angkat ke layar kaca berjudul "9 Summers 10 Autums" tak lain dan tak bukan mengisahkan cerita hidupnya sebagai seorang anak sopir angkot namun akhirnya bisa bekerja di New York.
Beliau memang sosok yang inspiratif, dengan tutur bahasa yang tidak di buat-buat, ringan dan santai sehingga para undangan yang hadir larut dalam sesi acara sharing kala itu. Jika dilihat kondisinya saat ini mungkin tidak ada yang percaya jika seorang Iwan Setyawan dahulu pernah menjadi anak yang sangat minder lantaran keterbatasan ekonomi keluarganya. Namun, ketika bergabung dengan komunitas secara perlahan percaya dirinya pun tumbuh hingga menjadikannya seperti sekarang ini.
Segala keberhasilan yang telah diraihnya selama ini tidak lepas dari dukungan keluarga terutama ibu, setiap katanya menjadi cambuk tersendiri bahkan saat di ambang keputus asaan. Kepandaian, keuletannya dan doa dari keluarga akhirnya mampu membuat seorang Iwan Setywan melalang dan menginjakan kaki di New York.
Pernah menduduki jabatan sebagai direktur Nielsen Consumer Research semakin membentuk pribadinya menjadi lebih percaya diri dengan cakupan networking lebih luas. Siapa yang menyangka seorang yang berhasil menerbitkan buku ini ternyata sebelumnya tidak menyukai dunia kepenulisan bahkan sempat mencibir eksistensi novel yang katanya tak lebih hanya karang-karangan saja. Namun berkat seorang kawannya, akhirnya sorang Iwan Setyawan semakin menyukai buku apapun di lahapnya hingga akhirnya menulis pun di gelutinya terbukti dengan karyanya yang telah menyentuh hati pembacanya.
Pesan-pesan inspiratif dan membangun pun di tuturkan seorang Iwan Setyawan mengenai keberlangsungan seni berkomunitas, seperti :
- Jadikan komunitas sebagai wadah untuk mengembangkan bakat selain menambah teman pastinya
- Jangan jadikan komunitas hanya sebagai tempat bersenang-senang saja, kita bisa menggali ide dari segala kegiatan apapun yang di lakukan
- Aktif dan terus mengembangkan diri akan kemampuan melalui komunitas
Sharing yang seru dan asyik membuat waktu semakin berjalan tanpa terasa, di penghujung acara para undangan yang hadir di beri kesempatan untuk berdiskusi dengan narasumber melalui sesi tanya jawab. Tak terelakan antusias peserta pun semakin terlihat namun karena keterbatasn waktu hanya beberapa saja yang bisa di ajukan.
Berkomunitas yang postif dan membangun akan membentuk pribadi ke arah lebih baik. Rencananya kopi darat ini akan terus berjalan selama satu bulan sekali dengan konsep dan sharing yang tidak kalah seru pastinya dengan tempat yang nyaman bagi tamu dan para undangan. Kamipun berkesempatan melakukan foto sesi bersama dengan narasumber.
Aku baca bukunya dan aura pekerja keras sangat tergambar ya. Apalgi pas dia rela meninggalkan kemapanannya di Amerika dan kembali ke Indonesia :)
BalasHapusMemang sangat menginspirasi ya mba
Hapuswah kopdar ya, sudah hampir lima tahun tidak pernah ikutan acara serupa seperti ini. Seru ya, mbak satu ini memang selalu aktif ya. bagaimana seh bisa bagi waktu dengan baik?
BalasHapusHehehe, saya ga seaktif itu. Hadirpun jika ada waktu luang. Hayuu mba ikut kopdar menarik lainnya
Hapuswah seru
BalasHapusIya..sharing yg bermanfaat acara kopdarnya
Hapus