Cerita film biopik ini berlatar belakang pada tahun 1988 dimana dunia olahraga Indonesia saat itu sedang mempersiapkan untuk mengikuti olimpiade musim panas ke-24 di Seoul. Cabang olahraga panahan di masa itu meraih medali terbaik yang diwakilkan dalam perjuangan 3 putri bangsa.
Namun, sebelum hasil yang membanggakan ada proses perjuangan 3 atlet panah tersebut. Mereka yakni, Nurfitriyan (Bunga Citra Lestari) Lilies ( Chelsea Island ) dan Kusuma (Tara Basro ).
Sebenarnya cabang olah raga panah sedang kritis kala itu, maka dibutuhkan pelatih yang dapat menyiapkan tim panahan wanita dalam waktu yang singkat. Dan satu – satunya pelatih yang dapat diandalkan adalah Donald Pandiangan ( Reza Rahardian ) yang telah mendapat julukan “Robin Hood Indonesia”.
Akan tetapi, Donald telah lama menghilang. Ia masih merasa terpukul lantaran pada tahun 1980 batal mengikuti Olimpiade Moskow dengan alasan politik, padahal saat itu segalanya telah disiapkan. Sejak saat itu Donald menjauh dari dunia olahraga dan panahan yang telah lama menjadi impiannya.
Pengurus persatuan panahan, Pak Udi ( Donny Damara ) membujuk Donald untuk dapat mempersiapkan tim panahan wanita. Pribadi Donald yang tegas, keras dan berdisiplin tinggi diyakini akan mampu melatih 3 Srikandi untuk mencapai puncak prestasi.
Setelah berbagai perdebatan, Donald pun akhirnya setuju. Dalam masa pelatihan sempat terjadi perseteruan satu sama lain, medan latihan yang keras dengan waktu yang semakin tipis telah menempa fisik, emosi, dan juga mental mereka.
Masalah tidak berhenti disitu, ketika waktu menuju untuk Olimpiade yang semakin dekat, tiap personil dari 3 Srikandi ini memiliki masalah masing-masing yang cukup rumit. Mereka juga terancam tidak jadi diberangkatkan sama sekali.
Akting Chelsea Islan cukup mendapat pujian, karakter lugu dan polos juga 'rame' memberi warna berbeda dalam cerita film ini. Bunga Citra Lestari juga tidak bisa dibilang biasa, dalam film ini ia cukup menjiwai peran yang dimainkannya. Tara Basro juga cukup baik namun disini ia hanya terkesan seperti 'cameo' central tokohnya kurang didapat. Untuk Reza Rahardian rasa-rasanya sudah tidak bisa diragukan lagi perannya, entah lah dia seperti mampu menghidupkan tokoh yang diperaninya.
Saya sangat menyukai film yang memang punya nilai historical, termasuk film ini. Hanya saja sempat ada beberapa adegan yang terasa membosankan dan membuat mengantuk. Tapi saya tetap bisa menyaksikan film ini dan tidak sampai terlelap.
Film ini cukup recomended untuk disaksikan karena memberikan motivasi dan sebuah pelajaran bahwa kemenangan bukanlah ukuran utama tetapi sebuah perjuangan dan ketekunan nanti yang memberi hasil terbaik.
Resmi diputar serentak di seluruh bioskop Indonesia sejak 04 Agustus 2016 bertepatan dengan pagelaran open olimpiade Rio Jenerio - Brazil.
14 komentar:
Reza Rahardian lagi bersinar, setelah film satu, lanjut main fil berikutnya. Tapi emang aktingnya okeee.
Waaah. Aku penasaran sama akting chelsea islannya mbak. hehehehhe. udah tayang ya ini? kebetulan enggak update film terbaru nih.
Belum nonton nih Mbak, jadi penasaran :) Ada Tara Basro :)
cocok banget emang pas ajang Rio gini
rezabrahadian..terkenal film yg berbobot.. gak horor seksi yg ga jelas ituh... kayanya pada ngantri kontraknya..
Padahal yang jadi BCL itu Dian sastro loh mba, gemeees diganti
Penasaran blm sempet nonton film ini, mdh2an mgg dpn msh ada di bioskop.
Total bgt dalam memainkan peran dia mba
Udah sejak 04 Agustus mba
Iya akting chelsea islan di sini beda dari biasanya
Seru mba. Jangan sampai terlewatkan ya
Iyaps..tepat di ajang kompetisi
Denger2 aih..sudah ada beberapa proyek film yg di garap
Iya..sudah menantikan juga akting Dian memanah, tp karna bentrok utk waktu syuting di korea akhirnya Dian mundur. Sangat disayangkan memnang
Semoga masa tayangnya msh lama
Posting Komentar