Sumber Gbr : www.pixabay.com |
Tahun
2016 hendak menjejaki dipengujung akhir, bilangan bulan pun silih berganti namun
adakah yang menyadari bahwa setiap tanggal 01 Desember diperingati sebagai hari
apa ? Sejak tahun 1988 telah dicanangkan sebagai peringatan hari AIDS yang di
tetapkan oleh pihak pemerintah, organisasi international serta yayasan amal di
seluruh dunia. Perkembangan virus HIV AIDS pertama kali di temukan di Afrika dan simbol pita merah terinspirasi
dari jenazah seorang ODHA yang bernama Freddie Mercury dengan tersisipkan pita
merah di hari kematiannya.
HIV
AIDS telah menjadi masalah global yang harus di perhatikan karena telah banyak
menyebabkan kematian cukup tinggi di seluruh dunia. Pada peringatan hari AIDS
Sedunia tahun 2016 ini, Menteri Kesehatan Republik Indonesia Prof.
Dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M (K) menghadiri puncak hari AIDS di Gedung Grahadi kota pahlawan - Surabaya berserta para jajaran
Departemen Kementrian Kesehatan.
Ibu
Nila menyatakan “Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan penemuan kasus
HIV tertinggi di susul Provinsi DKI Jakarta, Papua, Jawa Barat, dan Jawa
Tengah.”
Yang
paling memprihatinkan jumlah kasus AIDS yang dilaporkan bahwa penderita
terbanyak adalah ibu rumah tangga sekitar
10.626 orang, tenaga non profesional /
karyawan sebanyak 9.603 orang, wiraswasta sebanyak 9.439 orang,
petani/peternak/nelayan sebanyak 3.674 orang, buruh kasar sebanyak 3.191 orang,
penjaja seks sebanyak 2.578 orang, PNS sebanyak 1.819 orang, dan anak
sekolah/mahasiswa sebanyak 1.764 orang.
Infeksi
HIV dapat di diagnosa melalui tes diagnostik cepat atau Rapid Diagnostic Test, sedangkan
faktor risiko penularannya terbanyak masih melalui hubungan seks beresiko,
serta penggunaan jarum suntik sepert narkotika psikotropika dan zat adiktif
bahkan dalam jarum pembuatan tatto hingga gunting kuku di salon bisa menjadi
pemicu juga. Permasalahan ini membutuhkan penanganan bersama antara pemerintah
serta masyarakat termasuk penderita AIDS.
Ibu MenKes & Gub.Jatim (Sbr gbr : Twitter Kemenkes RI) |
Dalam
kegiatan tersebut, turut hadir Gubernur
Jatim Dr.H Soekarwo , S.H, M. Hum mengajak masyarakat berperan serta dalam
program perduli HIV-AIDS dengan slogan TOP kependekan dari (Temukan, Obati,
Pertahankan). Maksud dari slogan TOP yakni segera Temukan orang dengan HIV-AIDS (ODHA),
segera Obati dengan antiretroviral (ARV) untuk pertahankan kualitas hidup ODHA.
Bapak
Soekarwo mengatakan “Pemprov Jawa Timur memberikan perhatian serius pada upaya
pencegahan dan pengendalian HIV-AIDS dengan membuka akses seluas-luasnya pada
masyarakat untuk mendapatkan informasi. Untuk memberikan pemahaman yang benar
tentang upaya pencegahan dan pengendalian penyakit ini, sehingga bisa
melindungi diri dari bahaya penularannya.”
Terselenggaranya acara tersebut sebagai bentuk Kampanye Peduli HIV-AIDS dengan tujuan meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang HIV-AIDS, dan menumbuhkan kesadaran akan perlunya tes HIV
untuk semua orang, serta menghilangkan stigma negatif berlebihan untuk penderita HIV atau yang sering disebut odha.
Sebelumnya
telah dilaksanakan beberapa rangkaian kegiatan pertama kalinya yang di lakukan di kota Batam, di susul Bantul, Sukabumi, Malang hingga puncaknya di Surabaya
dengan mengajak masyarakat dan kalangan pelajar yang begitu cukup rentan
terhadap pergaulan bebas dalam memicu penyebab HIV AIDS. Pelajar khususnya kaum
remaja merupakan tombak ukur demosgrafi sebagai penerus bangsa yang produktif ,
sudah seharusnya semua kalangan dapat menjaga diri agar tidak terjerumus pada
pergaulan dan tindak laku yang keliru.
Tema
Nasional Hari AIDS Sedunia Tahun 2016 adalah “Mari berubah Untuk Mewujudkan Masa
Depan Gemilang Tanpa Penularan HIV”. Di pagelaran Hari AIDS tersebut di halaman
Gedung Grahadi padat dihadiri tamu undangan dari kalangan pelajar hingga
Tentara Nasional Angkatan Laut, berlangsung hikmat ketika di awali oleh
iringan team paduan suara universitas Airlangga saat menyanyikan lagu
Indonesia Raya.
Drama Seni Tari Laskar Buana Wijaya (Sumber gbr : Twitter Kemenkes RI) |
Semakin
meriah ketika tiba penampilan pertunjukan seni drama tari dari Laskar Baruna
Wijaya yang mengisahkan kerajaan Majapahit sebagai simbolisasi melawan
penyebaran virus HIV AIDS. Dengan tagline Prajurit Super sebagai misi mencegah serangan strategi
tak terlihat meliputi (Setia pada pada pasangan, Utamakan pakai kondom,
Periksakan jika beresiko,Edukasi serta informasikan yang tepat, Rekomendasikan
pada teman.)
Tak
kalah memukau adalah penampilan marching band Genderang suling Gita Jala
Akademi Angkatan Laut. Dengan piawai dan kekompakan unjuk keterampilan di
khalayak yang hadir saat itu. Disamping itu terdapat stand-stand yang di
dominasi dari lembaga kesehatan.
Marching Band & Stand (Doc.Pri) |
18 komentar:
ya AIDs adalah penyakit yg menakutkan tapi banayk prilaku orang justru menjerumuskan mereka pada penyakit ini ya
Ah Suroboyo..kangen aku sama kota ini ^^
Jadi ingat beberapa tahun yg lalu, pernah diwawancari masalah aids oleh mahasiswa luar. Semoga dapat diminimalisir aids ini ya Mbak
Ya Allah, yang terbanyak Ibu Rumah Tangga. :"( Miris
Ternyata gunting di salon juga berpotensi jadi penularan HIV. :o
Sedih. Sampai saat ini penyakit itu belum ketemu obatnya. Berharap pada tahun depan penderitanya berkurang, atau tidak ada sama sekali.
Semoga kita, keluarga, lingkungan, dan semuanya dihindarkan dari penyakit ini
Semoga lima tahu kedepan jumlah penyakit AIDS di Indonesia berkurang drastis.
Yang bikin aku sedih, banyak orang tak tahu apa2 malah kena aids, seperti ibu rumah tangga :(
Akibat gaya hidup yg keliru ya Mba..miris dan memprihatinkan
Berkunjung lagi dong Mba
Aaamiin semoga dpt diminimalisir dan segera terselesaikan permasalahan tsb
Diakibatkan sebagian besar karena pasangannya yg suka 'jajan'
Iyapps..itu dikarenakan ada tetes darah yg tertinggal
Aamiin...semoga tdk ada lagi penyebaran dan berharap penyakit tsb pernah ada lg
Aamiin..semoga tdk ada penyebarannya lagi
Aamiin bahkan berharap tdk ada lg penyebarannya di seluruh dunia
Nah..itu yg sangat memprihatinkan Mba :'(
Posting Komentar