Sumber Gambar : pixabay.com |
Dalam memperingati hari AIDS sedunia yang jatuh pada 01
Desember 2016 lalu, puncak kegiatan diadakan di Surabaya yang juga di hadiri
oleh Ibu mentri kesehatan dan Bapak Gubernur Jawa Timur. Di siang harinya team Departemen Kesehatan yang bertolak dari Jakarta pun mengadakan workshop bersama
blogger Surabaya dan sekitarnya seperti dari Malang, Sidoarjo hingga Madura.
Salut dengan semangat mereka untuk konsisten hadir ke Hotel Tunjungan.
Acara yang mengangkat tema “Menuju Indonesia Sehat” dengan
narasumber yang berkompeten di bidangnya masing-masing dalam perbincangan
mengenai HIV AIDS. Acara di buka oleh Bapak Indra Rizon, SKM, Mkes selaku
kepala bagian salah satu bidang humas di Departement Kesehatan. Berperan
sebagai moderator selama berlangsungnya acara, Bapak Indra memperkenankan
narasumber untuk memperkenalkan diri dan sharing kepada para blogger yang hadir.
Bapak Indra Rizon (Doc.Pri) |
Pembicara pertama adalah Bapak Drg. Oscar Primadi, merupakan
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayananan Komunikasi, Kemenkes RI. Beliau
menerangkan beberapa definisi seperti Penyakit
katastropik yakni penyakit yang
penanganannya biasanya memerlukan biaya tinggi dan secara komplikasi dapat membahayakan jiwanya. Beberapa penyakit yang termasuk
penyakit katastropik di antaranya, hipertensi (darah tinggi) yang berpotensi
menjadi kronis dan berkomplikasi, misalnya, terjadinya stroke atau serangan
jantung, penyakit jantung koroner yang membutuhkan penanganan komprehensif,
penyakit gagal ginjal kronis yang membutuhkan cuci darah permanen, penyakit per
kolesterol yang tinggi yang membutuhkan obat-obatan yang panjang, Diabetes
Mellitus (DM) atau kencing manis, dimana penderitanya membutuhkan untuk
mengkonsumsi obat secara terus menerus, penyakit pasca stroke, lalu penyakit
ganas lainnya seperti kanker, tumor dan lainnya. Termasuk penyakit infeksi yang
serius, misalnya, hepatitis atau radang hati yang dapat menyebabkan sirosis
atau penyakit tuberkulosis paru yang memerlukan obat-obatan lama.
Dan yang disebutkan tersebut adalah penyebab kematian
tertinggi di Indonesia, selain itu saat ini perkembangan penyakit lainnya yang
cukup memprihatinkan adalah HIV AIDS dimana setiap tahunnya mengalami
peningkatan. HIV (Human Immunodeficiency Virus) AIDS (Acquired Immune
Deficiency Syndrom) adalah virus yang menyerang
sistem kekebalan tubuh serta melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi
dan penyakit. Umumnya penyebaran virus tersebut melalui cairan tubuh dari orang yang terinfeksi
seperti cairan sperma, cairan vagina,
cairan anus, darah, dan ASI. HIV tidak bisa menyebar melalui keringat atau
urine
Semakin tingginya angka kematian atas banyaknya penyakit
yang menyebar di masyarakat menggerakan dinas kesehatan serta seluruh team
terkait, membuat terobosan dan sebuah kebijakan untuk mengajak masyarakat
perduli dan menyadari begitu pentingnya gaya hidup sehat. Melalui Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dilakukan sebagai bentuk upaya promotif dan
preventif menuju Indonesia Sehat. Adapun tujuannya adalah :
1) Menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak
menular, baik kematian maupun kecacatan
2) Menghindarkan
terjadinya penurunan produktivitas penduduk
3) Menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena
meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan.
Tetapi semua itu akan terealisasikan jika semua komponen
bersatu, tak terkecuali peranan blogger sangat diharapkan untuk menyebar
informasi secara lebih luas.
Pembicara berikutnya adalah Bapak Dr Ansarul F selaku Kepala
Bidang Penanggulangan Penyakit dan Masalah kesehatan Dinas Keseharan Jawa
Timur. Di Indonesia wilayah yang mempunyai kasus HIV/AIDS tertinggi salah satunya
adalah Propinsi Jawa Timur tepatnya Surabaya, kondisi ini jelas sangat
memprihatinkan mengingat Surabaya adalah kota terbesar dan modern setelah
Jakarta. Meskipun sudah ada tindakan dengan penutupan Dolly sebagai lokalisasi
terbesar namun hal itu tidak menjamin, faktanya kasus HIV AIDS justru lebih
banyak ditemukan kepada penderita Ibu Rumah Tangga dan anak.
Banyak hal yang mendasarinya penyebaran virus tersebut ,
untuk itu harus ada upaya intensif dari semua pihak untuk mengurangi penularan
dan penambahan kasus HIV/AIDS, salah satunya adalah pemberian obat secara
gratis kepada penderita, seperti obat Anti Retrovirus (ARV).
Ibu Dr Wiendra Woworuntu selaku Direktur Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kemenkes RI, menambahkan meski belum
ada obat untuk sepenuhnya menghilangkan HIV, tapi langkah pengobatan HIV yang
ada pada saat ini cukup efektif. Pengobatan yang dilakukan bisa memperpanjang
usia hidup penderita HIV dan mereka bisa menjalani pola hidup yang sehat. Cara
terbaik untuk mencegah HIV adalah dengan melakukan hubungan seks secara aman,
dan tidak pernah berbagi jarum serta peralatan suntik apa pun.
Untuk menekan makin merebaknya kasus HIV dan AIDS Dinas
Kesehatan melakukan beberapa langkah strategis yakni dengan meluncurkan tiga
program Zero yaitu Zero New Infection diharapkan mampu menurunkan jumlah kasus
baru HIV serendah mungkin. Program Zero AIDS Related Deaths, menurunkan
serendah mungkin angka kematian AIDS dan Zero Discrimination, menurunkan stigma
dan diskriminasi terhadap pasien HIV AIDS.
Bidang Kemenkes pun menghimbau untuk segera deteksi dini
dengan strategi temukan obati dan pertahankan (TOP) yakni dengan menawarkan tes
HIV secara rutin kepada orang-orang yang beresiko tertularnya penyakit tersebut minimal setiap 6 bulan sekali. Tujuan
dilaksanakannya kegiatan tersebut adalah untuk mempertahankan kepatuhan
terjadap pengobatan ARV dengan melibatkan dukungan komunitas ODHA dan LSM.
Terakhir adalah Bapak Farid Hafif dari LSM yang menangani
penderita ODHA Yayasan Mahameru bertempat di Surabaya. Dikatakan penderita HIV
umumnya tampak normal, karena ketika virus tersebut menyerang tubuh seseorang
tidak langsung menimbulkan gejala fisik. Tampak dari luar kondisi penderita tak jauh berbeda dengan orang sehat pada umunya. Namun, kekebalan tubuh
seseorang yang terinfeksi HIV akan terus menurun hingga beberapa tahun ke depan
dan di fase tersebut lah kelainan fisik mulai terlihat.
Blogger & Narasumber (Doc. Elisa Koraag) |
Dalam sesi workshop diskusi kala itu, telihat peserta cukup
antusias mengajukan berbagai pertanyaan seputar HIV dan AIDS, hastag
#WORLDAIDSDAY pun sempat menempati trending topic twitter di Indonesia. Melalui
sharing informatif semacam ini di harapkan pesan-pesan dan anggapan yang sering
kali keliru dapat luruskan.
Wow, acarana seru dan sangat bermanfaat ya. Lebih kenal aids dan tetek bengeknya. Jadi bisa lebih waspada ke depannya. Informatif sekali Mbak :)
BalasHapusSemoga postingan ini bermanfaat dan menginspirasi ^_^
HapusBanyak pertanyaan ttg permasalahan Aids ini, tapi pencegahan mmg jalan terbaik saat ini. Semoga seiring berkembangnya Teknologi 'ketemu' ya...amin.
BalasHapusAamiiin Yaa..Rabb
HapusSemoga ada jawaban terbaik utk pengobatan AIDS ini
Seruu dan menariik banget mbaak workshopnyaa. Sepakaat kalau semakin modern begini,harus semakin waspada dengan pergaulan yg makin bebas dan dampak yg ditimbulkan. Salah satunya potensi penyebaran hiv/aids.
BalasHapusMbaak kalaau mau ikut temu blogger di surabaya gtu dpet infonyaa dmna yaa? Hehee pengen sesekali ikut gathering nih. Saya d surbayaa jugaaa. . Wkwkwk salam kenaal 😁
Salam kenal Mba..Biasanya ada yg mengkoordinir kan Mba..Sayapun dpt undangan dari JKT :D
HapusYupss..semoga melalui tulisan ini bisa meminimalisir karena semakin sadar akan AIDS tsb
wah, rame acaranya ya, mba. aku kenal beberapa bloggernya. semoga acara workshop dan disksi seperti ini makin sering diadakan. apalagi temanya memang butuh banyak disosialisasikan oleh pihak medis.
BalasHapusSemoga semakin banyak lagi acara serupa yg mengangkat tema kesehatan
HapusShock itu waktu dikata kalau penularan HIV bisa dari tempat tak terduga seperti gunting di salon. :(
BalasHapusIya mba..sediih bgt dengernya
HapusAcara yang sangat bermanfaat ini, Mbak. Wah, ada Mbak Elisa Koraag juga datang ya. Saya pernah bertemu di Jogja.
BalasHapuspernah ikut acara serupa di Jakrta. Sedih sekali untuk penanganan di daerah terpencil krna sulitnya pengobatan dan pendidikan ttg hal ini disana :(
BalasHapusDan kebanyakan, perempuan yang jadi korban :|