Sumber gbr : Pixabay.com |
Air merupakan karunia Tuhan yang memegang peran sangat penting dalam keberlangsungan makhluk hidup dan lingkungan sekitar. Bumi yang kita tempati saat ini sebagian besar terdiri atas unsur air. Terlepas dari keterkaitan rantai kehidupan makhluk di Bumi, nyatanya air sangat dibutuhkan bagi manusia, tumbuhan dan hewan bahkan berpengaruh juga terhadap pembentukan iklim.
Namun, apa yang terjadi saat ini ? Kita tentu sering mendengar dan membaca informasi beberapa wilayah yang kesulitan air bersih bahkan di belahan bumi yang lain di landa kekeringan yang berkepanjangan. Keberadaan air sudah sepatutnya dilestarikan, sumber daya alam yang di pergunakan secara terus menerus kian lama akan habis dan akan membawa dampak merugikan kedepannya jika tidak diberdayakan secara maksimal.
Sejak tahun 1993, seluruh negara yang tergabung dalam PBB memperingati hari air sedunia setiap tanggal 22 Maret. Adapun tujuan dari pecanangan tersebut merupakan upaya menarik perhatian masyarakat dunia mengenai pentingnya air bersih bagi kehidupan juga sebagai bentuk usaha untuk melindungi sumber daya air bersih secara berkelanjutan.
Peringatan hari air sedunia tiap tahunnya mengambil tema yang berbeda, untuk 2017 tema yang ditetapkan Waste Water (Air Limbah). Hal ini merujuk kepada keberadaan sumber daya air yang kian memprihatinkan, aliran sungai dan kali serta laut di dunia semakin banyak yang tercemar. Di seluruh dunia, sekitar 80 persen air limbah berasal dari rumah tangga, kota, industri dan pertanian mengalir kembali ke alam tanpa diolah hingga pada akhirnya mencemari lingkungan.
Dalam workshop #BincangAirAqua terkait hari air sedunia, pihak AQUA DANONE mengulas seputar tema yang diangkat tahun ini. Bertempat di Cyber 2 Building pada 18 Maret 2017 menghadirkan narasumber Bapak Gunawan Wibisono (Ahli Hidrogeologi) mengungkapkan manfaat air bersih dan dampak air limbah yang kian marak belakangan ini.
Bpk Gunawan Wibisono |
Menurut data WHO dan UNICEF disebutkan sebagian besar penduduk dunia justru mendapatkan air yang dikonsumsi dari sumber terkontaminasi seperti bakteri atau tinja misalnya, sehingga risiko terserang beberapa penyakit seperti tifus, polio, diare, kolera, disentri akibat air tercemar cukup tinggi. Hal itu disebabkan karena sistem sanitasi buruk dan masalah kebersihan.
Di Indonesia sendiri, tengah mengahadapi tantangan Sumber Daya Air. Beberapa diantaranya :
- Dampak limbah mengakibatkan Eutrofikasi
Pada ekosistem air tawar. Biasanya disebabkan nutrient berlebih terutama pada buangan yang sifatnya bermula dari bahan kimia, umumnya limbah pertanian karena penggunaan pestisida dan buangan limbah rumah tangga seperti detergen.
Tumbuhnya Alga yang menutupi perairan seperti waduk dan danau merupakan dampak yang ditimbulkan. Jika dibiarkan akan memicu timbulnya blooming alga yang menyebabkan penurunan kualitas air, estetika lingkungan, masalah navigasi perairan, dan penurunan leanekaragaman organisme air.
- Dampak terhadap air tanah dangkal
Menurunnya ketinggian air tanah diakibatkan oleh eksploitasi air tanah secara berlebihan. Dampak buruknya jika mengkonsumsi air terutama untuk minum secara terus menerus berisiko terjadi pengendapan nitrat yang sangat berbahaya bagi tubuh. Fatalnya nitrat yang masuk dalam tubuh akan berikatan dengan hemoglobin (sel darah manusia) akibatnya akan menghambat darah melepaskan oksigen ke sel-sel tubuh.
- Lingkaran setan kondisi sanitasi
Pengelolaan sumber daya air yang buruk mengakibatkan tidak meratanya penyebaran air. Dan sebagian masyarakat khususnya kalangan menengah kebawah adalah ketidakmampuan memikmati pelayanan air bersih karena faktor ekonomi dan segala keterbatasan akses lainnya.
- Minimnya kesadaran preatreatment (pengolahan limbah industri)
Berbagai sektor industri kerap enggan memperhatikan proses pengolahan limbah, hal itu biasanya didasarkan karena biaya yang cukup tinggi. Seharusnya hal tersebut mutlak dilakukan jika tidak maka kerusakan dan ancaman kehilangan sumber air bersih tak lagi terelakan.
Workshop #BincangAirAqua |
Pengelolahan Limbah Rumah Tangga
Dari beragam jenisnya, dibagi dalam beberapa macam. Salah satunya adalah limbah cair yang terbagi ke dalam 3 macam yaitu :
Grey water yaitu limbah cair yang berasal dari sisa mandi, cucian, dan beberapa kegiatan rumah tangga lainnya. Salah satu langkah yang dapat digunakan untuk mengurangi pencemaran air adalah dengan menanam tanaman yang bisa menyarap zat pencemar pada selokan. Tanaman tersebut seperti bunga ungu, lidi air, futoy ruas, melati air. Namun, juga dibutuhkan beberapa alat sanitasi lainnya sehingga proses pengelolahan limbah dapat lebih diberdayakan.
Black water yaitu limbah yang berasal dari kotoran manusia. Adapun proses pengelolaah limbahnya perlu dibuat septi tank yang tepat yakni bisa dengan teknologi biority yang ditanam di dalam tanah, atau berada dipermukaan tanah.
Dan Clear Water yaitu limbah hasil tetesan AC dan kulkas. Adapun dengan memanfaatkannya kembali yakni dengan menjaga tempat penampungan AC dan kulkas tetap bersih, maka air tetesan ini dapat dipakai kembali. selain itu, air dari tetesan AC dapat dipakai sebagai air raditaor. karena sifat air yang dikeluarkan oleh AC dingin, maka air tersebut mampu mendinginkan mesin mobil.
Komitmen AQUA Memelihara Kelestarian Lingkungan
Air merupakan kebutuhan vital bagi keberlangsungan makhluk hidup di bumi, untuk itu sangat penting untuk terus melestarikan dan menjaga agar air yang di gunakan tetap terjaga kebersihannya, yakni bisa dengan lebih bijak menggunakan air serta tidak membuang sampah atau limbah yang dapat menyebabkan air tercemar.
Sumber Gbr : Official Aqua |
Sebagai pelopor perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Indonesia yang didirikan tahun 1973. AQUA yang merupakan bagian dari kelompok usaha DANONE, terus berkomitmen mengelola operasional secara bertanggung jawab dalam sosial dan lingkungan. Menurut Bapak Karyanto Wibowo (Sustainable Development Director Aqua) mengatakan "AQUA DANONE untuk mewujudkan visi dan misinya yakini melalui cara mengelola sumber daya air dengan menjaga kualitas dan kuantitasnya, berbasis pada Daerah Aliran Sungai (DAS). Tetap memelihara kelestarian alam yang tentu saja membutuhkan komitmen jangka panjang.
Bpk Karyanto Wibowo |
AQUA mengembangkan inisiatif AQUA Lestari yang terdiri dari empat pilar yaitu, Pelestarian air dan lingkungan, Praktik Perusahaan Ramah Lingkungan, Pengelolaan Distribusi Produk serta Pelibatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Bentuk keperdulian lain yang ditunjukan AQUA melalui tagline yang di sandangnya “Dari Kita untuk Indonesia” yakni dengan berkontribusi dalam bentuk mewujudkan peningkatan akses air bersih dan terciptanya lingkungan sehat untuk kebaikan hidup masyarakat Indonesia.
8 komentar:
Aku selalu menghemat air,memanfaatkan kembali air yg sudah terpakai, misal air cucian betas d pakai untuk siram tanaman... Air bilasan terakhir baju untuk mengepel lantai . Yuk hemat air
iya..air itu penting banget buat kehidupan kita
weh seru bisa ikut worshop tentang air.
intinya Air jika dikelola dengan baik akan menghasilkan manfaat yang luar biasa ya teh nur :)
Oh gituuu. Kalau pergi-pergi bawa derigen ah buat nampung air AC.
yups..karena air yg dipergunakan secara terus menerus tanpa pemberdayaan. akan habis dan bisa langka nantinya
karena menjadi satu unsur yg premier dalan kehidupan
bener banget Leon. harus ada pengelolaan yang tepat karena fungsinya sangat vital bagi kehidupan
wuhahaahah...ya engga segitunya juga. tp boleh diterapkan klo PD mah
saya dpt info ini dari cuatomer saat pernah kerja di bengkel
Posting Komentar