Berbagai Macam Depresi (Sumber gbr : Pixabay.com) |
Belum lama ini, Saya menuliskan tentang depresi sebagai tema peringatan hari kesehatan dunia. Dan benar saja, ternyata cukup banyak orang yang mengalami berbagai tekanan kehidupan sosial maupun ekonomi sehingga terindikasi gejala-gejala gangguan kejiwaan. Dalam sebuah kesempatan, Saya mengunjungi RS Jiwa DR. Soeharto Heerdjan. Prediksi serta asumsi mayoritas terpatahkan, tempat ini tidaklah semenyeramkan banyak orang mengatakan.
Baca Juga : Hari Kesehatan Dunia 2017 Kampanyekan Perduli Depresi
Baca Juga : Hari Kesehatan Dunia 2017 Kampanyekan Perduli Depresi
Mengikuti kegiatan Meet & Greet Blogger dalam rangka peringatan hari jadi RS Jiwa DR. Soeharto Heerdjan yang ke 150 tahun. Sudah berdiri sejak zaman kolonial pemerintahan Belanda. Rumah sakit yang sebelumnya banyak dikenal sebagai RS Jiwa Grogol ini telah banyak mengalami perubahan yang signifikan. Rumah sakit tertua ini, didirikan berdasarkan Keputusan Kerajaan Belanda (Koninklikjkbesluit) tertanggal 30 Desember 1865 No. 100 dan berdasarkan Keputusan Gubernur Jenderal (Gouverneur Generla) tertanggal 14 April 1867, namun pembangunannya baru dimulai pada tahun 1876. Sempat berganti nama menjadi Rumah Sakit Jiwa Pusat Jakarta pada tahun 1993 hingga akhirnya berubah menjadi Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan di tahun 2002 sampai sekarang. Termasuk dalam Rumah sakit tipe A yang kerap bisa dilakukan untuk penelitian.
Dr Savitri Wulandari |
Tim pakar dan instalasi Medik Psikiatri menyebut berbagai kegiatan bermanfaat itu adalah DAYCARE. Dimana setiap pasien rehab memiliki raport jadwal dan kegiatan tersendiri sebagai bentuk proses pemulihannya. Dalam proses itu diajarkan berbagai keterampilan serta cara mengatasi sisa gejala sakitnya. Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) biasanya memiliki perilaku berbeda dari orang sehat umumnya. Untuk itulah RS Jiwa DR. Soeharto Heerdjan menerapkan rasa Responsibility (Bertanggung Jawab), Sincerely (Ketulusan), Justice (Berkeadilan), Social (Sosial) dan Humanity (Manusiawi).
Ibu Susi diantara prakarya pasien rehab |
Tersedia alat Gym |
Peran Blogger diharapkan sebagai penyeimbang media main stream yang sebagaian besar sudah cukup jauh dari idealisme serta berbagai informasi yang tidak terbukti kebenarannya. Karena Blogger umumnya memiliki sifat kritis dalam penyampaian jujur dalam membagikan segala bentuk informasi penting dan berguna.
Bapak Dr. dr Agus Hadian Rahim dari Sekretaris direktorat jendral pelayanan kesehatan menyampaikan bahwa lingkungan sekitar memegang peran dalam penanganan dalam proses penyembuhan terhadap Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) dengan stop stigma dan disriminasi, oleh sebab itu sangat dibutuhkan promosi mengenai informasi dan pengetahuan untuk penanganan kesehatan jiwa dengan menindak lanjutinya melalui pelayanan kesehatan.
Senada dengan yang diutarakan narasumber sebelumnya, Ibu Dr safyuni SpKJ seorang psikiater pun menambahkan hingga saat ini masih banyak sekali masyarakat yang kurang informasi dalam penanganan pasien dengan gangguan kejiawaan, hingga tidak sedikit perilaku tidak manusiawi di dapatkan pasien karena kurangnya pengetahuan. Masih banyak pemasungan di kota-kota besar di Indonesia, mereka menganggap penderita gangguan jiwa mengganggu hingga kemudian diasingkan. Padahal jika dengan edukasi yang baik, pasti akan mengetahui pemahaman bahwa orang dengan gangguan kejiwaan bisa di kontrol dengan obat untuk kemudian segera konsutasikan kepada pakar kesehatan.
Dr Nova Riyanti Yusuf, Dr Suzy Yusna Dewi dan Bpk Dr Isa.M |
Diakui, hingga saat ini pelayanan terhadap kesehatan jiwa belumlah optimal. Pengesahan UU No 18 Tahun 2014 belum menunjukan hasil signifikan. Dalam penyampaiannya Ibu Dr Nova Riyanti Yusuf, SpKi selaku psikiater dan pernah menjabat sebagai anggota DPR mengutarakan kekecewaannya karena pengesahan tersebut hanya menguap begitu saja tanpa tindak lanjut yang komperhesif dari pemerintah. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 80%-90% orang yang sedang mengalami masa krisis akan mengalami masalah kejiwaan yang sama, seperti stres, cemas, trauma, dan sebagainya.
Tak sebatas tekanan kehidupan, beberapa pakar kesehatan jiwa memasukan kategori kecanduan internet sebagai salah satu ancaman gangguan kesehatan mental, dikenal dengan istilah Internet Addiction Disorder (IAD) karena biasanya melibatkan masalah emosi kejiwaan seperti psikologi, sosial, hingga kehidupan individu. Ibu Dr. dr. Suzy Yusna Dewi, SpKj menggolongkan gejala adiksi internet biasanya :
* Ditandai dengan penolakan sekolah atau bekerja yakni dengan tidak terkontrolnya emosi dan mudah marah.
* Ketika offline untuk mulai mengurangi akses internet akan merasakan kecanduan dan perasaan cemas
*Kegelisahan yang timbul sebelum dapat mengakses internt dan hilang ketika berhasil mengakses internet.
5 kategori Internet Addiction Disorder (IAD) :
- Cybersexual addiction adalah ketergantungan melihat, mendownload, dan berlangganan pornografi secara online dengan fantasi konten dewasa.
- Cyber relantionship addiction adalah Ketergantungan yang berlebihan terhadap dunia maya sehingga biasanya menggangu kehidupan normalnya.
- Net compulsion, yaitu seseorang yang terobsesi pada situs-situs perdagangan internet
- Information overload, yaitu seseorang yang menelusuri situs-situs informasi secara kompulsif serta terus menerus.
- Computer addiction, yaitu seseorang yang terobsesi pada games online.
Setiap orang yang rentan mengalami gangguan kejiwaan sesuai diagnosis atau disebut ODMK dapat di sembuhkan dengan penanganan yang benar melalui pengobatan dan terapi medis yang tepat adalah kuncinya. Untuk saat ini pun claim BPJS bisa diajukan dalam proses pemulihan di RS Jiwa DR. Soeharto Heerdjan serta beberapa lainnya.
Jl. Prof. DR. Latumenten No.1, RT.1/RW.4, Jelambar, Jakarta Barat, 11460
Telepon:(021) 5682841
Di lingkungan sekitar saya ada beberapa yang pernah mengalami depresi, Alhamdulillah bisa sembuh. Hanya saja mereka tak bisa banyak pikiran bisa kumat.
BalasHapusYang paling ga tega itu ketika melihat orang dipasung ya. Sedihnya. Bta gayanya Dr Nova asyik banget deh dan informatif ya udah gitu pernah jadi anggota DPR pula. Salut juga melihat mereka bisa belajar melukis,menari,musik, masak dll. Selamat ultah RSJ Soeharto Heerdjan semoga semakin berkibar dengan fungsi pentingnya
BalasHapusBener banget mbak siti nurjanah memang gangguan kejiwaan butuh penanganan khusus dan cermat, di tempat saya pernah ada suatu kasus pemasungan. Alih-alih yg dipasung itu sembuh malah justru cenderung menyiksa baik fisik maupun batin
BalasHapusSaya jadi bertanya-tanya apakah saya termasuk pada IAD ini, kadang teras butuh orang lain untuk menilainya
BalasHapusBuanyak banget yg depresi Mbak. Tetanggaku juga, bahkan hampir setengah gila. Tapi belum bener2 gila beneran. Memang masalah hidup kadang bikin stres ya
BalasHapusJangan-jangan tanpa sadar kita termasuk IAD. omegot
BalasHapusTernyata RS Jiwa tak seseram yg dibayangkan. Mulai sekarang hrs ngecek diri sendiri nich, sdh cukup sehat enggak jiwa ini wkwkwk
BalasHapusPengalaman berharga ya mba, bisa mengunjungi RS Jiwa...Jadinya kita bisa bisa lbih bersyukur lagi
BalasHapusTerlalu berlebihan menggunakan internet dapat mengakibatkan kecanduan internet, yang ujungnya bisa mengganggu kesehatan mental. Serem juga, kalau terjadi sama orang usia produktif.
BalasHapusJangankan yang gila, yang normal aja bisa loh kena gangguan jiwa sebab pola hidup dan orang sekitar
BalasHapusaku masuk adiksi gak ya, pernah panik tapi pernah merasa bersyukur juga jauh dari internet dan gadget
BalasHapus