sumber gbr : Falcon Pict |
Ketika pertama kali melihat poster dan traillernya, Saya sudah bisa menebak bahwa film ini akan memiliki kisah yang mengharu biru. Dua orang entertainer tanah air yang juga menjadi brand ambasador dari salah satu sponsor film ini, menjadi pemeran utama saling berpelukan dengan wajah penuh duka dalam poster resminya.
Tapi di tengah cerita pendapat saya berubah, untuk menebak alur ceritanya. Kesimpulannya, film ini memang harus disaksikan untuk mendapatkan jawaban dan perkiraan-perkiraan. Mungkin yang sedikit mengganjal adalah judul yang sama persis dengan yang pernah keluar dalam film lainnya. Meski memiliki jalan cerita yang jauh berbeda, rasanya kurang tepat sebuah film memiliki judul serupa.
Surat Kecil Untuk Tuhan (2017) ini bercerita tentang dua orang anak yatim piatu. Anton dan Angel, karena mendapat perlakuan kasar dari pamannya mereka pun kabur hingga tiba di Jakarta. Dalam lelahnya mencari tempat berlindung mereka bertemu dengan Om Rudi (Lukman Sardi) yang bersedia menampung mereka. Tetapi, bukan tanpa pamrih pada akhirnya mereka dijadikan alat untuk mencari uang di jalanan. Menelusuri jejak-jejak dari satu kendaraan ke kendaraan lainnya, mengais pundi uang untuk di setor kemudian.
Ditengah derita yang dialami, sebagai seorang Kakak, Anton tak gentar untuk tetap melindungi adiknya dalam keadaan apapun. Tapi, suatu tragedi memisahkan kebersamaan mereka, Angel mengalami kecelakaan tabrak lari disebuah perempatan jalan. Beruntung ditolong oleh sepasang suami istri yang baik hati dan kemudian mengadopsinya karena tak ada yang bertanggung jawab terhadap perawatannya selama di Rumah Sakit. Sedangkan Anton dengan berat hati, berpisah dengan Angel selama di pembaringannya yang belum sadarkan diri. Anton harus pergi lebih dahulu karena ada keluarga yang hendak mengadopsi Anton, namun kemudian yang terjadi keberadaannya hilang tanpa kabar.
15 tahun berlalu, Angel (Bunga Citra Lestari) tumbuh menjadi perempuan cerdas yang bekerja di sebuah firma hukum Australia khusus menangani kekerasan dalam rumah tangga dan anak. Salah satu clientnya mengingatkan kembali akan masa lalu. Ia jadi semakin bertekad untuk mencari kembali kakaknya yang hilang. Sebelum resmi menikah dengan Martin (Joe Taslim), kekasihnya yang seorang dokter spesialis jantung dan telah melamarnya.
Kembali meniti jejak-jejak masa kecilnya di Jakarta, seakan membuka luka lamanya. Bukan perkara mudah tentu saja, di tengah gigihnya mencari jawaban, Angel menemukan kenyataan pahit yang membuatnya kian terluka.
Dibawah rumah produksi Falcon Pictures dengan durasi 120 menit ini memberikan cerita yang kental sekali unsur dramanya. Beberapa adegan memang tampak kurang layak untuk tayangan anak dibawah umur, terutama pada adegan kekerasan di tempat Om Rudi. Fajar Bustomi selaku sutradara berusaha mengemas film ini dengan cukup apik yang dibuat se-real mungkin. Kelebihan lainnya adalah back song dalam beberapa adegan dengan lagu anak-anak yang kian langka di putar. Disamping dua besar pemeran utamanya, film yang telah tayang 25 Juni 2017 ini, juga didukung oleh Maudy Koesnaidi, Aura Kasih, Teuku Rifnu, dan beberapa bintang cilik lainnya.
mkasih reviewnya jadi pingin nonton, lihat trillernya di tv j penasaran
BalasHapuslumayan bagus Mba
Hapusalurnya tepat
Iya ya kok bisa sama persis judulnya, orang jadi mikir apakah ini sekuelnya. Tapi aku juga penasaran nih liat
BalasHapussekuel film ini. Belum ada kesempatan ke bioskop lagi.
saya juga sempat berpikir demikian
Hapusternyata sangat jauh berbeda intrik ceritanya
Penasaran, jadi pengen nonton sudah turun layar kah ?
BalasHapussudah dari 25 juni lalu bunda Intan :)
HapusAku oenasaran sekali, katanya bagus banget ya Mbak. Moga bisa sempe nonton
BalasHapusMenurut saya cukup menarik, pas bgt sama yg suka tema drama
HapusNgeliat judulnya saya nebak ini film diangkat ulang dengan perubahan dibeberapa titik gitu, ternyata beda to? Mungkin gak ya bikin orang berantem , Yang satu merasa menonton film kisah anak yang sakit leukema, yang satu nonton ini. Begitu saling cerita gak nyambung, dan ngeyel dua-duany. Haha...
BalasHapus*Upz... Maaf imaginasi liar seorang Ida.
Sempet risih juga sama judul yg diusung. Bahkan awalnya ga minat nonton. Tp ternyata. Beda bgt sama judul sebelumnya
HapusJudulnya sama dengan film sebelum nya Tapi beda alur ceritanya. Kekerasan memang tidak boleh, akhir nya gimana ketemu gak dengan kakak nya. #mpokepo Kalau ketemu pasti Mpo mewek
BalasHapusWuah..mengharu biru bgt pasti ya..lbh afdhol klo dotonton film utk tau endingnya 😀
HapusDan saya belum sempat nonton. Iya ya, judulnya sama. Tapi cukup buat penasaran nih film, Makasih Mba untuk reviewnya ��
BalasHapusSemoga membantu ya 😊
Hapus