Punthuk Sukmojoyo |
Perjalanan Saya berakhir di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta. Menghirup kembali angin kerinduan dari Kota Keraton, dan saat itu sudah kunjungan ke sekian kalinya. Namun, tujuan utama kala itu bukanlah Yogyakarta, tetapi Magelang untuk memenuhi janji pada seorang kawan setelah kali kesekiannya berhalangan datang, mumpung masa liburan telah tiba.
Saya segera menuju terminal Jombor, dan naik sebuah bus yang menuju Magelang. Kurang lebih 1 jam setengah bus memasuki terminal bus Candi Borobudur, dan itu berarti perjalanan Saya sudah sampai, sambil menunggu kawan yang datang menjemput, Saya memesan makan dan minuman di warung sekitar.
Tepat selesai Saya makan, kawan Saya pun tiba dengan sepeda motornya. Mengajak Saya menuju rumahnya untuk beristirahat. Ke esokan paginya, Dia berjanji akan membawa saya ke sebuah tempat yang belum banyak di ketahui banyak orang, kecuali masyarakat setempat. Lokasi ini tak kalah indah dengan Punthuk Setumbu yang hits setelah booming film AADC2.
Rencana tak berjalan sebagaimana harapan, hujan mengguyur kota Magelang sepanjang malam. Hingga akhirnya, perjalanan yang Saya idamkan itupun hampir pupus. Tapi, rupanya Tuhan mendengar harap, untuk sesaat hujan berhenti. Kami melihat kondisi dahulu sekiranya matahari bersinar, perjalanan bisa dilanjut. Karena jika dipaksakan dengan kondisi jalan licin akan sangat tidak di anjurkan.
Kami menuju kawasan Giri Tengah, Kabupaten Magelang. Teman Saya yang membawa motor cukup berhati-hati membawa kendaraannya, karena ada beberapa tanjakan yang mengecohkan jika tidak berkonsetrasi penuh. Semula jalan yang rata akan langsung dikagetkan dengan tanjakan tinggi setelah tikungan yang sangat tajam. Seperti itulah sebagian besar kontur dan kondisi jalan menuju tempat tujuan. Jadi, jika hendak kesini harus diperhatikan juga kondisi prima si pengendara juga kendaraan itu sendiri.
Kami memarkir kendaraan dibawah, dan harus berjalan kurang lebih 20 menit akan menemukan sebuah warung dan tak jauh dari situ ternyata ada parkiran atas yang membuat terkecoh, padahal lumayan untuk menghemat tenaga menuju ke atas bukit.
Perjalanan lumayan menanjak, dengan kata lain Kami memang harus tracking. (Jadi persiapkan alas kaki dan pakaian yang nyaman saat menuju ke tempat ini) Beruntungnya kontur jalan tidak terlalu rumit, hambatan Kami hanya pada kondisi jalan yang agak berlumpur pasca hujan.
Terus melangkah, hingga Kami tiba di sebuah pintu masuk yang bersisian dengan sebuah makam. Di tempat itu juga ada info harga tiket restribusi Rp 5.000,- untuk masuk ke area berikutnya. Sejauh mata memandang hanya kawasan hijau berbukit yang tampak dari tempat Kami berpijak. Sungguh sebuah keindahan, melihat panorama mengangumkan dari Punthuk Sukmojoyo, yang merupakan bukit dengan ketinggian di atas 1000 mdpl. Di tempat ini pemandangan alam bukit menoreh, kawasan Borobudur, Kota Magelang bisa terlihat.
Menelisik dari mitos yang berkembang di tengah masyarakat, dahulu di lokasi ini pernah dijadikan tempat pengintaian pasukan Belanda oleh Pangeran Diponegoro beserta pejuang lainnya. Punthuk Sukmojoyo, diambil dari nama salah satu pemuka Agama di daerah Magelang. Beliau adalah Gus Galih Sukmojoyo, yang masih memiliki garis keturunan Kyai Muhammad Soleh dan merupakan guru besar Pangeran Diponegoro. Adapun maksud dari nama Sukmojoyo sendiri berasal dari kata sukmo atau sukma yang berarti jiwa, sedangkan Joyo berarti jaya. Jadi, jika diartikan adalah jiwa yang jaya maksudnya adalah pengingat bahwa setelah kehidupan ada kematian.
Di tempat ini, rutin ada ziarah yang biasa dilakukan pada malam Jum'at Kliwon. Tetapi keberadaan Kami disana adalah melihat sisi keindahan lainnya yang dimiliki Magelang. Rupanya masyarakat setempat pun mulai menyadari akan tingginya antusias wisata saat ini. Untuk itulah, beberapa di tempat ini di buat beraneka rupa objek-objek menarik serta instagramable yang semakin menarik ketika diabadikan dalam bidikan kamera.
Sebelum berangkat seorang diri menuju luar kota, banyak yang meragukan dan hampir membuat down dengan beragam alasan. Untuk itulah setiap berpegian Saya selalu membawa, 'kawan' yang menemani sepanjang perjalanan. Menatap smartphone terus menerus, justru membuat mata mudah sekali lelah. Untuk itu, ketika berada di kendaraan menuju ke luar kota selama berjam-jam Saya senang sekali membaca buku fisik yang membuat Saya terbawa dalam setiap alur cerita yang disajikan.
Buku bacaan |
Ketika menyadari, buku bacaan yang dimiliki sudah tidak ada yang bisa dibawa lagi. Maka yang Saya lakukan adalah mulai berburu buku di Gramedia Store yang outletnya banyak di berbagai kota. Bersyukur tak jauh dari domisili tempat tinggal masih ada dan antusias pengunjungnya juga lumayan ramai. Sedikit rahasia, Saya biasanya cukup lama untuk menentukan buku bacaan yang bisa dibeli, karena Saya tetap harus memprioritaskan kebutuhan lain juga. Walau kadang, jika sedang ada kelebihan rezeki bisa beberapa buku yang masuk dalam transaksi kasir.
Gramedia Store saat ini semakin banyak menjual beragam produk. Tidak sekedar buku saja bahkan bermacam alat tulis kantor, perlengkapan travelling, serta beberapa barang teknologi lainnya juga tersedia. Oh, Iya..setiap perjalanan Saya juga kerap kali membawa buku agenda atau catatan untuk menulis berbagai hal menarik. Gunanya untuk mencatat poin-poin penting, baik dari narasumber yang ditemui, maupun ketika inspirasi datang yang bisa dituangkan dalam tulisan nantinya.
Notebook bisa untuk catatan perjalanan |
Aku mlh blm pernah ke puthuk setumbu mba.
BalasHapusKmrn pada rame2 harbolnas di gramedia, pada heboh sama Alya
Sekali2 mampir mba, pemandangannya indah. Iya..yg era harbolnas kemarin pada antusias
HapusBelum pernah ke sana. :o Keren banget pemandangannya.
BalasHapusMampir mba kalo pas lagi ke Magelang :)
HapusFotonya kok bisa gerak sendiri gitu gimana caranya mbak? Maaf saya gaptek banget
BalasHapus��
Itu pake edit aplikasi foto mba :)
HapusBagus bagus mba pemandangan nya, foto yang seperti di saung itu kayak tinggi ya mba.. *jadi kangen ke jogja deh*
BalasHapusSpot2 fotonya memang tempatnya tinggi mba, ada tangga bambu gitu :D
HapusSekarang di Jogja dan sekitarnya banyak tempat wisata berawalan nama Puthuk. Arti Puthuk itu gunung apa bukit kali ya. Atau puncak
BalasHapusSemakin banyak yg terekspose
HapusSetahu saya, punthuk memang artinya bukit
Belum pernah ke sini mbak.. Keren juga ternyata tempatnya...
BalasHapusCuma pernah memandang Punthuk Sukmojoyo dari Puncak Suroloyo.. hehe
Wuah..semoga di lain kesempatan bisa berkunjung me sini ya Mas
HapusPemandangan dari ketinggian memang selalu keren!
BalasHapusDan Magelang, jadi kangen makan kupat tahu :)
Menakjubkan kalo melihat keindahan dari tempat yg tinggi. Jangan lupa cicip kupat tahu jika ke Magelang
HapusPengen ke Puthuk mba, kapan dong yuuk ngetrip
BalasHapusDi Magelang masih banyak destinasi punthuk lainnya. Pingin eksplore semua rasanya :D
HapusAsri dan segar nih kayaknya jika berkunjung ke sana.
BalasHapusBanget mba, masih cantik bgt panoramanya
HapusSelama ini, lewat2 saja di Magelang . Smoga someday, bisa stay
BalasHapusSemoga ya Mas Agung,
HapusMagelang banyak destinasi wisata menarik juga
Tempat wisatanya kekinian ya mbak bagus buat foto-foto alami.
BalasHapusInisiatif masyarakat setempat sehingga jadi wisata kekinian
HapusFoto-fotomu berhasil bikin mupeng, mba!
BalasHapusJangan lupa berkunjung Mba :)
HapusWaaah... ceritanya buat saya ingin mengeksplor lagi Jateng, Yogya, dan sekitarnya. Cakeep!
BalasHapusIya Mas
HapusMasih banyak pesona keindahan lainnya
aku ajak2 donk kk siti ksana... jalan2ny sendiri saja
BalasHapusKuy..lha ngebolang :D
HapusAh senangnya bisa liburan ke Jogja 😍
BalasHapusMagelang tepatnya Mas. Yogya cuma sampe kereta tiba :D
HapusBagusss bangeeett
BalasHapusPengin ke sini jugak
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Silahkan atur jadwal Mba :D
HapusLangsung aja kesana ga usah beli buku dulu hihi.. Hajaarrr yuk jalan jalan! (Masih edisi kesal soal buku akhir thun kemarin di "G" yang diskon gede2an tapi ga sampe2 hingga skrg)
BalasHapusHahaha..sabar mas, lg croudid banyak pesanan tampaknya
HapusYuu..eksplore Indonesia :)
Diagendakan ah ke tempat ini untuk jalan-jalan. Baca buku saat perjalanan ke suatu tempat sebagai teman memang sangat menyenangkan.
BalasHapusBisa diatur jadwalnya.
HapusIya..meskipun jln sendirian juga ga bosen gitu
Jalurnya kurang bersahabat buat anak-anak ya mbak, Punthuk Sukmojoyo dengan Ketep Pass jauh gak mbk ?
BalasHapussaya juga lagi mau membiasakan mencatat perjalanan tapi kebanyakan menguap kaena udah terlalu repot sama anak-anak :)
BalasHapusAduh belum pernah ke situ .... kayaknya instagramable
BalasHapusJadi inget kemarin gagal belanja buku gramedia pas harbolnas.
BalasHapusgramedia tempat favorit buat beli buku, karena pilihannya banyak dan dekat rumah juga
BalasHapusMakin panjang deh daftar tempat yang kepingin aku kunjungi setelah baca postingan ini. Punthuk Sukmojoyo langsung ikutan masuk ke daftar. Hehehe. Aku sekarang terbilang jarang ke Gramedia kecuali emang sedang hunting buku tertentu dan susah didapatkan.
BalasHapusAku belum pernah ke siniiii..kalau bawa bayi gimana ya ke sini..oke ga ya?
BalasHapusSalah satu destinasi wisata aku nih kota Magelang. Cantiknyaaaaaa... Kebayang jalan2 bareng si anak bujang. Pasti seru
BalasHapusTempatnya Instagramable banget plus enak buat refreshing.
BalasHapusperjalanannya seru nich
BalasHapusapalagi kalau cerita daerah setempat bisa dapet detailnya pasti lebih keren, mbak
Serem juga perjalanan malem abis hujan, mana jalannya naik turun ya. Magelang juga puny surga tersembunyi y ternyata, bagus punthuk sukmojoyo pemandangannya.
BalasHapusSpot fotonya kuren...
BalasHapusBeneran Indonesia berlimpah kekayaan alam wach kapan bisa ke Magelang lagi dan lagi . ..
BalasHapusjadi pengen eksplore magelang biar refresh dan mengenal budaya lokal :)
BalasHapus