World Water Day 2018 (Doc. Pinterest) |
Bumi ini terdiri atas daratan dengan sebagian besarnya di dominasi oleh air. Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di alam, penggunaannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan.
Namun, saat ini keberadaan Air sebagai kekayaan hayati dari alam telah menjadi sumber daya yang semakin terbatas, tetapi pada saat yang sama kebutuhan air justru semakin meningkat. Itulah sebabnya, jika sumber daya air tak dikelola dengan baik, tentu akan berdampak buruk bagi keberlangsungan hidup seluruh makhluk hidup.
Dalam rangka memperingati hari air sedunia yang diselenggarakan setiap tanggal 22 Maret, United Nations Water menetapkan tema untuk tahun 2018 ini adalah "Alam Untuk Air (Nature For Water)" dengan kampanye yang digaungkan "Solusinya ada di alam". Adapun diangkatnya topik ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran seluruh masyarakat untuk berkontribusi dalam pelestarian lingkungan dengan pemberdayaannya melalui alam terkait krisis air seperti banjir, polusi air dan kekeringan.
Sebagai bentuk komitmen Danone AQUA dalam pengolahan operasional secara bertanggung jawab di bidang sosial serta lingkungan, kemudian berinisiatif membentuk AQUA Lestari yang terdiri dari empat pilar yakni perlindungan sumber daya air, pengurangan CO2, Optimalisasi kemasan serta pengumpulan sampah.
Hingga saat ini telah banyak beberapa area di sekitaran pabrik yang mendapatkan pemahaman lebih serta mengolahnya secara tepat sebuah inovatif berbasis lingkungan yang sudah pasti membawa manfaat positif bagi masyarakat sekitarnya.
Dalam peringatan Hari Air Sedunia pada tahun 2018 ini, Danone AQUA menyelanggarakan acara #BincangAir bersama wartawan dan blogger dengan mengunjungi konservasi di Babakan Pari - Sukabumi untuk lebih memperluas pemahaman bagaimana alam memberikan solusi terhadap pelestarian air.
Bapak Arif Mujahiddin (Doc. Uci) |
Danone AQUA berinisiatif kembangkan program meningkatkan akses air bersih, sanitasi dan penyehatan lingkungan bagi masyarakat di sekitar pabrik serta wilayah operasionalnya di Indonesia yang masih kekurangan akses air bersih. Disamping itu kerap juga memberikan edukasi kepada masyarakat melalui pertanian, seperti memberikan edukasi pertanian organik dengan tidak memakai pestisida dalam bertani tak terkecuali juga pemanfaatan restorasi area.
Bapak Karyanto Wibowo (Doc. Salman) |
Proses sirkulasi air di bumi berlangsung terus menerus, beralih ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi. Melalui siklus ini, ketersediaan air di daratan bumi dapat tetap terjaga, mengingat teraturnya suhu lingkungan, cuaca, hujan, dan keseimbangan ekosistem bumi. Pada prosesnya siklus ini melalui beberapa tahapan :
1. Penguapan
Mengubah air berwujud cair menjadi gas sehingga memungkinkan untuk naik ke atas atmosfer bumi. Semakin tinggi panas matahari jumlah air yang menjadi uap air dan naik ke atmosfer bumi juga akan semakin besar.
2. Kondensasi
Ketika uap air berubah menjadi partikel-partikel es berukuran sangat kecil melalui proses kondensasi. Perubahan wujud uap air menjadi es tersebut terjadi karena pengaruh suhu udara yang sangat rendah di titik ketinggian tersebut. Semakin banyak partikel es yang bergabung, awan yang terbentuk juga akan semakin tebal dan hitam.
3. Presipitasi
proses mencairnya awan akibat pengaruh suhu udara yang tinggi. Pada proses inilah hujan terjadi. Butiran-butiran air jatuh dan membasahi permukaan bumi.
4. Infiltrasi
Proses pergerakan air ke dalam pori tanah. Yang kemudian akan kembali melewati proses penguapan kembali dan terus berlangsung berulang.
Sebagai wujud komitmen Danone AQUA dalam One Planet One Health dengan berkontribusi melindungi sumber daya air secara menyeluruh dengan mengembalikan lebih dari 100% air yg dimanfaatkan (positive water balance) ke dalam ekosistem. AQUA menggunakan air secara bertanggung jawab dalam meningkatkan akses air bersih untuk masyarakat.
Untuk plant Sukabumi, Danone AQUA berkontribusi dalam upaya konservasi air dengan penanaman 580.000 pohon yang tersebar di delapan desa, pembuatan DAM resapan air, pembuatan kolam resapan air (Water Pond) serta pembangunan Pemanen Air Hujan (PAH) untuk kebutuhan pemenuhan air bersih di mushola, madrasah, sekolah, atau rumah warga, pembuatan 40 buah sumur yang tersebar di Desa Pesawahan, Desa Tenjolaya dan Desa Cisaat.
Visit Kubang View |
Beralih menuju Desa Tenjolaya, disana Kami melihat secara langsung wujud konservasi Air yang telah diberdayakan oleh masyarakat setempat. Adalah Bapak Dr. Ir. Nana M Arifjaya , Msi menjelaskan tentang konservasi air dan juga sumur resapan air serta proses kerja water pond dan PAH (Pemanen air hujan).
Bapak Nana Arifjaya |
Inovasi yang diterapkan masyarakat setempat bersama Danone AQUA bisa telah menerapkan teknik Panen Air Hujan air yakni dengan menampungnya menggunakan tangki atau waduk alami, atau peresapan air permukaan ke akuifer di bawah permukaan (sebelum jadi limpasan permukaan). Atau bisa juga membuat sumur resapan menjadi salah satu cara untuk mendapatkan air bersih dari curah hujan bahkan bisa menampung hingga 12 kubik air.
Sistem kerja water ponds adalah air di tampung tergantung pada adanya aliran permukaan. Kapasitas simpannya harus direncanakan berdasarkan keperluan dan kemungkinan tersedianya air pada musim hujan berikutnya.
Pemanen Air Hujan |
Water pond |
Visit Desa Cisaat - Sukabumi |
Air memang kebutuhan manusia paling utama. Krisis air bisa mengakibatkan muncul banyak masalah. Konservasi air ini upaya tepat melestarikan air.
BalasHapusProgramnya bagus. Perlu diapresisi dan didukung oleh semua pihak yg terkait. Semoga beberapa tahun kedepan, anak-cucu kita masih mudah mendapatkan air bersih.
BalasHapusSemoga saja semua orang punya kesadaran agar tidak menyia-nyiakan air, karena semakin hari sumber mata air semakin langka.
BalasHapusKita harusnya menjaga sumber mata air agar tidak sampai kekeringan, dengan menggunakan air sesuai kebutuhan.
BalasHapusAir paling berharga dan harus dijaga keberadaannya.
BalasHapusSalut sama Danone-Aqua bukan hanya memikirkan keuntungan tapi melestarikan alam pun menjadi misi utamanya
BalasHapusItu di desa aja bsa kekeringan, gmana di kota?
BalasHapusNgeliat jd tambah ilmu ya,,, aplagi klo bs,dterapkan d jakarta yg sumur resapan, yuks mulai skrng hemat airrr
BalasHapusSemoga tanah di Jakarta dan wilayah pendukungnya juga diterapkan ya mba wilayah resapan airnya ini, biar ga terjadi banjir dan juga kekeringan.
BalasHapusInovasinya keren. Semoga dapat menjaga kelestarian air di masa kini dan nanti.
BalasHapusRibet memang kalau air ga ada ya. Pasti deh kerempongan. Mudah-mudahan dengan adanya acaranya ini kelesterian air lebih terjaga.
BalasHapusAir memang hal yg vital utk kehidupan kita. Gak kebayang kan klo ngga ada air? Duh jgn sampai deh ngalamin krisis air
BalasHapusKalo dibekasi ada sumur resapan macam itu kece juga kali ya...
BalasHapusNah kalau Perusahaan keren may gini.. ikut Bantu konservasi lingkungan sekitar. Ga sekedar ambil isinya aja
BalasHapusAku selalu bilang ke anak-anak jangan buang-buang air nanti airnya bisa habis, yuk menghemat air bersama"
BalasHapus