Nestle Ajak Terapkan Pemenuhan Sarapan Gizi Seimbang

Pernakah mengalami gangguan kesehatan yakni merasakan pusing, lemas dan perasaan kacau dalam menjalani hari ? Bisa jadi penyebabnya bersumber lantaran tidak menerapkan sarapan sehat. 

Kesibukan sering kali menjadi alasan utama seseorang memulai hari dengan tidak sarapan terlebih dahulu. Padahal, kegiatan makan di pagi hari adalah salah satu bagian penting sebagai sumber energi untuk menjalani aktifitas sehari-hari.

Data 2012 menunjukkan bahwa 17-59% siswa sekolah dan remaja serta 30,2% wanita dewasa tidak terbiasa sarapan. Untuk kualitas sarapan, 45% anak sekolah belum memenuhi kebutuhan gizi sarapan, 70% belum memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral sarapan, serta 90% belum memenuhi kebutuhan gizi seimbang.

Sarapan Sehat Nestle

Dalam rangka perayaan Pekan Sarapan Nasional (PESAN) 2018 yang diperingati setiap 14-20 Februari, Nestle kembali menggelar kampanye Ayo Bangun Indonesia. Bertepatan dengan Car Free Day yang berlangsung tiap akhir pekan, pada tanggal 04 Maret 2018 lalu bertempat di kawasan Thamrin, Jakarta, Nestle turut serta meramaikan moment tersebut dengan beberapa stand untuk mengajak masyarakat lebih perduli lagi terhadap kebiasaan sarapan.

Pertama kali diluncurkan pada tahun 2017, menjadi wujud bentuk komitmen Nestle untuk terus mendukung masyarakat Indonesia menerapkan perilaku sarapan sehat dan gizi seimbang serta gaya hidup aktif dalam rangka turut mewujudkan masyarakat sehat, cerdas dan produktif.

"Untuk tahun ini, program yang dihadirkan adalah Nestlé Breakfast Box sebagai solusi praktis bagi keluarga Indonesia dalam menerapkan sarapan sehat dengan gizi seimbang,” ungkap Eka Herdiana selaku Market Nutritionist Nestle Indonesia. 

Box Sarapan Nestle

Penyelenggaraan Ayo Bangun Indonesia 2018 juga diramaikan dengan peluncuran buku ‘Mitos dan Fakta Sarapan’ yang disusun oleh PERGIZI PANGAN Indonesia bekerja sama dengan Nestle Indonesia. Buku yang dapat diunduh di sahabatnestle.co.id mulai tanggal 7 Maret 2018 ini mengulas sarapan dari berbagai sisi, mulai dari waktu yang tepat untuk sarapan, menu yang direkomendasikan untuk sarapan hingga hubungan sarapan dengan berat badan.

Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia, Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS menambahkan "Sarapan sehat bukan hanya mencegah rasa lapar tetapi juga harus memenuhi kebutuhan gizi seimbang. Waktu yang tepat harusnya dilaksanakan sebelum jam 9 pagi. karena tubuh membutuhkan penambahan energi setelah berpuasa pada saat tidur dimana metabolisme tubuh tetap bekerja, sementara asupan energi berkurang."

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan pola menu gizi seimbang, pedoman 6J bisa menjadi tolak ukur untuk menyiapkan pemenuhan sarapan sehat, meliputi :

1. Jenis makanan dan minuman saat sarapan. Karbohidrat, protein (lauk pauk), sayur, buah dengan minuman berupa antara lain air putih, susu, teh atau jus

2. Jumlah pangan sesuai anjuran memenuhi sekitar 1/4 kebutuhan gizi harian

3. Jadwal sarapan dalam kurun waktu dua jam setelah bangun tidur, dianjurkan sebelum jam 9 pagi

4. Jurus mengolah, dianjurkan praktis dan menghemat waktu agar kandungan zat gizi pada makanan tidak banyak hilang

5. Jurus menyiapkan, sajikan menarik dan bervariasi agar menggugah selera dan tidak bosan

6. Jurus mengonsumsi, tidak makan tergesa-gesa, sambil berjalan atau berlari

Kampanyekan Ayo Bangun Indonesia

Awali sarapan pagi dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan sehat secukupnya. Nikmati makanan yang mengandung lima unsur gizi lengkap seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Upayakan untuk mencegah dehidrasi tubuh dengan banyak minum air putih pada malam hari agar tubuh bisa menyesuaikan kadar cairan pada waktunya.