Saya pernah membaca sebuah buku, dimana dalam setiap kalimatnya teruntai kutipan yang inspiratif. Seperti seorang penulis yang Saya kagumi karyanya, Bunda Helvy Tiana Rosa yang telah menerbitkan hasrat dalam diri untuk tidak sekedar membaca, tapi juga menuliskannya. Sebagaimana tutur beliau 'menulis itu mengukir keabadian' meskipun entah Engkau tiada, maka jejakmu masih abadi dalam tulisan itu.
Kerap kali, setiap ada workshop yang berkaitan dengan kepenulisan, Saya selalu antusias. Dan kali ini Saya merasa cukup bersyukur ketika mendapat kesempatan untuk mengikuti worskhop bersama Mba Dini Fitria seorang mantan jurnalis yang juga telah menerbitkan 3 novel terbaiknya dengan menggarap setting lolasi di tiga negara berbeda. Workshop ini sendiri sudah berlangsung untuk kedua kalinya dan diadakan oleh Komunitas ISB (Indonesian Social Blogpreneur) di gawangi Teh Ani Berta yang tak lelah menebar inspirasi. Sebuah tema yang menggetarkan, yakni menulis dengan cinta. Ya..karena dalam menuangkannya harus disertai rasa sehingga akan mengena ke hati pembacanya.
Dalam sebuah kaidah penulisan dikenal beberapa istilah, salah satunya feature merupakan konsep menulis yang menekankan pada sisi human interest sebuah objek atau peristiwa dan tentu saja tanpa mengabaikan sisi informasi yang harus diberikan kepada pembaca. Dimana jenis tulisan seperti ini biasanya dibuat lebih menarik, memikat bahkan menghibur. Itulah sebabnya teknik feature stories tidak mengikat pada unsur 5W+1H. Namun untuk deskripsi tentang Why, What dan How harus terpenuhi, sedangkan When dan Where tidak menjadi suatu keharusan selain penyempurna saja.
Gaya penulisan bertutur layaknya sebuah cerita menjadi kunci utama dalam teknik menulis feature. Mendeskripsikan secara rinci dan detail atas sebuah informasi yang hendak di sampaikan. Sebisa mungkin tulisan di buat sespesial mungkin untuk bagian awal (lead) dan general di akhir, agar pembaca tetap terus betah membaca sampai titik akhir tulisan.
Intinya, sebagaimana yang disampaikan Mba Dini Fitria "Feature memuat fakta bukan tentang fiksi. Pengungkapan keseluruhan emosi dimana kesimpulannya bahwa Feature adalah rasa."
Ada beberapa jenis feature yang dikenal selama ini, bukan sekedar human interest, namun ada juga jenis sidebar, biografi,perjalanan, sejarah, tren, petunjuk praktis, ilmiah dan lain sebagainya. Teknik menulis feature membebaskan penulis untuk memilih sudut pandangnya dan bersikap secara subjektif. Perhatikan juga premisnya yang merupakan benang merahnya (view of point) sehingga tulisan lebih terstruktur tersusun menjadi satu kalimat utuh.
Bagaimana cara menulis feature ? Berikut beberapa penjelasannya :
1. Story Telling
Sebuah gaya penulisan bertutur yang membawa pembaca berimajinasi sehingga membuatnya seolah menjadi bagian dari cerita bahkan sampai meninggalkan kesan mendalam. Pembaca tidak sekedar berpikir tapi juga turut merasakan setiap penyampain yang dijabarkan. Membuatnya lebih terinspirasi dan termotivasi.
2. Goal yang jelas
View of point yang tepat sasaran, dengan kalimat sesederhana mungkin sehingga dipahami oleh pembaca.
3. Relevan
Mengungkap informasi yang faktual, sebisa mungkin dekat dengan keseharian. Dengan gaya tutur penulisan yang ringan dan tidak membosankan.
4. Penasaran
Dengan diksi kalimat yang disampaikan dalam setiap paragrafnya selalu membuat pembaca untuk mendalami dan lebih jauh mengetahui informasi yang hendak disampaikan.
5. Penghayatan
Sebuah tulisan dengan rasa lebih mudah menyentuh ke hati pembacanya, ciptakan sebuah aksara yang inspiratif.
Gunakan kata sederhana dalam kalimat yang baik sehingga tidak membuat orang bingung dan menjadi kehilangan makna dalam kalimat itu. Jangan terlalu banyak berbasa-basi atau menggunakan majas hiperbola secara berlebihan, pusatkan pada benang merah informasi yang dituliskan. Buatlah seakan sedang berbincang langsung dengan pembaca, jangan merangkai kalimat yang seolah menggurui.
Untuk memperbanyak perbendaharaan kata, maka banyak-banyaklah membaca. Seorang penulis tak bisa lepas dari keharusan membaca, sebab satu lainnya memiliki keterikatan yang cukup erat. Disamping itu pun semakin memperluas ide untuk menulis. Khasanah informasi dan pengetahuan semakin bertambah pastinya.
Mengutip kalimat Pramoedya Ananta Toer "..... Karena kau menulis, suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari."
Ketika tak ada kekuatan untuk mengungkapkan segala resah, maka dengan menulis bisa menjadi theraphy. Saya ingat sekali dalam satu wawancara, Bapak BJ Habibie pernah mengungkapkan rasa kehilangan yang teramat sangat atas kepergian mendiang istrinya. Dokter bahkan telah memvonis beliau mengalami depresi hebat.
Lalu kemudian, Beliau mencoba bangkit. Dituliskannya rasa rindu dalam tulisan yang kini sudah menjadi buku. Secara perlahan keadaan Bapak BJ Habibie pun kian membaik, menulis menjadi salah satu theraphy nya mengikhlaskan kepergian seorang yang dikasihinya.
Dan Saya meyakini hal itu, karena ketika menghadapi problematika, masalah, kecewa dan bahagia semakin lebih lega saat sudah menuliskannya. Karena ada beberapa situasi yang terkadang tak bisa diutarakan melalui ucapan.
Itulah sebabnya menulis dengan rasa menjadi poin penting. Sebuah tulisan yang direfleksikan karena cinta lebih dalam dan melekat kuat bagi yang membacanya. Lebih nyaman seakan tengah berbincang bersama.
Sebuah tulisan yang erat teringat bagi pembacanya sudah barang tentu tidak bisa dilepaskan dari premis (tema besar) yang menjadi sebuah ide pokok. Dengan menentukan premis sebelum menulis bisa membantu dalam memberikan gambaran atau bayangan tujuan dari tulisan tersebut.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat premis :
1. Tuliskan cerita dalam satu kalimat.
2. Fokus.
3. Terpecaya.
4. Masukan karakter, konflik atau tujuan.
5. Menerapkan unsur 5W+1H.
6.Saling berkaitan sehingga cerita tidak melebar.
7. Hubungan sebab akibat.
8. Kesimpulan.
Workshop 'Menulis Dengan Cinta' berjalan lancar, dan para peserta tentu saja merasa bahagia karena mendapat pemahaman baru tentang dunia kepenulisan yang bisa diterapkan dalam membuat liputan ala blogger dengan konsep yang lebih terarah.
Hal yang menyenangkan ketika tulisan publikasi ditanggapi adalah mendapat respon positif serta bisa menginspirasi yang membacanya. Ada rasa yang tak tergambarkan ketika mendapat sambutan pembaca yang menunggu kembali post dan karya untuk kembali upate. Meraih kesuksesan dalam bidang yang di sukai, yes..that's My Big Wish dan masih tertatih untuk menjalaninya.
Oh..Saya jadi teringat akan program yang tengah di laksanakan oleh Blibli.com selama periode Februari hingga Maret 2018. Sebagaimana yang disampaikan Ibu Christine Lie selaku Public Relations & Community Manager PT Global Digital Niaga (induk Blibli.com).
"MY Big Wish akan membantu wujudkan impianmu dimana prosedurnya program ini adalah setiap minimum pembelanjaan senilai Rp 300.000 akan mendapatkan 1 wish token untuk ditukarkan pada akhir periode program dengan hadiah grand prize my big wish. Grand prize menarik siap wujudkan impianmu dengan liburan sepanjang tahun, nonton final kompetisi sepak bola terbesar di kolong langit yang diselenggarakan di Rusia, Mitsubishi Xpander, dan banyak lagi." tutur Ibu Christine.
Sebagai market place yang telah berdiri sejak tahun 2011, toko online bernuansa biru ini juga telah menjadi kepercayaan sebagian besar masyrakat bahkan menjadi yang cukup di favorite kan. Banyak penawaran promo diskon setiap harinya, Tunggu apa lagi dapatkan segala kemudahan berbelanja di #BliBliSekarang dan wujudkan impianmu.
Saya sendiri baru mengetahui jika Zoya telah mendulurkan produk kosmetik. Dalam pemaparan yang disampaikan Mba Haniarti Hasan selaku Supervisor Zoya Cosmetics pada kesempatan yang sama kala itu. Zoya Cosmetics menjual beragam produk kecantikan dan perawatan wajah berkualitas tinggi seperti, makeup, maskara, lipstik, perawatan tubuh, parfum, eyeshadow, eyeliner, serta pemutih wajah, dan produk perawatan kecantikan lainnya. Beragam produk makeupnya memiliki bahan dasar alami, halal, dan terjaga dari unsur-unsur kimia berbahaya.
materinya bagus ya, mencerahkan jadi semmangat lagi nulis dan ngeblog
BalasHapusAduh kayaknya saya nggak berbakat deh nulis feature, habis nulisnya suka kemana2 alurnya nggak jelas
BalasHapuslengkap banget ilmu yang kita dapat kemarin dari mba Dini dan ISB ya..
BalasHapusMenulis memang jadi salah satu terapi psikologi ya. Menuangkan kata-kata yg ada ada dalam hati dan pikiran sehingga tulisan menjadi ada ruh nya.
BalasHapusMenulis perlu perhatikan premis kata Mba Dini, biar gak tersesat :)
BalasHapusPremis, jadi mengulang kembali pelajaran bahasa Indonesia jaman putih abu- abu ya. Jadi harus bisa praktekin nih Premis untuk keseharian dalam tulisan, supaya kita tetap konsisten dan tidak keluar jalur dong ya hehe. Ahh akupun juga antusias ikutan acara kece badai dari narsumnya yang sudah nulis 3 buku keren dan layak dibaca ini.
BalasHapusTerima kasih untuk kehadirannya di Blibli.com. Semoga workshopnya berfaedah penuh manfaat :)
BalasHapusKarena semua itu ujungnya adalah membaca, tanpa membaca tulisan kita kurang greget, so.. membaca itu penting
BalasHapusAlhamdulillah, ilmu wajib para blogger memang ilmu ini nih supaya semua ide tidak berujung hanya jadi draft yaa mbak.. 😂
BalasHapusJadi tahu ya menulis tuh harus pakai rasa.
BalasHapus