Cerdas Berbelanja Bijak (Doc. Pixabay) |
Dalam kehidupan, Kita pasti tidak terlepas dari bertransaksi dalam penggunaan barang dan jasa. Peran masyarakat sebagai konsumen, ada peraturannya juga lho dalam perundang-undangan. Itu lah sebab Kita harus memahami hak dan kewajiban apa yang bisa atau dapatkan dalam penggunaan barang maupun jasa. Bahkan sudah tahukah, jika sejak tahun 1999 pemerintah menetapkan 20 April sebagai Hari Konsumen Nasional. Di Era teknologi digital seperti sekarang ini, kemajuan dan perubahaan telah merambah ke segala bidang tak terkecuali dalam sektor perdagangan ekonomi. Melihat perkembangannya, sudah semakin banyak sistem transaksi yang mengandalkan perkembangan teknologi. Di sinilah Kita dituntut untuk menjadi konsumen cerdas di era digital.
Contoh paling mudahnya, semakin menjamurnya toko online yang menawarkan berbagai promo dan harga yang bisa dibilang menggiurkan. Segala kemudahan dari efektif dan efisiennya menjadikan masyarakat sangat mengandalkan sistem ini. Meskipun pasar offline kian ditinggalkan. Namun, jangan salah sebagian besar masyarakat tidak sedikit yang masih bergantung kepada penjualan tanpa perantara ini.
Saya sendiri termasuk yang masih suka mampir ke pasar tradisional, beberapa warung kelontong dan supermarket. Ada beberapa pertimbangan beberapa barang tidak bisa Saya beli melalui sistem online. Sebagai salah satu pertimbangan tentu saja, ongkos kirim dan sampainya barang yang tidak langsung. Memang sekarang bahkan ada yang kilat dengan pengiriman ekspres seperti jasa ojek online atau ekspedisi kilat akan tetapi tentu saja itu membutuhkan biaya tambahan yang lebih lagi.
Berpikir cermat, cerdas dan bijak. Sebenarnya dengan tidak meninggalkan pasar offline Kita sudah bisa sedikit membantu perekonomian pedagang atau tukang angkut barang di sana. Jujur Saya sering merasa sedih semakin banyak pasar tradisional yang tutup dan kios yang ditinggal pedagangnya.
Coba jujur, jika sedang membuka situs atau aplikasi jual online bisa berapa lama bertahan ? tanpa sadar mungkin Kita sudah banyak memasukan barang di keranjang. Apalagi jika sedang ada promo atau diskon besar-besaran.
Jika tidak bisa mengendalikan diri, tak ada bedanya dengan membuang waktu bahkan keuangan dengan sesuatu yang sebenarnya belum sangat dibutuhkan. Diskon yang ditawarkan pun tidak selalu semuanya real, Saya pernah beberapa kali mengecek diskon dari toko online satu dengan melakukan perbandingan di toko online lainnya. Yang bisa dibilang itu strategy marketing padahal harga yang dibeli ya..sama saja, hanya di naikan saja dahulu. Bahkan dalam beberapa post sering kali menemukan harga sebelum diskon yang sangat tidak wajar.
Menjadi Konsumen Cerdas
Himbauan Hari konsumen Nasional tak lain adalah untuk mengajak masyarakat lebih cerdas sebagai konsumen yang tidak menuruti keinginan semata. Tujuannya pun sangat baik, yakni menguggah agar tidak menjadi konsumtif.
Dalam berbelanja kebutuhan sehari-hari misalnya, umumnya masih mengandalkan sistem belanja offline. Ada beberapa tips untuk menjadi konsumen cerdas. Diantaranya :
1. Catat dahulu barang yang sekiranya diperlukan dengan membuat daftar belanja utama primer
2. Belilah segala sesuatu yang memang dibutuhkan saja
3.Jangan tergiur dengan godaan diskon, ada baiknya rajin menghitung dari harga yang tertera. Begitu pula promo yang ditawarkan, tanyakan lebih detail dan pahami mekanisme serta syarat dan ketentuan promo tersebut.
4. Cek kemasan apakah produk masih terbungkus rapi sehingga kualitas barang tetap terjaga
5. Untuk produk makanan, minuman atau barang pakai (seperti parfum, crim wajah, dan lainnya) cek tanggal kadaluarsanya termasuk komposisinya apakah sekiranya aman.
6. Gunakan produk ber-SNI. Adapun tujuannya untuk melindungi konsumen, terkait dengan kepastian atas kesehatan, keamanan, dan keselamatan konsumen serta lingkungan.
1. Catat dahulu barang yang sekiranya diperlukan dengan membuat daftar belanja utama primer
2. Belilah segala sesuatu yang memang dibutuhkan saja
3.Jangan tergiur dengan godaan diskon, ada baiknya rajin menghitung dari harga yang tertera. Begitu pula promo yang ditawarkan, tanyakan lebih detail dan pahami mekanisme serta syarat dan ketentuan promo tersebut.
4. Cek kemasan apakah produk masih terbungkus rapi sehingga kualitas barang tetap terjaga
5. Untuk produk makanan, minuman atau barang pakai (seperti parfum, crim wajah, dan lainnya) cek tanggal kadaluarsanya termasuk komposisinya apakah sekiranya aman.
6. Gunakan produk ber-SNI. Adapun tujuannya untuk melindungi konsumen, terkait dengan kepastian atas kesehatan, keamanan, dan keselamatan konsumen serta lingkungan.
Dengan menjadi konsumen cerdas, Kita harus memahami hak dan kewajiban yang bisa dilakukan atau dapatkan. Setiap konsumen memiliki kewajiban untuk bisa melindungi diri sendiri dengan lebih cermat dalam berbelanja. Di sisi lain hak seorang konsumen bisa bertanya bahkan mengajukan pengaduan jika mendapati suatu hal yang mengecewakan. Sebagaimana yang Saya sebutkan di awal, negara Kita, telah mensahkan perlindungan terhadap konsumen melalui Undang-undang RI Nomor 8 Tahun 1999.
Merunut pada pemaparan informasi dari harkonas.id tujuan perlindungan ini tak lain dengan menempatkan konsumen sebagai subyek penentu kegiatan ekonomi sehingga pelaku usaha terdorong untuk dapat memproduksi dan memperdagangkan barang ataupun jasa lebih berkualitas berdaya saing di era globalisasi, menempatkan konsumen untuk menjadi agen perubahan kegiatan Ekonomi Indonesia, Mendorong pemerintah dalam melaksanakan tugas mengembangkan upaya perlindungan konsumen di Indonesia. Oleh sebab itu konsumen dihimbau untuk menjadi kritis dan berani memperjuangkan haknya apabila barang atau jasa yang dibelinya tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan ataupun tidak sama dengan yang dijanjikan.
Peluncuran gerakan “Konsumen Cerdas” yang di simbolkan dengan maskot bernama "Si Koncer" penggambaran binatang kancil yang banyak akal dalam menjalani kehidupannya, sehingga selalu terhindar dari marabahaya. Begitupun konsumen diharapkan memiliki sifat kritis, cerdas, dan berhati-hati dalam membeli serta menggunakan barang atau jasa. Lalu jika terjadi masalah, kemana konsumen bisa mengajukan aduannya. Maka bisa melalui berikut :
1. Langsung pada pelaku usaha
2. Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) setempat
3. Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) terdekat
4. Dinas yang menangani perlindungan konsumen di Kabupaten/Kota
5. Pos layanan informasi dan pengaduan konsumen
Hotline : (021)3441839
Website : http://siswaspk.kemendag.go.id
Peluncuran gerakan “Konsumen Cerdas” yang di simbolkan dengan maskot bernama "Si Koncer" penggambaran binatang kancil yang banyak akal dalam menjalani kehidupannya, sehingga selalu terhindar dari marabahaya. Begitupun konsumen diharapkan memiliki sifat kritis, cerdas, dan berhati-hati dalam membeli serta menggunakan barang atau jasa. Lalu jika terjadi masalah, kemana konsumen bisa mengajukan aduannya. Maka bisa melalui berikut :
1. Langsung pada pelaku usaha
2. Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) setempat
3. Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) terdekat
4. Dinas yang menangani perlindungan konsumen di Kabupaten/Kota
5. Pos layanan informasi dan pengaduan konsumen
Hotline : (021)3441839
Website : http://siswaspk.kemendag.go.id
E-mail : pengaduan.konsumen@kemendag.go.id
Whatsapp : 0853 1111 1010
Google Play Store : Pengaduan Konsumen
Dalam peringatan Hari Konsumen Nasional Tahun 2018 ini akan mengadakan pagelaran puncaknya di Pangkal Pinang pada 24 April 2018 mendatang. Selain dihadiri oleh Kementerian Perindustrian dan Perdagangan serta beberapa pejabat terkait, acara ini pun akan dihadiri oleh orang nomor satu negeri ini, Presiden RI, Bapak Joko Widodo. Akan digelar berbagai kegiatan menarik dalam pelaksanaan hari konsumen nasional ini sebagai bentuk apresiasi terhadap masyarakat dengan menjadi konsumen cerdas dan lebih bijak.
Nah bener banget, penting itu tanggal kadaluarsa dan juga label ber SNI dalam peredaran produk di masyarakat. Lucu juga logo si koncer ya mudah diingat. Semoga makin banyk konsumen cerdas di Indonesia
BalasHapusYups..sebagai konsumen kita harus paham mengenai segala hal yang berkaitan tehadap barang/jasa yg akan di konsumsi
HapusFilosofi si koncer cukup mewakili :D
Iya, aku belanja barang itu kalo udah butuh banget, alhamdulillah bisa mengendalikan nafsu dan enggak lapar mata, kecuali makanan yak, tapi pilih-pikih juga ding, tempat dan kemampuan. Hahahha
BalasHapusNah..iya, baiknya tdk menumbuhkan sifat konsumtif jd segalanya lebih terkendali
HapusKalau belanja emang harus dicatat mana yang primer dan penting banget. Klaua gak gitu bisa khilaf beli yang gak penting banget alias lapar mata haha.
BalasHapusApalagi kaum ibu, lebih mudah tergoda sama diskon
HapusHahahah
Emang bener banget harus jadi konsumen yg cerdas. Belanja online emang memudahkan, tapi belanja ofline juga sangat menguntungkan karena bisa sekalian refreshing, apalagi bagi ibu rumah tangga kayak saya. Hehe |hesteg emak butuh piknik| hehehe
BalasHapusyang paling bahaya itu diskon, menggoda sekali.emang sih harus membuat list yang prioritas dibeli
BalasHapusPangkal pinang tempat terselenggaranya acara hari konsumen nasional . Hari itu mengigatkan kita bahwa ada hak dan kewajiban antara kita dan produsen untuk di patuhi bersama
BalasHapusWah, bener banget. Kita sebagai konsumen juga harus cerdas, memilih prioritas dan kualitas barang yang ingin dibeli. Jangan dikit-dikit diskon langsung babat semuanya...
BalasHapusBiasanya yang paling gak kuat suka liat pop up di hp "flash sale" itu paling bahaya
BalasHapusAlhamdulillah bukan tipikal lapar mata saya. Jadi semua barang dari dulu sekarang di beli karena butuh bukan ingin dan awet pula aku kalau simpan barang. Makin lengkap ya sekarang dengan adanya label SNI jadi kita akan aware juga dengan kualitas barang yang kita beli. Nice info kak.
BalasHapusagree. ti... konsumen cerdas beli yang di buthkan
BalasHapusBetul bngat,, belilah sesuai kebutuhan bukan keinginan
BalasHapusBelanja biar ga boros musti ada triknya ya kak
BalasHapusPoin 2 dan 3 kayaknya bakal susah nih dipraktekan. Hahaha
BalasHapuswah ternyata ada 6 cara cerdas dalam berbelanja yah.., boleh juga untuk dipraktekkan
BalasHapusyang penting belanja sesuai kebutuhan dan kemampuan. keren!
BalasHapusKonsumen cerdas, maka para produsen dan penjual tidak bisa main curang
BalasHapusPenting banget menjadi konsumen yang cerdas, makasih infonya kakak
BalasHapusSetujuu! Kadang kita sebagai konsumen kalau udah lihat diskonan udah lupa deh ngecek yang lain-lainnya. Makasih ya sudah diingatkan.
BalasHapusKehidupan wanita yang suka belanja bikin kita suka heboh saat sale. Disitulah terkadang kita lupa diri
BalasHapusSaat lupa diri tetap wanita kudu cerdas saat ada sale .apalagi pas mau lebaran.
BalasHapusjadi konsumen memang kudu cerdas ya mbak, jangan sampai apa yang sudah dibeli ternyata gak sesuai harapan
BalasHapusDuh aku orang yang lemah pada godaan diskon, hiks. Thanks infonya Mba
BalasHapusSekarang kalau beli2 barang aku selalu jeli yerutama sama tanggal expired, bahan dan kehalalannya.
BalasHapusBelanja ga bisa buru-buru. Harus teliti sebelum membeli
BalasHapusSaya baru mulai tahap 1 mencatat barang belanjaan.
BalasHapusSetuju mbak jangan tergiur barang diskonan ! Dulu aku suka kalap kalau lihat barang diskon sekarang udah nggak lagi hehehe
BalasHapus