Gunung Andong 1726 MDPL |
Dengan menyewa sepeda motor, Kami menempuh waktu kurang lebih 1 jam setengah menuju Kabupaten Magelang dari Yogyakarta. Kami hanya berjalan berempat tanpa bayangan pasti ada yang memandu, karena memang saat itu mengambil waktu bukan di hari libur sehingga menghubungi beberapa kenalan pun tak ada yang bisa menemani. Hanya mengandalkan teknologi dengan browsing-browsing, Kami tiba di basecamp Dusun Sawit.
Sebelum memulai pendakian Kami istirahat dahulu, dan berbincang dengan orang-orang disekitar. Sebenarnya Rute jalur pendakian gunung andong ada 3 basecamp, jadi selain Dusun Sawit yang melewati jalur utara, ada juga Dusun Pendem, dusun gogik dengan pilihan jalur selatan dan jalur barat.
Setiap hendak melakukan pendakian, harus mengisi data terlebih dahulu. Karena setiap para pendaki selalu diwajibkan lapor dengan mengisi data buku yang berisi daftar anggota pendakian, nomor telepon, dan alamat, juga membayar tiket masuk sebesar Rp5.000.
Sambil menunggu hujan mereda, Kami repacking dahulu memastikan barang bawaan lengkap dan tidak ada yang tertinggal. Sekiranya kondisi sudah stabil setelah beristirahat dan makan juga cuaca sudah cerah. Kami pun bersiap untuk memulai pendakian. Melewati gapura yang disusun dari puluhan botol kemasan menjadi suatu penanda antara rumah warga dan permulaan jalur pendakian.
Gapura Taruna Jaya Giri |
Track pendakian Gunung Andong ini banyak didominasi oleh tanah lihat dengan kemiringan sekitar 45 derajat, harus melewati medan yang menurun dan mendaki di sekitar lereng dan dilajutkan memasuki kawasan hutan pinus dengan jalan setapak. Memasuki kawasan hutan pinus yang berkombinasi dengan tanah yang ditumbuhi rerumputan hijau barisan pohon pinus membuat jalur pendakian ini begitu sejuk. Kemudiannya memasuki kawasan Watu Pocong dan melaju didepannya sudah tiba di pos I bernama Gili Cino ditandai dengan gubuk kayu yang berada pada tanah datar, tempat ini bisa juga dimanfaatkan untuk beristitahat sejenak.
Dari pos pertama dilanjutkan lagi menuju ke pos pendakian kedua. Kali ini jalan yang di lewati lebih menantang dari jalan sebelumnya. Di area yang dikenal dengan Watu Gambir setelahnya akan dilewati beberapa sumber air dari pipa yang dipasang. Di beberapa titik pipa tersebut mengeluarkan air yang mengalir menggenangi jalan sehingga keadaan jalan menjadi lebih licin. Untuk itu patut ekstra hari-hari ketika melewati jalur ini. Setelah melewati mata air, nantinya akan ditemui pos ke II yaitu Watu Wayang.
Track Gunung Andong Di dominasi Pepohonan Pinus |
Trek pendakian dari pos kedua menuju ke puncak cukup panjang, terdapat jalan yang membelah yaitu jalan menuju puncak makam di jalur sebelah kiri dan puncak jiwa berada di jalur sebelah kanan, karena semakin gelap dan minim cahaya Kami hampir salah mengambil jalur. Sampai kemudian coba menelaah jejak sepatu yang terlihat di tanah Kami mengambil jalur Kanan ke arah Ground Camp. Jarak yang harus kami tempuh masih cukup lumayan, dan hujan membasahi Kami. Segala yang Kami kenakan sempurna kuyup, dan membuat langkah semakin terasa berat.
Ketika hendak sampai di puncak jiwa, area yang biasa di gunakan untuk area camp. Beberapa pendaki yang sudah di atas menyadari keberadaan Kami. Mereka segera membantu memberi penerangan dari atas. Setibanya Kami ber empat di puncak Jiwa, Kami segera di bawa berteduh dari angin yang berhembus sangat kencang serta hujan yang terus mengguyur.
Baca juga : Cerita Perjalanan Ke Gunung Slamet
Para pendaki yang di dominasi kaum laki-laki itu membantu mendirikan tenda Kami sehingga Kami bisa berteduh dan beristirahat. Walau malam itu sempat di selimuti rasa khawatir karena angin terus bertiup tak terkendali dan tenda terus terasa bergerak, mungkin karena saking lelahnya Kami pun sempat terlelap.
Para pendaki yang di dominasi kaum laki-laki itu membantu mendirikan tenda Kami sehingga Kami bisa berteduh dan beristirahat. Walau malam itu sempat di selimuti rasa khawatir karena angin terus bertiup tak terkendali dan tenda terus terasa bergerak, mungkin karena saking lelahnya Kami pun sempat terlelap.
Paginya langit kembali senyum cerah tanpa golden sunrise pasca hujan semalam. Hampir-hampir merasa kecewa, karena kabut menyelimuti. Tetapi berarak perlahan kabut pun pergi. Senangnya bisa melihat pemandangan suasana gunung andong dari puncak Jiwa. Beruntungnya saat Kami mendaki suasana gunung Andong tak sepadat biasanya.
Kontur Gunung Andong Ibarat Punggung Sapi |
Gunung Andong mempunyai ketinggian sekitar sekitar 1.726 diatas permukaan laut. Meski ketinggiannya tak seberapa, gunung ini memiliki pemandangan yang tak kalah memukau. Deretan pegunungan seperti Gunung Merbabu, Merapi, Sindoro, Sumbing, dan Telomoyo terlihat gagah dan memanjakan mata, sungguh sebuah panorama keindahan yang tiada terbantahkan.
Sering dijadikan tempat wisata favorite untuk pendakian bahkan terbilang cukup ramah bagi pendaki pemula lantaran tracknya terbilang cukup bersahabat. Untuk keindahan yang ditawarkannya tak kalah dengan gunung-gunung diatas ketinggian 3000 mdpl. Ya..Kami mungkin melewatkan golden sunrise dan sunset yang menjadi pemburuan para pendaki di Gunung Andong. Tapi perjalanan ini mengukir cerita manis bagi Kami empat bersaudara yang kelak akan selalu terkenang, sebab sebuah perjalanan mengajarkan Kami untuk saling membantu, menguatkan tak ubahnya kisah kehidupan.
Pemandangan dari Puncak Andong |
Setiap melakukan perjalanan sering kali Saya mendapat pertanyaan, budget yang dikeluarkan berapa ? Sebenarnya untuk hal ini cukup relatif, senyamannya saja sebenarnya. Sekreatif mungkin menekan biaya, dengan meminimalisir pengeluaran yang tidak diperlukan. Oleh sebab itu, moda transportasi juga menjadi pertimbangan. Kereta api menjadi andalan Saya banget untuk menelusuri berbagai tempat selama itu masih di kawasan lintas jawa karena harga yang cukup terjangkau dan suasananya pun sudah terbilang nyaman saat ini.
Sedikit rahasia, Saya biasanya sebelum melakukan pemesanan selalu mencari promo dahulu melalui aplikasi travel seperti pegipegi, tanpa ribet, tidak perlu antri sangat fleksibel karena bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun. Potongan pembayaran dan diskon yang ditawarkan. Kemudahan lain yang ditawarkan yakni dengan menghadirkan beragam cara untuk mempermudah pembayaran, mulai dari transfer antarbank hingga kartu kredit. Disamping itu pelanggan juga dapat mengetahui jumlah kursi tersedia serta dapat memilih posisi kursi dan gerbong yang diinginkan lewat pegipegi.
Aplikasi PegiPegi |
Kangen deh saya pengen naik gunung lagi. Bisa bolak-balik atau harus camping di sana?
BalasHapusAda yg tektok, tapi Kami camping Mba :)
HapusSeru banget.
BalasHapusAku jadi kangen naik gunung habis baca artikel ini.
Yuhuuu...hayuu naik gunung lagi ka'
HapusMenikmati sunrise dari ketinggian ^_^
Aih..senangnya bisa mendaki bersama keluarga ya.. Dan saya pun turut bahagia membaca sesama pendaki saling bantu membantu.. Salut...
BalasHapusDream destinasi Kami mba ;)
HapusItulah yg saya suka dari pendaki yg beneran. Solidaritasnya tinggi
Mba, Andong kayanya aman buat bawa anak-anak tracking ya?
BalasHapusKu jadi ingin coba. :)
Cukup aman sih mba. Saya sempet ketemu juga dengan keluarga muda yg bawa anaknya sekitaran 4 tahunan
HapusSekarang udah ngga pernah naek gunung lagi, padahal dulu jalan sma & kuliah masih sering... dah ngga kuat sekarang maah hahahah apalagi kalau harus gendong anak, kemaren ke bromo naek tangga sambil gendong anak aja ngosngosan to the max! pencapaian banget deh hahahha :D
BalasHapusUsia memang ga bisa bohong ya. Saya pun sekarang2 ini mulai kewalahan. Tapi yg lebih penting dari itu udh pernah merasakannya :)
HapusIya kereta aman dan nyaman ya buat wisata keluarga
BalasHapusTapi tetap harus dgn persiapan ekstra mba
HapusDuuh baca ini jadi kangen angkat ransel naik gunung lagi
BalasHapusMaih kuat gak ya kira-kira. Sekarang udah banyak manjanya, dikit-dikit muter/injak gas
Kudu latihan dulu kalau mau kembali jelajah gunung
Hahaha...iya kalau pingin naik gunung saya juga baru rajin jogingnya :D
HapusWiks, asyik bgt bisa traveling bareng PegiPegi
BalasHapus--bukanbocahbiasa(dot)com--
Iya mba, banyak promonya
HapusMasih seneng Naik gunung ya, sedih nih sepertinya aku pensiun �� secara sudah merasa tubuh enggak terlalu kuat, kecuali naik gunung tapi barang2 dibawa Porter ��
BalasHapusItu pun dengan kepayahan yg amat sangat. Pingin gantung carier juga. Tp kadang rindu ketinggian setelah jatuh cinta lihat samudera awan
HapusAlhamdulillah ya sudah sampai Andong, senangnya pasti merasakan puas banget akhirnya sampai di puncak.
BalasHapusAku sekarang kalau ke tempat dingin, tubuh sering nolak.
Alhamdulillah. Iya Happy banget, pasti ga sia2 lha. Rasa lelah terbayarkan
Hapusbahagianya yang niak gunung, aku belum pernah lho naik gunung. kalau naik kuat ga ya
BalasHapusCoba sekali2 ga ada salahnya mba :)
HapusJika org lain, Mba Zefy pun pasti bisa
Saya belum pernah mendaki gunung, ingin coba deh
BalasHapusTak kan lari gunung di kejar, hayuu mba susun itenirary
HapusSenengnya masih kuat buat mendaki , saya sdh ga sanggup deh jadi kalau kngunung cr jln yg aman yg kendaraan bisa sampai k tujuan hihihi
BalasHapusHuahahahah...
HapusIya sih enak y..klo ada kendaraan yg bisa nganter sampe puncak gunung
Asik banget daki gunung sama adik. Aku sampai saat ini masih belum berani daki gunung. Masih khawatir tahu-tahu sesak napas dan nyusahin orang.
BalasHapusOh..mba Dian punya Asma Kah ??
HapusPernah juga tuh waktu seteam ada yg punya asma, selalu prepare obatnya sih. Alhamdulillah lancar
hebat banget sih kamu, naik naik ke puncak gunung gitu kuaaat.
BalasHapusseru yaa liburan bersama keluarga.
Masih banyak mba yg jauh lebih hebat, ini cuma satu cara saya utk menikmati kebesaran Allah ^_^
HapusKangen banget naik gunung, bawa Cartier, pakai boots, nyeduh kopi, tidur di sleeping bag, ahh semua aktivitas di gunung pokoknya
BalasHapusKeren mbak..cewek suka naik gunung..saya nggak pernah sekalipun.
BalasHapusBtw, sya sering booking via pegi2 juga
Saya naik gunung masih bisa kehitung jari berapa kali... Banyak review dan ajakan untuk naik ke gunung ini. tapi belum ada jodoh.. semoga suatu saat terlaksana
BalasHapusMeski capek dan ada hujannya. Kalo jalan kayak gitu. Liat pemandangan yang oke banget, menakjubkan. Btw itu emang kayak punggung sapi ya
BalasHapuswah menarik juga nih ke gunung Andong, semoga nanti bisa main ke gunung ini
BalasHapus