Tanggal 14 November diperingati sebagai Hari Diabetes Dunia. Setiap tahunnya, tema yang diangkat berbeda-beda, untuk tahun ini adalah Lindungi Keluarga dari Diabetes.
Tema tersebut membawa pesan untuk meningkatkan peran dan kepedulian keluarga dalam pencegahan dan edukasi diabetes serta dukungan terhadap anggota keluarga penyandang Diabetes, memberikan pemahaman lebih mendalam dalam pengelolaan, perawatan, pencegahan, dan pendidikan diabetes.
Dukungan tersebut penting mengingat bahwa prevalensi diabetes di Indonesia terus meningkat. Hasil Riskesdas tahun 2013 dan 2018 menunjukkan bahwa prevalensi penyakit Diabetes Melitus di Indonesia meningkat dari 6,9% menjadi 8,5 %.
Salah satu faktor penyebab tingginya angka diabetes di Indonesia adalah masih kurangnya edukasi mengenai kondisi ini. Hal ini terlihat dari banyaknya pasien diabetes yang terlambat didiagnosis karena mereka tidak mengetahui gejala dan bagaimana mengelola kondisi tersebut.
Sebagai bentuk langkah edukasi bersamaan dengan Hari Diabetes Sedunia, Kemenkes RI menyelenggarakan temu blogger di Aula Siwabessy, Kementerian Kesehatan, Jakarta pada tanggal 15 November 2019. Dihadiri oleh para undangan dengan narasumber pembicara yang pakar dalam bidangnya.
Sambutan pertama disampaikan oleh Dr. Cut Putri Arianie selaku Direktur P2PTM Kemenkes RI. "Diabetes sering disebut mother of all the diseases dan menjadi penyebab munculnya berbagai penyakit komplikasi yang berdampak pada menurunnya kualitas hidup para pengidapnya." Tutur Dr. Cut Putri Arianie.
Diabetes merupakan suatu penyakit dimana kadar glukosa di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup. Ada beberapa faktor risiko penyakit diabetes ini diantaranya merokok, kurang aktivitas fisik, pola makan ngak sehat, obesitas, tekanan darah tinggi, dan gula darah tinggi.
Langkah penting pertama dalam pengelolaan diabetes adalah menentukan kadar gula darah yang ingin dicapai. Tujuan dari pengelolaan gula darah untuk mencegah komplikasi lanjutan seperti gangguan jantung, stroke, ginjal, kaki diabetes, gangguan mata,
Bisa dikatakan Diabetes merupakan penyakit yang melekat seumur hidup, namun bukan berarti tidak bisa dikelola. Adapun langkah yang bisa dilakukan yakni dengan pengendalian pola makan dan melakukan aktifitas fisik secara tepat. Menjaga kadar gula darah, tekanan darah dan kadar lemak darah dalam kondisi senormal mungkin.
Yang cukup memprihatinkan kini semakin banyak ditemukan penyakit diabetes yang mengancam anak-anak. Angka penderitanya makin meningkat. Menurut Prof. dr. Jose RL Batubara, PhD, SpA (K) Divisi Endokrinologi Anak, FKUI - RSCM, bahwa kasus Diabetes Melitus tipe 1 saja yang di derita usia anak meningkat jumlahnya 3-5% pertahun, dan jumlah kasus di dunia tiap tahunnya ada 70ribu kasus.
Pada umumnya Diabetes Melitus dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu DM tipe-1 disebabkan oleh pankreas yang tidak memproduksi cukup insulin dan DM tipe-2 disebabkan oleh gangguan kerja insulin yang juga dapat disertai kerusakan pada sel pankreas.
Terdapat dua jenis gejala diabetes, yaitu gejala klasik yang bisa dikenali lewat frekuensi kencing yang tinggi, sering kehausan, serta jumlah konsumsi makanan yang banyak, namun berat badan menurun. Sementara yang lainnya gejala komplikasinya terdiri dari kesemutan, luka yang sulit sembuh, bahkan terjadi gangguan penglihatan.
dr. Fatimah Eliana Taufik, Sp.PD, KEMD merupakan Dokter Penyakit Dalam Konsultan Endokrinologi dalam tema Perspective Promotive dan Preventive di tingkat individu dan keluarga dalam upaya mencegah diabetes mengatakan "Gaya hidup masyarakat modern yang serba praktis menjadikan kurangnya aktifitas fisik. Hal ini membuat prevalensi penyakit tidak menular (PTM) naik dimana salah satu di antaranya adalah Diabetes Melitus (DM) yang juga menjadi satu penyebab utama kematian di Indonesia."
enderita diabetes bukan lagi urusan individual melainkan sudah menjadi urusan keluarga. Oleh karenanya sangat dibutuhkan dukungan misalnya dalam hal mengontrol gula darah. Dengan pengaturan jumlah kalori yang dikonsumsi disesuaikan dengan tinggi badan, berat badan, jenis aktivitas, dan umur.
Dukungan keluarga tentu sangat berguns dimans bisa untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi yang dibutuhkan sehari-hari. Disamping itu keluarga juga harus menyediakan makanan mencakup karbohidrat, protein, lemak, serta buah-buahan dan sayuran serta memperhatikan jadwal makan.
Menyambung dari penjelasan narasumber sebelumnya, Hadir Suharyati, SKM, MKM, RD - PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia). Bagi penderita diabetes hal yang terpenting untuk menjaga penyakit diabetes adalah dengan memperhatikan asupan gizi dan jumlah porsi makanan yang takarannya pas.
Untuk karbohidrat, porsi yang dianjurkan adalah 45-65% dari total kalori, atau minimal 130 gram per hari. Pilihlah sumber karbohidrat kompleks yang berserat tinggi, seperti kentang, sayuran, buah, gandum, jagung, dan kacang-kacangan.
Porsi asupan lemak yang dianjurkan adalah 20-25% dari total kalori. Pilih bahan makanan yang mengandung lemak baik, misalnya ikan atau lemak dari tumbuhan, serta hindari lemak jenuh yang banyak terdapat pada gorengan.
Jumlah asupan serat yang dianjurkan adalah 14 gram per 1000 kalori, atau minimal 5 porsi sayur dan buah. Sedangkan untuk protein, dianjurkan 10-20% dari total kalori. Pilihlah sumber protein yang baik, seperti ikan, telur, ayam tanpa kulit, daging sapi tanpa lemak, tahu, tempe, kacang-kacangan, dan produk susu rendah lemak.
Setelah pemenuhan gizi bagi oenderita Diabetes, perlu juga diperhatikan bahwa melakukan aktivitas fisik atau berolahraga adalah hal yang sangat penting sebab bisa menjadi salah satu solusi untuk mengendalikan kadar gula dalam tubuh.
dr. Michael Triangto , Sp. KO - Dokter Spesialis Kedokteran Olah Raga memaparkan "Tidak semua jenis olahragadapat dilakukan oleh pasien diabetes. Hal ini dikarenakan beberapa gerakan justru akan memperburuk kondisi pasien dengan komplikasi."
Olahraga yang tidak disarankan adalah anaerobik atau aktivitas fisik yang tergolong berat. Beberapa contoh aktivitas ini ialah angkat beban, lompat tali, dan push up. Hal ini lantaran aktivitas tersebut dapat menciptakan oksidatif stres pada tubuh. Kondisi ini akan berpengaruh pada kenaikan kadar gula darah dan akhirnya bisa memperburuk komplikasi yang telah sebelumnya diderita.
Adapun olahraga yang disarankan adalah kebalikannya, yakni aerobik yang ditenggarai bisa mengendalikan kadar gula dalam darah. Contoh dari aktivitas fisik ini adalah berjalan kaki dan jogging.
Aplikasikan gaya hidup sehat di tengah keluarga agar terhindar dari diabetes. Selain itu, terapkan CERDIK (Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat dengan kalori seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres) yang selalu di gaungkan Kemenkes RI demi kehidupan sehat dan bahagia.
Nah, paling kasihan kalau anak-anak terkena diabetes ya, Mbak. Misalnya karena menghisap asap rokok dari si perokok. makanya perlu sekali acara-acara seperti ini, agar kampanye bahayanya diabetes bisa tersebar luas ke masayarat
BalasHapusAku kebetulan ibu bapak pnya garis keturunan diabetes. Jadi sejak dulu aki memang jaga banget makan dan rutin olahraga.
BalasHapusYaampun ngeri yaa kak, ternyata Diabetes itu bisa menyerang siapa aja :(
BalasHapusKita musti atur pola makan dan olahraga yang cukup yaa kak. Terima kasih sharingnya kak :)
Kalau saya pribadi, peduli banget dengan diabetes. Soalnya alm papah mertua juga kena penyakit ini. Makanya kami lebih waspada lagi
BalasHapusIbu juga kena diabetes. Kalau ga minum obat sekali kakinya langsung bengkak. Makanya dijaga banget jangan sampe ada luka
BalasHapusSetelah ikut seminar ini, aku jadi makin aware sama asupan makanan anak2ku. Sedih banget begitu tahu bahwa anak diabetes musti pakai insulin seumur hidupya :(
BalasHapusAku baru tahu kalau diabetes bisa menyerang segala usia. Kirain usia dewasa aja. Memang kita harus jaga diri mulai dari makanan ya
BalasHapusPerlu banget sih sharing soal makan yang benar bagi pengidap diabetes. Soalnya banyak juga yg ga Tau, diabetes nya Makin parah
BalasHapusDiabetes ini dikatakan melekat seumur hidup karena agak susah juga ya untuk terhindar terlebih lagi bila memiliki riwayat keluarga yang mengidap hal serupa. Namun harus SemangatCiee untuk mencegahnya
BalasHapusJujur aku baru tahu tanggal 14 November itu hari diabetes..
BalasHapusDan betul sih memprihatikan kalau diabetes juga bisa mengancam ana-anak. Aku juga kadang suka kesel sama orang yang ngeroko gak tau tempat :(
Tulisannya menjadi reminder bagi saya untuk lebih rajin berolahraga dan mengkonsumsi makanan yang sehat.
BalasHapusIya nih, diabetes menjadi perhatian khusus bukan hanya bagi penderita tetapi bagi keluarga. Alhamdulillah baca ini sebagai peningat diri untuk olahraga
BalasHapuskebetulan keluarga suami, bapak mertua terkena diabetes, PR bsar aku banget nih buat tetap menjaga kehidupan yang sehat dan bebas dari diabetes
BalasHapusMemang harus banyak makan serat untuk hindari diabetes
BalasHapusDiabetes menjadi penyakit yang paling nakutin nih. Suka ngeri sendiri, mengingat teman ada yang kena diabetes juga.
BalasHapusKontrol diri dari dula darah pada para penferita DM, memang dengan rajin cek kadar gula darah dan menentukan kadar gula darah yg diinginkan.
BalasHapusArtikelnya komplit banget mb, jd paham do n doesn't awal langkah untuk menghindari DM ini.