Melipir sejenak mencari suasana yang menyejukan dan merefresh dari segala penat. Ini perjalanan yang cukup lama sebenarnya, dan Aku baru ingat belum berbagi kisahnya.
Bersama dengan teman komunitas, Kami sepakat bertemu di Stasiun Bogor untuk kemudian berangkat bersama ke tempat tujuan. Aku agak lupa berapa orang yang berangkat saat itu, tapi yang pasti satu angkot terisi penuh dengan sopir tentunya.
Tujuan Kami adalah beberapa curug di kawasan Leuwiliang, Bogor. Angkot yang Kami sewa ada kemungkinan mengantar ke tempat tujuan kurang lebih 2 jam. Akses ke Curug Cikoneng memang agak sulit jika tidak menggunakan kendaraan pribadi karena belum ada angkutan umum
Curug Cikoneng
Menjelang sampai rute jalan mulai berkelok-kelok dengan pemandangan pesawahan dan perbukitan di kejauhan. Memasuki Kampung Cikoneng, tepatnya di sebuah pertigaan, ada papan petujuk jalan menuju Curug Cikoneng. Karena bertepatan masuknya waktu shalat Zuhur, Kami Pun memutuskan untuk sholat dahulu dan makan mie instan di sebuah rumah yang menjual beberapa kudapan.
Memulai kembali perjalanan, rutenya melewati perumahan warga dengan jalanan yang sempit. Tracknya cukup mudah, tak menguras tenaga terlalu berlebih Curug Cikoneng yang memiliki 2 tingkatan itu sudah terlihat. Kondisinya cukup ramai saat itu, terlihat banyak yang berenang di kolamnya
Di sekitarnya pun sudah lengkap fasilitasnya mulai dari saung, tempat duduk di pinggiran curugnya, toilet, warung makanan dan lain-lain. Tak lama singgah akhirnya Kami memutuskan untuk beralih ke Curug berikutnya.
Curug Sawer
Menyusuri jalan setapak dan melewati jembatan bambu, pesawahan, serta sungai yang berkelok-terasa sekali suasana tenang serta asrinya alam sekitar. Setibanya di Curug Sawer suasana sejuk dari aliran airnya begitu menyejukan.
Masih dalam satu kawasan Curug Cikoneng, ditenggarai Curug Sawer ini memiliki ketinggian kurang lebih 20 meter dan tidak memiliki kolam penampungan, hanya terdapat bebatuan besar dan kecil. Kondisi airnya terbilang masih sangat jernih dan dingin. Airnya berasal dari aliran sungai Ciseuseupan.
Kondisi di area Curug Sawer tak terlalu ramai kala itu, Kami pun menikmati dengan bermain air, berfoto dan saling bercengkrama. Sebagian dari Kami ada yang berlanjut ke Curug atasnya tapi karena konturnya terlihat curam sebagian besar hanya para laki-laki saja yang mengeksplore.
Curug Lontar
Tak memakan waktu lama Kami segera bergegas menuju Curug berikutnya, meskipun masih masuk dalam Kecamatan Leuwiliang tapi letaknya berbeda dari 2 curug sebelumnya. Kami tiba sudah sangat sore sebenarnya, jadi pihak warga setempat yang Kami jumpai menganjurkan mesti bergegas naik dan meninggalkan area Curug Lontar.
Iya, untuk menuju Curug Lontar, Kami mesti menuruni anak tangga berbatu dan tanah. Setibanya di area, Kami begitu exicted. Bagus banget bisa dikatakan ini adalah salah satu tempat Indah yang tersembunyi.
Curug Lontar terletak di Desa Kracak, , Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Air terjun ini merupakan bagian dari sungai Cianten yang berasal dari pegunungan Halimun – Salak. Wisata alam dengan tinggi sekitar 35 meter tersebut memiliki debit air yang cukup deras.
Keunikan lain dari Curug Lontar yakni memiliki kolam berwarna tosca, sekiranya kurang lebih memiliki luas sekitar 7.000 meter persegi dengan kedalaman hingga puluhan meter. Oleh sebab itu pengunjung dilarang berenang atau bermain di kolam tersebut. Pasalnya, aliran air tersebut sangat berbahaya terlebih saat musim penghujan. Menurut warga sekitar, banjir bandang sering datang tiba-tiba. Dan aliran tersebut dapat membahayakan.
Suasana di sekitar Curug lontar sangat indah, mulai dari pepohonan yang rimbun, dan bebatuan yang mengelilinginya.
Bogor dikenal dengan surganya wisata air terjun atau dalam bahasa Sunda disebut Curug. Hal ini lantaran topografi wilayah ini sebagian besar berupa dataran tinggi pegunungan. Hingga tak mengherankan jika banyak yang menjuluki Bogor sebagai Surga 1000 curug, karena saking banyaknya destinasi air terjun yang mengelilingi wilayah ini.
Untuk melihat perjalanan Kami dengan media visual dan mendetail, bisa klik tautan video berikut :
Duh padahal curug lontar cakep ya. Sayang ga boleh berenang. Kalau ga ada larangan penduduk pasti auto berenang. Cuman Kita harus pedomani orang setempat karena mereka yg paham medan
BalasHapusAsik juga nih kak destinasinya deket dari Jakarta, cocok buat trip-trip weekend. Sekali jalan bisa ke tiga curug sekaligus lagi.
BalasHapusLokasi ke curugnya emang cukup menantang ya, Mak. Pernah mau ke sana.eh di perjalanan ujan akhirnya ga jadi karena takut juga. Ujannya deres banget soalnya. Sempet diwanti-wanti sama driver karena takut ada apa-apa kalo dipaksa
BalasHapuswah apstinay seger di sana, suaar gemericik air
BalasHapusDuuh..curugnya cakep2 wuy..apalagi yg Curug Lontar ya. Suka dg pemandangan curug2 begini, tapi suka sedih dg perjuangan ke sananya..haha..*anaknyacemenemang..
BalasHapusView di Curug Lontar bagus, Mbak. Saya paling suka yang di sini fotonya. Rasanya adem ya kalau mengunjungi air terjun kayak gini. Mendengarkan suara gemericik air sambil lihat view sekitarnya yang asri bikin tambah adem juga
BalasHapusWah ternyata ada banyak curug ya kak di daerah Lewiliang Bogor yaa teh? Ini kalo fotonya lebih banyak dan diperbesar pasti kece banget teh hehe.
BalasHapusWah saya baru tau kalo Bogor terkenal dengan curugnya. Banyak banget ya brati curug di Bogor. Dan saya juga ikut senang liat air curug Lontar dengan warnanya yg tosca.mata langsung segar.
BalasHapusAku jaraaang deh main2 ke curug...kayaknya capek hahaha. Tapi pas baca tulisan mbak Siti ini aku jadi tertarik kpn2 mau ah..soalnya 3 curug bisa langsung dikunjungi krn letaknya lumayan berdekatan ya.
BalasHapusSaya paling penasaran sama curug lontar karena airnya berwarna tosca. Kayaknya memang bagusnya ke sana saat siang hari. Supaya warnanya semakin terlihat indah, ya
BalasHapusBogor memang surganya curug! Apalagi yang namanya Curug Lontar itu. Kolamnya yang berwarna hijau toska tampak sangat indah dan menyegarkan! Dari ketiga curug itu, paling suka sama yang mana mbak?
BalasHapusSaya nonton videonya sampai selesai. Susah juga membedakan air terjun satu dengan air terjun lainnya, karena semua air terjun nampak sama saja. :)
BalasHapusAsiknya main ke air terjun. Aku lihat gambar air terjunnya kok jadi pengen mandi yaaa
BalasHapusWah cakep, aku tuh jarang main ke Curug haha karena parno medannya aka jalan kaki dulu, apalagi musim hujan takut banjir ya..curugnya cantik pisan...
BalasHapusWah kayaknya segar ya kalau mandi disana.
BalasHapusWeeew, udah lama aku penasaran sama curug ini. Harus sempetin mumpung masih clear ya kak 😂
BalasHapus