Ginjal merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia. Perannya cukup besar dalam menyaring darah yang mengalir dari seluruh tubuh,mengendalikan tekanan darah, menyerap nutrisi, maupun menjaga keseimbangan kadar air dalam tubuh. Oleh sebab itu kesehatan ginjal harus selalu dijaga agar tidak mengalami kerusakan, yang akibatnya bisa mengalami penurunan fungsi ginjal dan dapat menimbulkan beragam masalah hingga komplikasi.
Akan tetapi kerap kali gejala gangguan ginjal tak disadari sehingga menyebabkan banyak orang lengah karena merasa baik-baik saja. Untuk mendiagnosis penyakit ginjal oleh karenanya perlu dilakukan pemeriksaan darah, USG, dan biopsi.
Setiap tahun, tepatnya pada hari Kamis kedua di bulan Maret, diperingati sebagai Hari Ginjal Sedunia. Di 2020 ini jatuh pada 12 Maret. adanya Hari Ginjal Sedunia. Adapun tujuannya dimaksudkan untuk menyuarakan pentingnya menjaga kesehatan organ ginjal yang ada pada tubuh.
Dalam rangka memperingati Hari Ginjal Sedunia pada Kamis 12 Maret 2020 Kemenkes RI melalui Direktorat Pencegahan Penyakit Tidak menular menggelar temu media dan blogger. Hari Ginjal Sedunia atau World Kidney Day mengangkat tema nasional bertajuk "Ginjal Sehat untuk Semua di Mana Saja". Dimana fokusnya menyoroti pencegahan, deteksi dini, dan pemerataan akses pelayanan demi mencegah penyakit ginjal kronis.
dr. Pringgodigdo Nugroho, Sp.PD-KGH, anggota Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) mengungkapkan "Data global tahun 2019 menunjukkan 1 dari 3 orang di populasi umum memiliki risiko untuk mengalami Penyakit Ginjal Kronis. ditandai dengan kerusakan ginjal atau gangguan fungsi ginjal yang berjalan lebih dari 3 bulan."
Penyakit ginjal kronis bersifat progresif, dimana bila tidak dilaksanakan secara optimal akan berujung pada penyakit ginjal tahap akhir atau gagal ginjal. Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang untuk terkena gagal ginjal misalnya disebabkan oleh radang ginjal, diabetes, dan hipertensi (mengganggu pembuluh darah pada area ginjal, sehingga terjadi penurunan fungsi ginjal).
Oleh sebab itu dalam pengobatannya, setiap faktor risiko harus diobati juga. Ada sejumlah pengobatan atau theraphy yang umum dilakukan oleh penderita gagal ginjal :
- Modifikasi Gaya Hidup
Sebagaimana yang selalu di gaungkan Kemenkes yakni dengan menerapkan implementasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
-Terapi dengan obat-obatan
tahap awal yang masih bisa menggunakan obat dari dokter
- Dialisis (Cuci Darah)
Prosedur medis ini bertujuan untuk menggantikan fungsi ginjal. Selama prosesnya darah akan dialirkan oleh mesin dari dalam tubuh pasien melalui saluran steril dan melewati membran dialisis khusus.
- Transplantasi Ginjal
pencangkokan ginjal melalui prosedur bedah yang dilakukan untuk mengganti organ ginjal, akan tetapi hal ini tergantung kecocokan antara penerima dan pendonor ginjal.
Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2TM) Kemenkes RI, dr. Cut Putri Arianie, M.H.Kes mengatakan bahwa gagal ginjal merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menyebabkan penderitanya kehilangan hari produktif.
"Gagal ginjal masih menempati urutan tertinggi dalam daftar penyakit tidak menular berbahaya yang paling sering dialami masyarakat Indonesia. Pada saat ini diperkirakan 10 persen dari penduduk dunia terkena Penyakit Ginjal Kronis, akan tetapi 9 dari 10 orang tidak menyadari. Ini disebabkan karena gangguan fungsi sudah sangat menurun." dr Cut memaparkan.
Kendati penyakit ginjal tak mudah di deteksi, namun jika telah mengalami gejala sebagai berikut ada baiknya segera melakukan konsultasi ke dokter :
Untuk mencegah penyakit ginjal sebenarnya dapat dilakukan sejak dini melalui perubahan perilaku hidup sehat seperti pola makan sehat, aktivitas fisik, dan mengurangi konsumsi garam dan alkohol. Penuhi juga asupan cairan sebanyak 1,5-2 liter air per hari sebab cairan akan berfungsi untuk membersihkan sodium, urea, dan racun dalam tubuh.
Ditambahkan dr. Cut Putri Arianie pun menyarankan agar masyarakat melakukan deteksi dini secara berkala misalnya melalui screening kesehatan. Apabila sudah mengalami penyakit ginjal, pengobatan sebaiknya dilakukan secara menyeluruh. Atau deteksi dini penyakit ginjal bisa dilakukan secara mandiri seperti cek lingkar perut, cek tekanan darah, jika tidak bisa maka segera lakukan pengecekan di fasyankes terdekat.
Jangan lupa menjalankan upaya promotif preventif melalui perilaku CERDIK yang merupakan kepanjangan dari :
1. Cek kesehatan secara berkala
2. Enyahkan asap rokok
3. Rajin aktivitas fisik
4. Diet sehat dengan kalori seimbang
5. Istirahat cukup
6. Kelola stress.
Bangun kebiasaan-kebiasaan baru untuk menjaga ginjal tetap sehat dan berfungsi normal. Cegah penyakit ginjal dengan beberapa hal sederhana. Terlebih bagi yang memiliki risiko mengalami penyakit ginjal terapkanlah pola hidup sehat dan rutin check up secara berkala.
Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2TM) Kemenkes RI, dr. Cut Putri Arianie, M.H.Kes mengatakan bahwa gagal ginjal merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menyebabkan penderitanya kehilangan hari produktif.
"Gagal ginjal masih menempati urutan tertinggi dalam daftar penyakit tidak menular berbahaya yang paling sering dialami masyarakat Indonesia. Pada saat ini diperkirakan 10 persen dari penduduk dunia terkena Penyakit Ginjal Kronis, akan tetapi 9 dari 10 orang tidak menyadari. Ini disebabkan karena gangguan fungsi sudah sangat menurun." dr Cut memaparkan.
Kendati penyakit ginjal tak mudah di deteksi, namun jika telah mengalami gejala sebagai berikut ada baiknya segera melakukan konsultasi ke dokter :
- Tekanan darah tinggi
- Perubahan frekuensi dan jumlah buang air kecil dalam sehari
- Adanya darah dalam urin
- Lemah serta sulit tidur
- Kehilangan nafsu makan
- Sakit kepala
- Tidak dapat berkonsentrasi
- Gatal
- Sesak
- Mual dan muntah
- Bengkak terutama pada kaki dan pergelangan kaki
Untuk mencegah penyakit ginjal sebenarnya dapat dilakukan sejak dini melalui perubahan perilaku hidup sehat seperti pola makan sehat, aktivitas fisik, dan mengurangi konsumsi garam dan alkohol. Penuhi juga asupan cairan sebanyak 1,5-2 liter air per hari sebab cairan akan berfungsi untuk membersihkan sodium, urea, dan racun dalam tubuh.
Ditambahkan dr. Cut Putri Arianie pun menyarankan agar masyarakat melakukan deteksi dini secara berkala misalnya melalui screening kesehatan. Apabila sudah mengalami penyakit ginjal, pengobatan sebaiknya dilakukan secara menyeluruh. Atau deteksi dini penyakit ginjal bisa dilakukan secara mandiri seperti cek lingkar perut, cek tekanan darah, jika tidak bisa maka segera lakukan pengecekan di fasyankes terdekat.
Jangan lupa menjalankan upaya promotif preventif melalui perilaku CERDIK yang merupakan kepanjangan dari :
1. Cek kesehatan secara berkala
2. Enyahkan asap rokok
3. Rajin aktivitas fisik
4. Diet sehat dengan kalori seimbang
5. Istirahat cukup
6. Kelola stress.
Hari Ginjal Sedunia 2020 (Doc.Pri) |
wah baru tahu ada hari ginjal sedunia..
BalasHapusakutuh paling sering lupa minum air putih. Kalau sudah di depan laptop, jangankan makan, minum air putih aja lupa
BalasHapusNgeri sama kesehatan ginjal sendiri mbak. Tapi saya mencegah dengan kemana2 bawa botol minum..
BalasHapusGinjal itu salah satu organ dalam yang emang wajib banget dipelihara kesehatannya yaaa, waiib banget minum air sesuai dengan yang dianjurkan
BalasHapusGejalanya macam-macam ya mba, malah ada yg kesannya sepele. Harus menjaga pola makan dan hidup nih agar kesehatan organ tubuh terjaga
BalasHapusMaterinya menarik Sit. Terima kasih ya sudah berbagi informasi. Saya baru tau untuk mendeteksi ginjal salah satunya melalui USG. Saya kira USG untuk orang hamil aja, haha
BalasHapusSampai hari ini saya belum melakukan praktek CERDAS selain nomer 5. Bisa dibilang istirahat saya sudah terlalu cukup, malah-malah kelebihan 😁
Ginjal ini memang salah satu bagian tubuh yang harus diperhatikan, hidup sehat memang jadi kunci biar kita terhindar dari berbagai penyakit termasuk penyakit ginjal ini. Ternyata kebanyakan tidak menyadari ya sudah kena penyakit ini karena agak sulit dideteksi sejak dini, tapi setelah baca gejala di atas kayaknya perlu kukabarin ke keluarga dan teman-teman biar tidak terlambat dan mencegah tentu lebih baik daripada mengobati
BalasHapusEmang bener nih mecegah dari pada mengobati, nggak kebayang kenal gagal ginjal, dapat cerita kalau sekali cuci darah biayanya nggak murah, dan nggak cuma butuh sekali cuci darah. Huhu.. tapi saya masih belum praktik CERDAS 😂
BalasHapusNaudzubillah jauh-jauh deh penyakit ginjal dan penyakit dalam lainnya. Hal termudah yang bisa aku lakukan saat ini supaya ginjal sehat ya minum air putih yang cukup
BalasHapusJaga kesehatan ginjal jangan sampai rusak, cuci darah biaya mahal.
BalasHapusAyo deh minum air putih . Air yang berwarna menyingkir deh sono
penting banget untuk jaga kesehatan ginjal karena disitu proses filtrasi dan juga kalo kita sampai kekurangan asupan mineral dari air mineral itu dampak besar untuk proses aktivitas ginjal kita ya
BalasHapusBanyak minum air putih dan menjaga berat badan ya mbak, insyaallah jd self reminder deh ini buat saya, biar lebih perhatian ama ginjal. Tfs Mbak
BalasHapusDuuh ngeri juga ya klo udah sampai kena gangguan ginjal gini. Yuk sayangi tubuh dan jaga perilaku sehat agar semua organ tubuh kita dalam kondisi bagus hingga tua nanti.
BalasHapusAku udah kena nih kak kristal kristal ginjal. Kalau Jumat lumayan sakit. Tapi bande banget kalau suruh minum air putih. Ah mulai sekarang mesti rajin yah. Thanks infonya kak
BalasHapusAku baru tau tgl 12 Maret diperingati sebagai Hari Ginjal Sedunia. Semoga semakin banyak yang peduli sama ginjalnya agar tidak terkena penyakit dan cuci darah
BalasHapusWow! Baru tau aku kalo ada hari ginjal sedunia. Thank you kak buat info yang bermanfaat ini. 😀
BalasHapusKurang minum air juga bisa bikin ginjal bermasalah ya?Duhh harus lebih aware lagi nih..
BalasHapusBanyak orang di indonesia Harus Tau kalau meminum air putih itu sangat penting bagi kesehatan
BalasHapus