SGM Eksplor Soya Pro-gress Maxx, Dukung Anak Yang Alergi Susu Sapi Tumbuh Optimal

Pernah lihat kah, anak yang muncul ruam di kulit atau mengalami diare usai mengkonsumsi susu formula ? Dalam hal ini kepekaan orang tua sangat dibutuhkan sebab bisa saja memang sang anak memiliki alergi pada susu sapi. Hal ini bisa terjadi ketika sistem kekebalan tubuh salah menganggap protein susu sapi sebagai zat yang berbahaya bagi tubuh, yang kemudian menimbulkan peradangan hingga gejala alergi.

Gejala alergi susu sapi umumnya melibatkan tiga sistem tubuh, yaitu sistem pencernaan, sistem saluran napas, dan kulit. Gejala pada sistem pencernaan seperti muntah, kolik, diare, sembelit, dan adanya darah pada feses. Sedangkan gejala pada sistem saluran napas, misalnya batuk atau flu dan lain-lain. Lalu gejala pada kulit biasanya muncul ruam kemerahan. Timbulnya gejala-gejala ini diakibatkan adanya serangkaian mekanisme imun tubuh.

Alergi adalah respon sistem kekebalan tubuh yang abnormal terhadap bahan atau zat yang masuk ke dalam tubuh yang pada waktu tertentu dianggap berbahaya. Jika tidak segera ditangani dan dibiarkan, keadaan ini dapat menganggu optimalisasi tumbuh kembang anak hingga kemudian memberi dampak jangka panjang terhadap kesehatan di usia dewasa. 

Biar bagaimanapun, anak memerlukan nutrisi seimbang untuk mendukung kualitas kesehatannya di masa depan, termasuk konsumsi protein lewat susu. Tetapi jika anak alergi susu sapi, maka susu isolat protein kedelai yang diperkaya dengan zat gizi (fortified soy milk) adalah alternatif yang bisa menjadi pilihan.

Nutrisi isolat protein kedelai (soya) menjadi produk berbahan kedelai, dan bebas protein susu sapi dan laktosa. Selain itu nutrisi soya ini diperkuat dengan mikronutrien seperti zat besi, dengan kandungan vitamin, mineral dan elektrolit.

Salah satu Susu Soya yang bisa menjadi pilihan adalah SGM Eksplor Soya Pro-gress Maxx. Produk Dibawah naungan Sarihusada ini pun turut meluncurkan inovasi untuk selalu dukung si kecil yang tidak cocok susu sapi tetap tumbuh maksimal. Seorang anak yang tidak cocok susu sapi tetap membutuhkan asupan nutrisi seimbang untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya, tidak terkecuali zat besi.

Menurut pakar gizi, Prof. DR. Dr. Saptawati Bardosono, MSc "Zat besi merupakan salah satu nutrisi penting untuk mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan fungsi kognitif si kecil, termasuk bagi anak dengan kondisi tidak cocok susu sapi."

Dengan mencukupi kebutuhan zat besi pada si kecil, diharapkan dapat mendukung nya mencapai tumbuh kembang yang maksimal dan terhindar dari dampak buruk akibat kekurangan zat besi seperti prestasi akademik yang menurun, mudah terserang penyakit, gangguan permanen pada sistem motorik dan sensorik, serta pertumbuhan fisik yang terhambat.

Prof. DR. Dr. Saptawati menambahkan, ada beberapa asupan makanan dan minuman yang dapat membantu pemenuhan kebutuhan Zat Besi harian si anak diantaranya Daging merah, Ikan, Hati ayam, Telur, Sayuran seperti bayam dan brokoli. Kacang-kacangan seperti kedelai dan kacang merah, tahu serta tempe. Dan lengkapi juga dengan susu soya berbasis isolat protein yang mengandung zat besi dan vitamin C agar anak bisa tetap tumbuh maksimal.

“Permasalahan anak yang tidak cocok susu sapi ini tidak bisa diremehkan, karena dampak dan prevalensi-nya yang umum ditemukan pada usia di awal kehidupan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan nutrisi yang tepat pada awal kehidupan si kecil, terutama bagi yang tidak cocok susu sapi." Ungkap Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, Prof. DR. Budi Setiabudiawan, dr., SpA(k), M. Kes.

Itulah sebabnya, peran penting orang tua sangat diperlukan untuk tetap tanggap dalam penanganan kondisi si kecil. Segera konsultasikan dengan dokter anak untuk dapat diagnosa dan penanganan yang tepat. Para orang tua tidak semestinya khawatir dengan kondisi si kecil yang tidak cocok susu sapi. 

Tiap Orang tua harus memahami gejala-gejala yang muncul akibat alergi susu sapi, setidaknya bisa menerapkan 3K+ sebagai upaya yang dapat membantu para orang tua mengontrol dan mencegah reaksi alergi pada anak. 

1) Kenali : orang tua perlu mengedukasi diri agar mengetahui risiko dan gejala dari alergi yang mungkin diderita anak. 

2) Konsultasikan : Sharing dengan tenaga ahli atau dokter agar anak mendapat penanganan alergi yang tepat. Dengan berkembangnya era digitalisasi saat ini bahkan sudah bisa juga dilakukan melalui telepon maupun online

3) Kendalikan : Para orang tua di harapkan mampu membantu anak mengendalikan penyebab alergi melalui pemberian asupan nutrisi yang tepat. Mengidentifikasi faktor penyebabnya dan penuhi dengan nutrisi alternatif yang tepat serta imbangi dengan aktivitas fisik sesuai usianya untuk bantu mengurangi gejala alergi yang muncul.

4) Kembangkan : Asah terus potensi prestasi si kecil dengan stimulasi yang tepat agar ia tumbuh maksimal dan siap jadi anak generasi maju.

Dalam rangka memperingati Pekan Alergi Dunia, PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) tidak hanya meluncurkan inovasi barunya lewat SGM Eksplor Soya Pro-gress Maxx. Sebab ada juga serangkaian kegiatan program edukasi hingga kampanye kesehatan bertajuk 'Festival Soya Generasi Maju’. Hal ini ditujukan untuk mendukung orang tua dalam mencegah dan menangani kondisi tidak cocok susu sapi pada si kecil dan mengatasi risiko kekurangan zat besi agar tumbuh kembangnya tetap maksimal.

Anggi Morika Septie, Senior Brand Manager SGM Eksplor Soya Pro-gress Maxx mengungkapkan "Sarihusada berkomitmen mendukung tumbuh kembang anak generasi maju, tidak terkecuali anak dengan kondisi tidak cocok susu sapi."

Hadirnya inovasi produk SGM Eksplor Soya Pro-gress Maxx yakni untuk mendukung pemenuhan nutrisi lengkap dan seimbang bagi anak berusia di atas 1 tahun dengan kondisi tidak cocok susu sapi agar tetap bisa tumbuh maksimal dengan dukungan nutrisi. Susu soya ini dikombinasikan dengan zat besi dan vitamin C, IronC, serta isolat protein soya berkualitas.

Rangkaian program edukasi ‘Festival Soya Generasi Maju' selain menyempurnakan kampanye kesehatan ‘Gerakan 3K’ menjadi menjadi 3K+, juga mengajak para orang tua khususnya bunda untuk mengikuti berbagai kegiatan seperti sesi Tanya Dokter, di mana bisa mendapatkan informasi langsung dari para ahli seputar kondisi tidak cocok susu sapi si kecil, berbagi tips dan cerita bersama Celebrity Moms untuk dukung si kecil yang tidak cocok susu sapi tetap tumbuh maksimal.

Kemudian ada juga tips dalam mengembangkan potensi prestasi dengan stimulasi yang tepat untuk si kecil yang tidak cocok susu sapi dari psikolog anak dan keluarga, serta sesi LIVE Cooking bersama Celebrity Chef untuk mengajak Bunda berkreasi dengan resep sehat berbahan dasar SGM Eksplor Soya Pro-gress Maxx yang juga mengandung zat besi serta aman untuk si kecil yang tidak cocok susu sapi. Untuk melihat langsung keseruan rangkaian acara yang berlangsung 23 Maret - 3 April 2021 bisa mengaksesnya melalui link http://bit.ly/FestivalSoyaGenerasiMaju .

Dalam webinar yang berlangsung pada Kamis (31 Maret 2021), Aktris Natasha Rizky mengatakan, sebagai orang tua dengan anak yang tidak cocok susu sapi, menjadi lebih berusaha ekstra tanggap terhadap gejala yang muncul pada anak.

“Saat mengetahui tentang tingginya risiko kekurangan zat besi pada anak yang tidak cocok susu sapi, saya dan Desta menjadi lebih berusaha untuk ekstra tanggap terhadap gejala yang muncul, rutin berkonsultasi dengan dokter, dan mengendalikan gejala tidak cocok susu sapi anak kami Miskha dengan konsumsi nutrisi alternatif yang tepat."

Tidak jauh berbeda, Revalina S Temat dan Joanna Alexandra mengungkapkan kalau alergi susu sapi bukan halangan bagi si kecil untuk tetap tumbuh optimal. Karena meski tidak bisa mendapatkan nutrisi dari susu sapi, alternatif lain yang bisa di berikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya selama masa pertumbuhan adalah dengan susu soya. 

Segala kebaikan dan manfaat dari susu soya ini, bisa  didapatkan pada SGM Eksplor Soya Pro-gress Maxx karena selain IronC, juga dilengkapi oleh nutrisi penting lainnya seperti Minyak Ikan, Omega 3 & 6, Tinggi Protein, Kalsium, Vitamin D, Serat Pangan, dan Zinc untuk dukung tumbuh kembang optimal anak Indonesia menjadi generasi maju serta berkualitas.