Laman

Jumat, 13 Mei 2022

KKN di Desa Penari : Film Horor Adaptasi Dari Cerita Viral

Sejak penayangannya pada 30 April 2022, sampai saat ini Film KKN di Desa Penari telah di tonton hingga lebih dari 4 juta orang dan di klaim menjadi film Horor Terlaris di Indonesia. Sempat tertunda karena imbas pandemi Covid-19, film garapan sutradara Awi Suryadi ini mengisi slot penayangan masa libur lebaran. 

Sumber gambar : instagram.com/kknmovie

Berawal dari Thread Twitter Yang Viral 

Semula cerita KKN Desa Penari ditulis dan diceritakan secara lengkap oleh pemilik akun Twitter @Simpleman. Thread ini ramai dibaca oleh pengguna twitter dan menjadi viral. Karena cerita yang begitu menarik dan sensasi mencekam begitu terasa, akhirnya dijadikan sebuah novel dan di sunting untuk di angkat menjadi film dibawah rumah produksi MD Pictures.

Kabarnya kisah KKN di Desa Penari ini diangkat dari kisah nyata yang merupakan cerita asli dari sejumlah mahasiswa yang melakukan kegiatan KKN, di desa terpencil di Jawa Timur, yang konon katanya memiliki banyak peraturan yang harus diikuti jika ingin selamat. 

Namun, untuk menghargai dan menghormati narasumber serta orang-orang yang terlibat maka nama-nama tokoh dalam kisah tersebut bukanlah nama sebenarnya. 

Disamping itu lokasi yang menjadi latar cerita tersebut disamarkan dengan menggunakan nama “Desa Penari”. Tetapi, penulis menggambarkan beberapa ciri-ciri desa yang terletak dekat sebuah alas (hutan) yang terkenal karena keangkerannya.  

Sinopsis KKN Di Desa Penari 

Adalah 6 mahasiswa yang tengah melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sebuah desa kabupaten Jawa Timur, mereka Nur (Tissa Biani), Widya (Adinda Thomas), Ayu (Aghniny Haque), Bima (Achmad Megantara), Wahyu (Fajar Nugraha), dan Anton (Calvin Jeremy). 

Untuk menuju lokasi desa, keenam mahasiswa itu harus melewati hutan lebat yang akses jalannya tidak bisa dilewati mobil. Dan kedatangan mereka disambut oleh Pak Prabu (Kiki Narendra), Kepala desa setempat. 

Sang Kepala desa mengajak para mahasiswa/i tersebut berkeliling sekitar desa dan memperingatkan mereka untuk tidak melewati batas gapura terlarang, sebuah gapura yang menuju Tapak Tilas.  

Pada awalnya keenam mahasiswa itu mematuhi segala aturan yang berlaku serta fokus pada tugas mereka, hingga pada akhirnya Nur menyadari bahwa diantara temannya yakni Bima dan Ayu  melanggar larangan yang paling fatal tersebut dan membuat sosok penari misterius marah. Proker KKN mereka jadi berantakan, tampaknya penghuni ghaib desa tersebut tidak menyukai mereka.  

Dari keenam mahasiswa, Nur dan Widya  yang lebih sering di teror dari para makhluk astral di desa tempat mereka KKN. Menurut Mbah Buyut (Diding Boneng), alasan Nur sempat di ganggu karena sosok penjaganya yang bernama Mbah Dok tak begitu disukai para makhluk astral setempat. 

Sedangkan Widya justru disukai kalangan makhlus halus tersebut karena ia memiliki getih anget yang konon menjadi incaran para sosok dari dunia lain. Hal inilah yang membuat Badarawuhi (Aullia Sarah) begitu menginginkan Widya sebagai penari baru yang akan menghibur para makhlus halus. 

Menurut Mbah Buyut, Badarawuhi ini  sudah dianggap seperti dewi penguasa hutan desa tersebut. Sosoknya bisa dikatakan sebagai penguasa para makhluk gaib. Dan demi menjaga keseimbangan, Badarawuhi sendiri menari untuk menghibur para makhluk astral agar mereka tidak menganggu para penduduk. 

Sumber gambar : Twitter.com/MDPictures

Pesan Moral Film KKN Di Desa Penari

Sebagaimana maksud dan tujuan dari penulis thread ini di twitter, pesan yang ingin disampaikan lewat kisah ini adalah agar bisa menghormati serta menghargai adat juga peraturan setempat ketika mengunjungi sebuah wilayah. Sebagaimana pepatah mengungkapkan "Dimana langit di junjung di situ bumi di pijak." 

Secara narasi cerita dalam film KKN di Desa Penari dikemas dan mengikuti alur thread Twitter sehingga ekspektasi penonton pun cukup puas dan merasaakan kesamaan dengan kisah yang viral tersebut. Alur cerita yang disajikan cukup mencekam. 

Sinematographynya cukup apik meski belum bisa dikatakan sempurna selain itu lightingnya ada beberapa scane terlalu suram. Dan untuk standard horornya juga masih terbilang aman (meski bagi penggemar berat horor masih kurang menyeramkan). 

Iringan gamelan pada beberapa adegan dan nuansa tempatnya yang mistis kian melengkapi dimana film ini kian menggambarkan genre horor. Akting para pemainnya pun cukup bagus diperankan oleh setiap karakternya. Skor untuk film ini versi Aku (8.5/10) setelah penantian dan dibuat penasaran sama hasil visual dari kisah KKN di Desa Penari cukup puas dan tidak mengecewakan untuk filmnya.

6 komentar:

  1. Cerita ini memang mengghebohkan warga Indonesia, bahkan sampai banyak yang penasaran sama tempatnya. Penasaran juga karena ini berasal dari kisah nyata, gak main-main memang cerita berkesan buat semua orang. Terima kasih reviewnya!

    BalasHapus
  2. Setuju mba, kalo utk kategori horor, film ini ga terlalu seram. Makanya aku nyaranin buat temen2ku yg penakut utk nonton horor, yg ini mah lebih aman. Apalagi hantunya msh berbentuk manusia sebenernya 😄. Cuma serem aja tatapannya..

    Aku sukaaaaaaa film nya. Malah jauh LBH BGS filmnya sih drpd buku nya. Mungkin Krn bisa melihat langsung tokoh2nya, dan kondisi hutannya, jadi feel nya lebih dapet yaa

    BalasHapus
  3. Saya dulu juga baca yang via online. Ada yang share sampai berseri. Suka bacanya tapi belum sempat nonton filmnya. Makasih sudah mereview.

    BalasHapus
  4. namanya horor yang walau gak menakutkan tapi tetap bagiku selalu sudah bikin takut

    BalasHapus
  5. sebenernya aku ga suka film horor tapi penasaran banget pengen nontonnn

    BalasHapus
  6. Film ini sangat membuat mengheboh semua warga Indonesia

    BalasHapus