Hingga saat ini, stroke masih menjadi penyakit tidak menular yang cukup mematikan. Stroke adalah gangguan fungsi saraf dan perdarahan yang terjadi pada pembuluh darah otak secara mendadak, cepat, dan terus bertambah parah. Stroke bisa menyerang siapa saja, tidak terkecuali orang dengan usia muda.
Sumber Gambar : Freepik |
Secara global, peringatan Hari Stroke Sedunia mengusung tema “The power of saving #Precioustime”, dan tema Nasional, “Setiap Menit Berharga, SeGeRa Ke RS”, ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang gejala stroke dan pentingnya bertindak cepat serta bagaimana tindakan itu dapat meningkatkan kualitas hidup penyandang stroke karena saat seseorang terkena stroke, setiap detik yang berlalu menjadi sangat berharga.
Hal ini mesti dipahami oleh semuanya, meskipun masih berusia muda bukan berarti bisa terbebas dari risiko penyakit stroke. Terlebih jika termasuk dalam kelompok berisiko, seperti memiliki berat badan berlebih atau obesitas, hobi konsumsi alkohol, punya masalah kolesterol tinggi, dan sebagainya.
Sumber Gambar : Doc. Kemenkes RI |
Jelang peringatan Hari Stroke Sedunia, Kementerian Kesehatan mengadakan acara temu blogger pada 21 Oktober 2022 lalu, dengan agenda kegiatan mengulas beragam hal mengenai stroke dan langkah preventif dalam penanggulannya. Menghadirkan narasumber :
- Bapak Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan RI
- Bapak Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI.
- Bapak dr. Mursyid Bustami, Sp.S(K), KIC, M.ARS Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak
Selain berbagi pengalaman merawat ibundanya yang terkena stroke, Bapak Budi Gunadi Sadikin memaparkan Berdasarkan penyebabnya, stroke terbagi menjadi dua jenis, yakni stroke iskemik adalah ketika pembuluh darah arteri yang membawa darah dan oksigen ke otak tersumbat sehingga aliran darah ke otak berkurang. Dan stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan menyebabkan perdarahan.
Pencegahan stroke dapat dilakukan dengan mengendalikan faktor risikonya yakni dengan mengenali tanda dan gejala dini stroke dengan mendorong masyarakat melakukan deteksi dini seperti pengukuran tekanan darah serta gula darah yang tinggi dan melakukan perubahan gaya hidup lebih sehat.
Seorang yang terkena stroke maka tidak lagi bisa produktif sehingga kualitas hidup berkurang. Oleh karenanya begitu penting support dari lingkungan sekitar seperti keluarga untuk selalu mendampingi pasien stroke agar tetap selalu semangat dan termotivasi untuk pulih.
Bapak Menteri Kesehatan RI juga menyampaikan untuk jangan sampai terkena stroke, kontrol konsumsi makanan sehari-hari, rutin olahraga minimal 30 menit. Terapkan perilaku CERDIK, yaitu (C) Cek kesehatan secara berkala6, (E) Enyahkan asap rokok, (R) Rajin beraktivitas fisik, (D) Diet sehat dengan kalori seimbang, (I) Istirahat cukup dan (K) Kelola stres.
Sumber Gambar : Doc. Kemenkes RI |
Bapak dr. Mursyid Bustami, Sp.S(K), KIC, M.ARS menyampaikan bahwa ada banyak faktor yang menyebabkan stroke seperti usia, genetik, ras, lalu faktor penyakit juga misalnya kolesterol tinggi, hipertensi, diabetes, obesitas serta gaya hidup tak sehat mencakup penuh stres, malas berolahraga dan pola makan buruk.
#SeGeRaKeRS selain sebagai pengingat tindak cepat penanganan stroke, juga merupakan singkatan dari gejalanya.
- Se: Senyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), tersedak, sulit menelan air secara tiba-tiba.
- Ge: Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba.
- Ra: Bicara pelo atau tiba-tiba tidak dapat berbicara atau tidak mengerti kata-kata atau bicara tidak nyambung.
- Ke: Kebas atau baal, atau kesemutan separuh tubuh secara tiba-tiba.
- R: Rabun, pandangan satu mata kabur, yang terjadi secara tiba-tiba.
- S: Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba seperti terasa berputar dan tidak pernah dirasakan sebelumnya juga mengalami gangguan fungsi keseimbangan.
Jika satu saja gejala yang disebutkan muncul maka harus SeGeRa ke RS sebab stroke merupakan kondisi gawat darurat medis yang perlu ditangani sesegera mungkin. Seorang yang mengalami gejala harus menerima perawatan serta pengobatan yang efektif dalam waktu 0-4,5 jam setelah serangan stroke atau dikenal juga sebagai periode golden hour. Apabila terlambat ditangani, pasien stroke bisa mengalami dampak yang serius.
Ketika seseorang terkena stroke, setiap detik menjadi sangat krusial. Di saat setiap jutaan saraf mulai hilang fungsi, maka waktu akan menjadi sangat berharga. Oleh karenanya jika melihat atau merasakan gejala stroke harus ambil waktu secepat-cepatnya hingga mendapat perawatan darurat medis. Untuk memberikan jenis penanganan yang tepat, biasanya dokter akan mencari tahu terlebih dahulu jenis stroke dan area otak yang mengalaminya.
Resiko kematian akibat stroke sebenarnya masih bisa dicegah bila pengobatan dilakukan sedini mungkin. Sebelumnya ada kalanya dokter juga perlu melakukan pemeriksaan lanjutan berupa tes darah, CT scan, MRI, dan ekokardiogram untuk memastikan diagnosis.
Oleh sebab itu, deteksi dini pada seseorang yang memiliki faktor risiko tinggi sangat diperlukan mengingat stroke bisa menyerang siapa saja dan kapan saja. Semakin cepat penanganannya, maka akan memperbesar kesempatan pasien untuk sembuh.
Sejauh ini, Kementerian Kesehatan telah melakukan beragam upaya dalam pencegahan dan pengendalian Penyakit tidak menular. Sebagaimana yang disampaikan Bapak Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS, bahwa upaya preventif adalah dengan mengingatkan masyarakat untuk melakukan deteksi dini melalui pemantauan IMT (tinggi badan, berat badan), pengukuran tekanan darah dan gula darah minimal 1 kali dalam setahun bagi yang belum mempunyai faktor risiko PTM. Sedangkan bagi masyarakat yang sudah mempunyai faktor risiko PTM diharapkan dapat melakukan perubahan gaya hidup lebih sehat.
Upaya kuratif yakni dengan penguatan pelayanan kesehatan dengan mengembangkan jejaring pengampuan Rumah sakit layanan stroke. Ke 9 RS Utama Paripurna akan memberikan bimbingan atau pengampuan sehingga pada akhir tahun 2024 diharapkan setiap Provinsi akan memiliki paling sedikit 1 buah RS tingkat Utama atau Madya dan sebagian setengah dari Kab/kotanya mempunyai RS di kabupaten/kota dapat ditingkat menjadi Madya yang akan menjadi rujukan regional bagi kab/kota disekitarnya.
Kendala yang sering dihadapi oleh pasien stroke umumnya karena akses mendapatkan pengobatan. Pasalnya tidak semua RS memiliki alat yang memadai. Namun kini Menteri Kesehatan menginstruksikan serta mengupayakan agar setiap RS di provinsi bisa mengobati stroke Karena sekarang di Puskesmas faskes 1 bpjs bisa free screening kesehatan, bahkan di beberapa puskesmas percontohan sudah bisa cek darah lengkap.
Upaya lain yang juga dilakukan pemerintah dalam peningkatan pelayanan stroke adalah pemanfaatan teknologi digital di seluruh fasyankes. Kementerian Kesehatan menaruh harapan agar layanan kesehatan stroke semakin berkembang seiring kemajuan zaman.
Sebagai penutup kegiatan saat itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Ibu dr. Eva Susanti, S.Kp, M.Kes berpesan agar menjaga pola makan jika ingin sehat. Misalnya dengan mengatur kadar Kalori Seimbang Konsumsi gula dengan cara tidak melebihi empat sendok teh perhari. Demikian juga penggunaan konsumsi garam (natrium klorida) dengan cara membatasi sampai < 5 gram (1 sendok teh) perhari, kurangi garam saat memasak dan membatasi makanan olahan dan cepat saji.
15 komentar:
Mengingat stroke yang berbahaya apalagi kambuhnya secara tiba-tiba dan berpotensi pada kematian. Memang penting untuk mencegah terjadinya hal fatal seperti ini, ngeri juga kalau dengar orang meninggal karena stroke. Terima kasih informasinya!
InsyaAllah bisa teratasi klo segera ke RS ya mba
Jangan abai utk yg punya gejala stroke
Jumlah natrium juga banyak di mie2 instan atau makanan yang cepat saji, jadi zatnya numpuk di badan dan bikin darah tinggi ya mba. Memang harus dikurangi makanan mengandung konsumsi garam. Simbahku dulu stroke dan lama dirawatnya sampai akhirnya meninggal.
Pembaca akan merasakan manfaat sosialisasi peringatan hari stroke secara nasional melalui deteksi dini dan perawatan tepat
Sip, terimakasih infonya SeGeRaKeRS
karena saya paling takut kena stroke
kebayang pikiran saya jalan2 tapi anggota tubuh lumpuh
Semoga makin banyak yg aware dgn bahaya stroke ini ya. Yang muda pun sebaiknya pantau dan deteksi dini secara rutin serta jaga pola hidup sehat buat mengurangi faktor resiko
Edukasi seperti ini penting sekali mengingat hal ini mesti dipahami oleh semua, karena meskipun masih berusia muda bukan berarti bisa terbebas dari risiko penyakit stroke.
Aku baru tahu nih kalau stroke itu penyebabnya bisa dari gen juga ya. Aku pikir hanya dari makanan berlemak dan tensi tinggi saja. Ternyata banyak faktornya ya Siti
Salam: Dennise Sihombing
4G-1G-5L jadi kuncinya biar gak berlebihan kadar gula garam dan lemak.
Yuk bisa yuk, kita jaga hidup sehat, karena ini jadi investasi masa depan juga kan
Stroke sekarang bisa menyerang siapa saja yang termasuk orang muda. Seperti teman saya. Habis makan kupang langsung pingsan. Kena darah tinggi terus stroke ringan. Ngeri
Stroke ini harus segera ditangani ya mbak
Agar tidak terlambat
Jadi sangat perlu bagi kita untuk mengenali gejala stroke
Ternyata dengan SeGeRa ke RS ketika mengalami gejala stroke ini, maka penyakit stroke bisa ditangani sehingga tidak berdampak lebih parah dan berkepanjangan yaa..
Terima kasih untuk edukasinya.. Ini sangat bermanfaat sekali.
Stroke sekarang bisa datang ke siapa saja, mau yang tua bahkan yang muda. Ketika mengalami gejala stroke, harus segera datang ke RS ya..
Semoga kita semua sehat selalu, Aamiin
Benar banget, jadi ingat cerita nyata dari sekitar saya, tiba2 kena stroke, padahal sebelumnya aman-aman saja. Jadi, kalau sudah ada gejala segera ke RS ya kak.
struk ini berbahaya banget yaa, kita mesti lebih hati-hati nih mengonsumsi makanan agar terhindar dari penyakit berbahaya ini
Posting Komentar