Saat ini sudah memasuki bulan Februari di tahun 2023, bulan kedua dalam penanggalan Masehi yang begitu identik sebagai bulan kasih sayang. Biasanya di bulan ini begitu banyak hal mulai dari coklat, bunga musik bahkan banyak di putar film atau drama bernuansa romantika.
Terlepas dari kebiasaan tersebut, Aku menyukai bulan februari karena bertepatan juga dengan tanggal serta bulan kelahiranku. Makanya suka-suka aja sih jika di ibaratkan dengan kasih sayang. Dalam tulisan kali ini Aku ingin merekomendasikan dan mengulas sebuah film yang rasanya cukup pas dengan nuansa cinta. Sebuah china movie yang tayang pada Tahun 2022.
Sinopsis cerita
My Blue Summer atau dikenal juga dengan judul Secret Love, cerita bermula ketika seorang pengecara handal bernama Luo Zhi (Zhang Xueying) mendengar kematian sutradara anime terkenal Jepang bernama Takahata Isao, yang membuat salah satu film favoritnya, Only Yesterday (1991). Untuk menghormatinya diadakan sebuah sebuah pameran. Namun begitu terkejutnya Luo Zhi saat melihat buku harian yang Ia yakini itu adalah miliknya yang telah lama hilang bahkan saat masa SMA. Buku harian itu terpajang sebagai salah satu dari barang donasi penggemar tentang kisah dan kenangan mereka.
Buku harian Luo Zhi berisikan tentang cinta rahasia yang sebagian besar tertulis satu nama "Sheng Huainan" yang di cintainya diam-diam. Pertemuan pertama Luo Zhi dan Sheng Huainan adalah ketika usianya 8 tahun, laki-laki pertama yang telah menyentuh hatinya. Sayangnya orang tua mereka memisahkan mereka lantaran ayah Luo Zhi meninggal dalam kecelakaan kerja di perusahaan yang dipimpin orang tua dari Sheng Huainan. Ibu dari Luo Zhi bersikeras menuntut pertanggung jawaban dan kompensasi hingga puluhan tahun atas kematian suaminya.
Siapa yang menyangka takdir pada akhirnya mempertemukan kembali Luo Zhi dan Sheng Huainan di usia remajanya. Sebagai siswa pindahan Sheng Huainan (Xin Yunlai) langsung menduduki peringkat tertinggi disekolah dan menggeser Luo Zhi dari peringkat 10 besar.
Ketika Luo Zhi melihat Sheng Huainan, Ia kembali terpikat karena tak hanya tampan, sosok yang pernah dijumpainya saat masih kecil itu juga begitu ramah dan bertalenta. Secara diam-diam Luo Zhi sering memperhatikan dan mengikutinya. Sampai suatu saat Luo Zhi menuliskan pesan di sebuah dinding di atap gedung yang merupakan kutipan dari anime 'Only Yesterday' yang ternyata di balas oleh Sheng Huainan. Akhirnya komunikasi mereka pun terjalin tanpa Sheng Huainan ketahui siapa penulis sebelumnya.
Kesalahpahaman pun terjadi, Sheng Huainan mengira yang menulis dan berbalas pesan padanya di dinding itu Ye Zhanyan (Li Ximeng) salah satu gadis cantik dan populer di sekolah itu. Mereka pun jadi semakin dekat dan menjalin hubungan pada akhirnya.
Tentu saja Luo Zhi menjadi patah hati, Ia bertekad untuk menjadi pribadi yang lebih berprestasi dan menyimpan jauh cinta dalam hatinya. Jelang ujian akhir Luo Zhi berhasil menduduki peringkat pertama di sekolah dan yang membuatnya terkejut Sheng Huainan jauh menurun prestasinya. Rumor yang beredar bahwa Ye Zhanyan dan Sheng Huainan akan melanjutkan kuliah ke luar negeri.
Memasuki masa kuliah Luo Zhi tak menyangka akan berjumpa kembali dengan Sheng Huainan. Meskipun awalnya Luo Zhi berpura-pura cuek, namun karena terlibat dalam sebuah project film mahasiswa mereka justru semakin dekat sampai akhirnya menjalin hubungan.
Cerita tidak berhenti sampai di situ, pasang surut jalinan cinta pun mewarnai kisah mereka. Sheng Huainan yang berasal dari keluarga kaya raya akhirnya bangkrut karena ayahnya di tangkap atas kasus kecelakaan kerja yang melibatkan ayah Luo Zhi sedangkan ibu dari Sheng Huainan merasa tertekan dan akhirnya jatuh sakit.
Sheng Huainan menghilang dari kehidupan Luo Zhi dan kembali menata hidupnya. Ia merasa bersalah atas sikap keluarganya selama ini pada keluarga Luo Zhi. Sheng Huainan bekerja keras melakukan pekerjaan sebagai pengantar barang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan Ia selalu merasa tidak berani untuk menjumpai Luo Zhi yang sudah sukses dalam karirnya.
Bagi yang tidak suka dengan cerita sad ending, tenang aja. Film My Blue Summer ini justru memberikan kisah yang membahagiakan pada akhirnya meski jalannya tidak mulus, kedua insan yang saling mencinta pun akhirnya bersatu.
Ada beberapa percakapan yang cukup menarik, kalimatnya sederhana tapi cukup membuat senyum lawan bicaranya.
Sheng Huainan : tapi sekarang aku tidak mempunyai apa2
Luo Zhi : kamu masih punya semua yang kusuka dari dirimu
Luo Zhi : Hari cerah,berawan dan hari hujan mana yang kau suka ?
Sheng Huainan : Aku menyukaimu
Luo Zhi : Mengapa kau meletakan buku harianku tanpa izin di galeri seni
Sheng Huainan : Lewat buku itu, aku ingin dunia tahu bahwa aku mencintaimu
Menjadi objek latar dari inti cerita film berdurasi 1 jam 43 menit ini jadi mengingatkan Aku akan kebiasaan yang dulu juga suka ku lakukan menuliskan segala hal di sebuah buku harian. Pernah juga membaca bahwa melalui proses menulis buku harian, sebagian orang akan menemukan bahwa proses menulis bisa membuat dirinya memiliki pengalaman dan belajar spiritualitas lebih mendalam.
Pada hakikatnya untuk menulis tidak harus selalu membuat mahakarya untuk mendapatkan pengalaman spiritual. Banyak sudah refrensi dan website maupun blog tentang spiritualitas yang menjadikan menulis sebagai sarana terapi untuk penyaluran beban energi ataupun emosi. Lewat movie My Blue Summer, sebuah buku harian dari kisah yang ditulis tokoh utama bahkan bisa menjadi jembatan dua orang saling mencinta kembali bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar