Laman

Rabu, 11 September 2024

Wedding Batak Exhibition 2024, Perkenalkan Budaya Pernikahan Batak

Setiap suku di Indonesia memiliki ragam keunikannya masing-masing, salah satunya dalam hal pernikahan. Bagi masyarakat suku Batak adat merupakan hukum yang harus dipelihara sepanjang hidup, itulah sebabnya dalam berbagai aspek begitu menjujung tinggi adat yang telah berlangsung.

Jika membahas seputar adat pernikahan Batak, yang sering terdengar adalah ruwet, lama, dan mahal. Meski demikian, jika ditelaah lebih jauh tradisi adat pernikahan Batak memiliki makna dan simbolisme yang dalam di setiap tahapan acara pernikahan. Secara garis besar pelaksanaan pernikahan adat Batak memiliki nilai-nilai kebersamaan serta kedekatan antar keluarga.

Sumber gambar : IG @weddingbatakexhibition

Sebagai langkah memperkenalkan beragam budaya Batak ke masyarakat secara umum, Helaparumaen dan Chathaulos  menggelar "Wedding Batak Exhibition 2024" untuk pertama kalinya yang dilaksanakan pada 7-8 September 2024 di SMESCO Convention Hall Jakarta. Mengangkat tema "Batak untuk Indonesia" menjadi sebuah pengingat bahwa budaya Batak dengan segala tradisi, adat, dan nilai-nilainya berkontribusi signifikan dalam memperkaya keragaman budaya bangsa.

"Kami ingin menunjukkan bahwa setiap budaya daerah memiliki peran penting dalam membangun identitas nasional yang beragam dan inklusif." Ungkap Hongkia Doni Silalahi selaku Program Director WBE 2024 sekaligus owner Helaparumaen.

Acara Wedding Batak Exhibition bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan tradisi pernikahan Batak yang unik dan beragam. Melalui gelaran ini juga diharapkan adanya rasa kebanggaan dalam mempertahankan identitas bangsa melalui budaya, adapun lima budaya Batak utama yang dihadirkan dalam Wedding Batak Exhibition, meliputi Batak Toba, Batak Karo, Batak Pakpak, Batak Simalungun, dan Batak Mandailing.

Martha Simanjuntak, Project Director WBE 2024, sekaligus founder IWITA dan Chathaulos, menyatakan bahwa acara Wedding Batak Exhibition bertujuan lebih dari sekadar pameran "Ini adalah platform yang dirancang untuk mempertemukan para vendor pernikahan Batak dan nasional dengan calon mempelai, sekaligus memberikan ruang bagi talenta muda untuk menampilkan keterampilan dan kreativitas mereka dalam fashion, musik, dan tarian tradisional Batak."


Wedding Batak Exhibition menjadi tujuan yang tepat dan inspiratif bagi pasangan yang akan melangsungkan pernikahan khususnya yang akan mengadopsi budaya adat Batak. Dalam satu venue, para pengunjung bisa menemui banyak vendor yang sekiranya dibutuhkan saat persiapan peenikahan. Ada beragam vendor yang berpartisipasi menawarkan produk dan layanan, pengunjung pun jadi bisa punya banyak pilihan yang bisa disesuaikan dengan selera dan anggaran.

Pengunjung Wedding Batak Exhibition bisa mencari refrensi seperti catering khas Batak, dekorasi pernikahan yang mengusung tema Batak, berbagai jenis kain ulos, aksesoris pernikahan seperti sortali, dan peralatan adat lainnya, jasa kosmetik MUA, percetakan undangan hingga jasa fotografi baik untuk wedding atau prawedding.


Pameran Wedding Batak Exhibition tidak hanya bermanfaat bagi calon pengantin yang ingin menggelar pernikahan dengan  budaya Batak saja, tetapi juga bagi para pengunjung umum lainnya yang ingin mencari informasi maupun pernak pernik yang berhubungan dengan Pernikahan berciri khas Batak.

Menariknya lagi, dalam acara Wedding Batak Exhibition ini bukan saja hanya melihat pameran, pengunjung yang hadir bisa memyaksikan beragam hiburan menarik secara gratis seperti fashion show, talkshow, konser musik, dan kompetisi make-up artist (MUA). Menjadi ruang berkreasi bagi talenta muda untuk menampilkan ketrampilan dan kreativitas  dalam fashion, musik, ataupun tarian tradisional Batak.


Talkshow Harta, Tahta, Wanita


Sebuah pembahasan terkait adat yang begitu mengakar kuat dalam suku Batak dimana masyarakatnya menganut sistem Patrilineal, yaitu menarik garis keturunan dari pihak laki-laki. Dimana secara umum masyarakat Batak meyakini bahwa yang berhak mendapatkan harta warisan hanya anak laki-laki sedangkan anak perempuan apalagi yang sudah menikah akan masuk dalam clan suaminya.

Talkshow saat itu mengangkat tema Harta, Tahta dan wanita "Patriarki dalam budaya Batak, Peran Hukum dalam Mengadaptasi Budaya Batak." dengan narasumber Martha Simanjuntak dan Ina Rachman S.H., M.H.


"Pembagian warisan yang dilakukan oleh masyarakat Batak adalah mengutamakan anak laki-laki sedangkan anak perempuan mendapatkan warisan dengan cara hibah atau pemberian harta benda dari orang tua yang disebut istilahnya dengan 'Holong Ate' (kasih sayang)"Tutur Martha Simanjuntak yang merupakan orang Batak.

Dalam adat Batak, anak laki-laki sangat diagungkan dan diharapkan. Hal ini terjadi lantaran laki-laki memiliki peran besar dalam membawa dan meneruskan nama keluarga atau disebut marga sebagai identitas berharga dan penting dalam suku Batak. Sebagai tanda kekerabatan, biasanya marga hanya diturunkan dari laki-laki.

Ina Rachman S.H., M.H. sebagai seorang yang bergerak dalam bidang hukum menjelaskan "Hukum waris di Indonesia diatur dalam KUHPerdata meliputi Hukum Islam dan Hukum Adat. Bagian masing-masing ahli waris telah ditentukan sesuai peraturan-peraturannya, termasuk hukum adat yang memiliki posisi tersendiri dalam pembagian waris."

Seiring waktu, sebagian masyarakat Batak mulai terbuka sudut pandangnya, hal ini pun mengacu pada regulasi nasional seperti Putusan Mahkamah Agung dan Undang-Undang Perkawinan. Meski secara adat, anak perempuan tidak diakui sebagai ahli waris dalam hukum waris adat Batak tetapi kini mulai diakui haknya untuk memiliki bagian dari warisan, sejalan dengan perkembangan sosial dan hukum yang bisa didahului dengan musyawarah serta kesepakatan bersama.

10 komentar:

  1. Batak ini suku yang keras secara watak tapi kalau budayanya beneran punya filosofi dan ajaran yang ngga main-main.
    Semua upacara punya makna.
    Saya suku Jawa tapi lahir dan besar di lingkungan orang Batak. Bahkan lebih fasih bahasa Batak dibanding Jawa, haha.
    Kalau orang Batak udah pesta, pasti meriah...

    BalasHapus
  2. Acaranya keren ya, Mbak. Saya juga sempat hadir. Saya jadi mengenal 5 suku Batak. Terus jadi paham seputar harta dan tahta perempuan Batak yang ternyata tidak ada hak mewaris. Kalaupun mendapatkan sesuatu dari orang tua, itu sebagai bentuk kasih sayang orang tua terhadap anaknya.

    BalasHapus
  3. Benar aja. Temanku yang orang Batak emang nggak maen-maen sih persiapannya buat menikah. Meski adat lain juga pasti begitu.

    Tapi, kesan yang kutangkap saat orang Batak menikah tuh emang butuh biaya yang gedhe banget buat acara adatnya.

    BalasHapus
  4. Menarik acaranya mbak, Wedding Batak Exhibition , dan ternyata tidak hanya bisa melihat berbagai pernak pernik pernikahan adat batak, mengetahui maknanya, tapi juga bisa tahu lebih banyak tentang budaya batak, termasuk soal warisan

    BalasHapus
  5. Wah bagus dong sekarang udah ada perubahan yang lebih terlihat adil ya bagi wanita, khususnya dalam warisan. Semoga tradisi bisa diikuti tapi tetap dijalankan sesuai jaman.

    BalasHapus
  6. Waaa...senangnya bisa datang
    Kemarin pingin banget datang, sayang kok jauh
    untung dibikinin liputannya
    Karena jarang kan lihat upacara pernikahan adat Batak
    malah saya belum pernah sama sekali dapat undangan pernikahan dengan adat Batak

    BalasHapus
  7. Alhamdulillah ya makin ke sini sudah ada perubahan untuk hak waris bagi perempuan Batak. Semoga acara Wedding Batak Exhibition ini bisa berkelanjutan di tahun berikutnya

    BalasHapus
  8. MashaAllaa yaa..
    Menghidupkan kembali budaya Indonesia melalui Wedding Batak Exhibition 2024 ini keren banget idenya.
    Dengan mengangkat tema yang relevan, yang mau dapat jodoh orang Batak kudu siap nih.. Kain ulosnya mashaAllaa~
    Cantiikk cantiiik sekalii..

    BalasHapus
  9. Acaranya keren, baju2 yang ditampilkan unik dan cantik, semakin kenal adat batak yang memegang erat budaya patriarki

    BalasHapus
  10. Wihh kerenn, budaya Batak emang lagi gencar-gencarnya ya diperkenalkan. Mulai kemarin dari film sampai pernikahan khas Batak yang semakin menambah pengetahuan mengenai suku itu.

    BalasHapus