Selamat Datang Sobat, Jangan Lupa Tinggalkan Jejak ya... ^_^
Monarch Butterfly 2

Sabtu, 19 Oktober 2024

Konservasi Taman Kupu-kupu Sukardi Menjaga Keseimbangan Keragaman Hayati

Beraneka kupu-kupu indah itu dengan ragam warnanya yang bervariasi beterbangan diantara bunga-bunga di Taman Kupu-kupu Sukardi. Sebuah tempat yang beberapa tahun ini dijadikan penangkaran kupu-kupu dan terbuka untuk umum sebagai tempat ekowisata. Adapun yang mendasari penamaan Taman Kupu-kupu Sukardi ialah karena lokasinya yang berada di Desa Gintung Sukardi, Kabupaten Tangerang. 

Sumber Gambar : IG @tamankupu2sukardi

Awal Mula Berdirinya Taman Kupu-kupu Sukardi

Digagasnya pada sekitar akhir Maret 2020 saat itu pandemi tengah berlangsung, ketika segala aktivitas luar ruang dibatasi. Ahmad Yunus tidak sengaja melihat tanaman jeruknya dihinggapi kupu-kupu. Keberadaan kupu-kupu tersebut memberi inspirasi baginya untuk membuat taman yang tentunya berbeda dari taman kota yang sudah ada. Didasari atas keprihatinan juga lantaran habitat kupu-kupu terakhir belakangan semakin tergerus karena banyaknya lahan hijau yang berkurang seiring dengan pembangunan perumahan di Tangerang. 

Berada di atas lahan sekitar 600-700 meter milik keluarga Ahmad Yunus, area ini diberdayakan menjadi Konservasi Taman Kupu-kupu Sukardi yang segala akomodasinya di gelontorkan dari keuangan pribadi. Meskipun bukan lulusan biologi, Ahmad Yunus mempelajari secara mendalam perihal daur hidup kupu-kupu bahkan sampai melakukan studi banding ke beberapa tempat penangkaran kupu-kupu, seperti Bio Village LIPI dan Taman Kunci Tangerang, juga Kandang Kupu-kupu Himakova milik IPB dan RTH Cipinang Melayu.

Sumber Gambar : IG @tamankupu2sukardi
Untuk memberdayakan konservasi kupu-kupu, Ahmad Yunus mengumpulkan sekitar 50 spesies tanaman yang berfungsi sebagai tanaman inang sebagai tempat perkembang biakan kupu-kupu disaat fase menjadi ulat serta tanaman nektar yakni sejenis tanaman untuk makanan para kupu-kupu. 

Alasan lainnya Ahmad Yunus membuat taman kupu-kupu Sukardi adalah untuk memperkenalkan dan mengkonservasikan kupu-kupu kepada Masyarakat luas dimana pengunjung punya kesempatan untuk mengeksplore langsung baik bersentuhan dengan ulat, atau dengan kupu-kupu. Misalnya meletakkan ulat ke toples, dan melepaskan kupu-kupu yang sudah bermetamorfosis di dalam dan juga di luar.

Tidak ada hasil yang mengkhianati usaha, begitulah kira-kira kalimat yang tepat untuk menggambarkan upaya Ahmad Yunus dalam memberdayakan Taman Kupu-kupu Sukardi yang kini menjadi pilihan wisata edukasi untuk penelitian bahkan pembelajaran secara langsung kepada para pelajar usia sekolah.

Sumber Gambar : IG @tamankupu2sukardi
Di Taman Kupu-kupu Sukardi ini pengunjung yang datang bisa melakukan pengamatan daur hidup kupu-kupu dimulai dari telur, ulat, kempompong, sampai jadi kupu-kupu dewasa. Selain itu juga terdapat informasi tanaman yang ada di dalam kompleks taman mulai dari deskripsi tanaman, manfaat tanaman, klasifikasi ilmiah, dan syarat tumbuhnya. Aktivitas ekowisata di area ini pun turut mendukung kegiatan pelestarian serta pemahaman mendalam terhadap habitat alam.

Pengunjung yang datang dan didominasi pelajar SD itu begitu antusias mendengarkan materi dan melihat pengalaman secara langsung daur hidup matamorfosis kupu-kupu. Tidak sekedar itu saja, keceriaan terpancar dikala mereka bisa bermain di playground yang wahananya dibuat dari limbah ban bekas. Hal ini menambah daya tarik area Taman Kupu-kupu Sukardi yang ramah anak serta ramah lingkungan.

Ahmad Yunus mendapat Apresiasi SATU Indonesia Awards

Atas dedikasinya membangun, merawat serta memberdayakan konservasi Taman Kupu-kupu Sukardi, sang inisiator pun mendapat penghargaan dari beberapa lembaga salah satunya dari Astra Indonesia. Ahmad Yunus meraih pemenang Tingkat Provinsi di SATU Indonesia Awards 2022 kategori Lingkungan. Dimana penerima apresiasi  masing-masing mendapatkan sertifikat penghargaan, sejumlah dana bantuan kegiatan dan pembinaan kegiatan. 

Sumber Gambar : IG @tamankupu2sukardi
Apresiasi SATU Indonesia Awards rutin diadakan tiap tahun untuk menemukan generasi muda berprestasi yang memiliki inisiatif positif dan selaras dengan konsisten Astra dalam berkontribusi program sosial berkelanjutan yang berfokus pada empat pilar yakni Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, dan Kewirausahaan.

SATU Indonesia Awards 2022 mengangkat tema "Semangat Bergerak dan Tumbuh Bersama." sebagaimana yang dilakukan oleh Ahmad Yunus dalam memberdayakan konservasi Taman Kupu-kupu Sukardi menjadi suatu langkah baik dalam menjaga keberlanjutan keanekaragaman hayati Kupu-kupu dimana peran dari serangga cantik ini cukup penting untuk ekosistem, jika kupu-kupu punah maka keseimbangan ekosistem terganggu. Disamping itu,  kupu-kupu juga memiliki peran sebagai indikator lingkungan yang menjadi pertanda apakah kualitas lingkungan masih bagus atau tidak karena terkait tanaman inangnya. 

Jika ditelaah, Taman Kupu-kupu Sukardi ini sebenarnya telah memberi tiga manfaat. Bukan hanya bidang lingkungan, namun juga pendidikan, dan ekonomi. Di bidang lingkungan, keberadaan Taman Kupu-kupu Sukardi membantu melakukan konservasi kupu-kupu yang mulai makin langka. Dari segi pendidikan, pengunjung ataupun anak-anak bisa belajar mengetahui aneka jenis kupu-kupu, manfaat, siklus hidup, makanannya, habitat, dan lainnya. Dan dari segi perekonomian, telah membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan penghasilan, misalnya dengan berjualan makanan atau minuman untuk para pengunjung di sekitar taman, membantu merawat tanaman, dan lain-lain.

Banyak hal yang bisa dipelajari dari kupu-kupu, metamorfosisnya juga mewakili filosofi bahwa proses kehidupan itu tidaklah instan. Selayak kepompong yang tetap bertahan dengan pose yang sama selama berhari-hari demikian juga di tengah situasi iklim tak menentu hingga berubah menjadi kupu-kupu, sebagai suatu gambaran sebuah makna perjuangan.

Dari sinilah kita bisa belajar dari filosofi kupu-kupu yang menjadi kepompong. Di dalam hidup, ada yang namanya perjuangan hingga akhirnya bisa mencapai titik di mana bisa menikmati kesuksesan (menjadi kupu-kupu dewasa dengan warna indahnya).

6 komentar:

Dian Restu Agustina mengatakan...

Enggak nyangka di Tangerang ada Konservasi penangkaran kupu-kupu...Mengispirasi sekali ini keberadaan Taman Kupu-kupu Sukardi sebab akan membantu melakukan konservasi kupu-kupu yang mulai makin langka saat ini.
Ya, jadi ingat filosofi kupu-kupu, sukses akan diraih dengan perjuangan

Annie Nugraha mengatakan...

Jarang banget saya bisa mengunjungi destinasi wisata yang tematik seperti Taman Kupu-kupu Sukardi di Tangerang ini. Apalagi penangkaran dan pemeliharaan kupu-kupu yang infonya butuh penanganan khusus. Salut untuk Pak Ahmad Yunus atas usaha dan konsistensi dalam menjaga tempat ini agar menjadi wisata edukasi yang bermanfaat bagi publik. Sungguh pantas mendapatkan Satu Indonesia Award dari Astra.

BTW, Mbak Siti juga pointernya dan hiasan blog nya pakai kupu-kupu ya. Pasti juga suka banget dengan serangga yang cantik ini. Jadi mendadak teringat, dulu saya pernah ke KEMENUH Butterfly Park di Bali. MashaAllah. Suka banget deh ke sana. Koleksi kupu-kupu banyak dan ada tempat untuk pemeliharaan dan area ngaso untuk tamu.

Guritno Adi mengatakan...

Salut untuk Bapak Ahmad Yunus yang benar-benar layak disebut sebagai inovator yang berdedikasi tinggi pada lingkungan. Kiranya semakin banyak insan yang seperti beliau di negeri ini.

Maria G Soemitro mengatakan...

Aduh keren bangeetttt
Pingin ah ke sini ngajak keponakan2 supaya mereka bisa belajar di sini, jangan cuma main di time zone atau main gadget

hani mengatakan...

Mas Ahmad Yunus ini keren banget. Padahal lahan yang digunakan engga terlalu luas, engga sampai 1000 m2, tetapi bisa jadi lahan edukasi. Penasaran kupu-kupunya ada terus atau tergantung musim ya? Kalau belum jadi kupu-kupu, berarti banyak ulat buah ya?...

Ade UFi mengatakan...

Ini idenya keren banget ya, pantes lah dapat Satu Indonesia Award dr Astra. Soalnya masih ada yang peduli sama kupu2. Udah jarang soalnya saya lihat kupu2 liar berterbangan. Cuma dr modal ngeliat kupu2 di dekat jeruk, malah jadi penangkaran ditanah 600-700 meter2.